Flu Singapura adalah penyakit infeksi virus yang ditandai dengan ruam di telapak tangan dan telapak kaki, serta luka seperti sariawan di mulut. Kondisi yang juga disebut dengan hand, foot, and mouth disease ini biasanya menyerang bayi hingga anak usia di bawah 7 tahun.
Gejala awal flu Singapura bisa mirip dengan penyakit influenza, yaitu demam, pilek, sakit kepala, dan sakit tenggorokan. Setelah beberapa hari, penderita flu Singapura akan mengalami keluhan khas, meliputi ruam kulit yang terasa gatal di telapak tangan dan telapak kaki, serta sariawan.
Keluhan khas flu Singapura yang berupa ruam di tangan, kaki, dan mulut membuatnya disebut dengan hand, foot, and mouth disease (HFMD). Meski begitu, ruam pada flu Singapura juga dapat muncul di bagian tubuh mana pun, termasuk dada, punggung, lengan, hingga alat kelamin.
Penyebab Flu Singapura
Flu Singapura disebabkan oleh infeksi virus kelompok enterovirus, salah satunya adalah coxsackievirus A16. Penularan infeksi virus ini bisa terjadi lewat beberapa cara, yaitu:
- Menghirup percikan air liur penderita flu Singapura yang bersin atau batuk
- Memegang benda yang telah terkontaminasi virus, kemudian menyentuh mata, hidung, atau mulut
- Menyentuh ruam kulit penderita flu Singapura secara langsung (tidak menggunakan sarung tangan)
- Berbagi alat makan, handuk, gelas, atau pakaian dengan penderita
- Melakukan kontak dengan penderita, misalnya berjabat tangan, memeluk, atau mencium penderita
- Terjadi kontak dengan air liur atau tinja penderita, kemudian menyentuh mulut, mata, atau hidung
Faktor risiko flu Singapura
Bayi hingga anak usia di bawah 7 tahun lebih berisiko terkena flu Singapura. Penularan penyakit ini lebih cepat terjadi di area yang padat atau ramai, seperti kelas atau tempat penitipan anak.
Meski sering terjadi pada anak-anak, flu Singapura juga bisa dialami oleh orang dewasa, terutama yang daya tahan tubuhnya lemah.
Gejala Flu Singapura
Gejala awal flu Singapura bisa muncul 3–6 hari setelah terpapar virus. Pada tahap ini, penderita mungkin akan mengalami keluhan-keluhan yang mirip dengan gejala influenza, seperti:
- Demam
- Hilang nafsu makan
- Sakit tenggorokan
- Sakit kepala
- Rewel
- Kelelahan berat (malaise)
- Pilek
- Sakit perut
Gejala-gejala di atas akan hilang sekitar 1–2 hari. Selanjutnya, penderita mungkin akan mengalami keluhan khas flu Singapura, yang meliputi:
- Ruam merah yang terasa gatal dan nyeri di tangan dan kaki, termasuk area telapak, serta siku, lutut, alat kelamin, dan bokong
- Sariawan yang terasa nyeri di lidah, gusi, dan bagian dalam pipi
- Pembengkakan kelenjar getah bening di leher
Ruam kulit awalnya berbentuk bintil yang bisa membesar dan berisi cairan. Bintil ini dapat pecah dan menimbulkan luka basah. Luka ini akan mengering dalam beberapa hari.
Kapan harus ke dokter
Flu Singapura biasanya menimbulkan gejala ringan dan dapat sembuh dengan sendirinya dalam waktu 7–10 hari. Namun, jika diperlukan, Anda bisa berkonsultasi melalui Chat Bersama Dokter untuk mendapatkan pengobatan di rumah sehingga anak tidak perlu ke rumah sakit dan bisa beristirahat dengan maksimal.
Konsultasi secara online juga bisa mengurangi risiko penyebaran virus flu Singapura ke orang lain yang bisa terjadi jika anak keluar rumah atau ke rumah sakit. Meski di rumah, Anda bisa menghubungi dokter kapan pun sehingga kondisi anak akan tetap terpantau.
