Organel sel adalah bagian-bagian kecil di dalam sel yang berperan penting dalam fungsi tubuh. Tanpa organel sel, tubuh manusia tidak akan bisa tumbuh, berkembang, atau melawan penyakit. Memahami struktur dan fungsinya bisa membantu Anda lebih menghargai tubuh serta menjaga kesehatan secara optimal.
Organel sel bisa ditemukan pada semua makhluk hidup, seperti manusia, hewan, dan tumbuhan. Setiap organel memiliki peran berbeda-beda, mulai dari menghasilkan energi, menjaga struktur sel, sampai membuang limbah.

Meski hanya bagian-bagian kecil di dalam tubuh, Organel sel memiliki fungsi yang sangat kompleks. Setiap organel dalam sel bekerja sama agar tubuh tetap sehat, seperti mesin-mesin kecil dalam sebuah pabrik yang saling mendukung supaya produksi berjalan lancar.
Jika salah satu organel mengalami masalah, tubuh bisa mengalami gangguan kesehatan yang bervariasi, tergantung pada jenis organel yang terganggu dan pengaruhnya terhadap fungsi tubuh.
Struktur Organel Sel dan Fungsinya
Sebagaimana sudah disebutkan sebelumnya, setiap organel sel memiliki fungsi yang sangat penting untuk kelangsungan hidup makhluk hidup. Berikut ini adalah beberapa jenis organel sel dan fungsinya bagi tubuh:
1. Nukleus
Nukleus atau inti sel adalah pusat pengendali semua aktivitas di dalam sel. Organel sel ini berisi materi genetik berupa DNA yang bertugas membawa informasi tentang sifat dan fungsi sel.
Selain itu, inti sel juga mengatur proses pembelahan sel, seperti mitosis atau amitosis, sehingga pertumbuhan dan perkembangan tubuh berjalan normal. Jika terjadi gangguan pada inti sel, sel bisa mengalami kelainan atau bahkan mati.
2. Mitokondria
Mitokondria sering dijuluki sebagai pembangkit tenaga sel karena menghasilkan energi dalam bentuk adenosine triphospate (ATP) melalui respirasi seluler. Energi ini digunakan untuk menjalankan berbagai proses penting di dalam tubuh, seperti gerak, pertumbuhan, dan perbaikan sel.
Jumlah mitokondria dalam suatu sel bisa berbeda, tergantung aktivitas sel tersebut. Misalnya, sel otot yang aktif bergerak memiliki lebih banyak mitokondria dibandingkan sel lain.
3. Ribosom
Ribosom adalah organel sel yang menjadi tempat berlangsungnya