Namun, periksakan anak Anda ke dokter jika ia:
- Memiliki penyakit kronis atau mengonsumsi obat yang melemahkan daya tahan tubuhnya
- Tidak mau makan, minum, atau menyusu akibat sariawan atau sakit tenggorokan
- Mengalami demam tinggi yang berlangsung selama lebih dari 3 hari
- Tidak membaik setelah 10 hari
- Mengalami gatal atau lepuhan yang parah
Diagnosis Flu Singapura
Dokter akan mendiagnosis flu Singapura dengan menanyakan gejala yang dialami pasien dan melihat ciri-ciri dan penyebaran ruam atau luka di tubuh. Biasanya, pemeriksaan tersebut sudah cukup bagi dokter untuk menetapkan diagnosis flu Singapura.
Akan tetapi, pada beberapa kondisi, dokter bisa melakukan pemeriksaan lanjutan untuk memastikan diagnosis. Dokter dapat mengambil sampel cairan tenggorokan, feses, atau darah, untuk kemudian diperiksa di laboratorium.
Pengobatan Flu Singapura
Flu Singapura bisa membaik dengan sendirinya setelah 7–10 hari. Namun, obat-obat berikut dapat digunakan untuk meredakan gejala yang muncul:
- Paracetamol atau ibuprofen, untuk meredakan demam dan mengurangi nyeri
- Losion antigatal, seperti calamine, guna mengurangi keluhan gatal dan ruam
- Permen pelega tenggorokan (lozenges), untuk meredakan nyeri tenggorokan
Selain menggunakan obat-obatan, penderita flu Singapura bisa melakukan hal-hal berikut untuk membantu proses pemulihan:
- Menghindari konsumsi makanan atau minuman dengan rasa asam, seperti jeruk atau soda
- Mengonsumsi makanan yang memiliki tekstur lunak sehingga tidak perlu banyak dikunyah
- Berkumur beberapa kali sehari untuk meredakan nyeri sariawan dan sakit tenggorokan
- Minum air dingin atau makan es krim untuk membantu meredakan nyeri di mulut
- Memperbanyak minum air putih untuk mencegah dehidrasi
Komplikasi Flu Singapura
Pada kasus yang jarang terjadi, flu Singapura dapat menyebabkan beberapa komplikasi berikut:
- Dehidrasi
- Ensefalitis
- Meningitis akibat infeksi virus
- Miokarditis
- Kelumpuhan (paralisis)
Pencegahan Flu Singapura
Flu Singapura dapat dicegah dengan menjaga kebersihan diri dan benda-benda di sekitar yang bisa menjadi media penularan penyakit ini. Langkah pencegahan yang bisa dilakukan antara lain:
- Mencuci tangan secara rutin menggunakan air mengalir dan sabun
- Mengajarkan anak untuk selalu mencuci tangan sebelum dan setelah menyentuh mulut, hidung, atau mata
- Tidak berbagi alat makan dan minum dengan orang lain
- Menjaga jarak anak dengan orang yang sedang sakit
Flu Singapura mudah menular ke orang lain, terutama pada 7 hari pertama setelah virus menginfeksi. Jika Anda mengalami flu Singapura, ada sejumlah upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah penularan infeksi ini:
- Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, terutama setelah mengganti popok atau membersihkan hidung anak
- Mengajarkan anak untuk menutup mulut ketika bersin atau batuk, bisa dengan memakai tisu atau menggunakan lipat siku bagian dalam
- Membersihkan benda yang dapat menjadi media penularan virus, seperti gagang pintu, meja, dan remote tv, dengan benar
- Tidak melakukan kontak fisik dengan anak, misalnya memeluk atau menciumnya
- Memastikan anak untuk beristirahat di rumah bila sedang mengalami gejala flu Singapura, sampai kondisinya benar-benar pulih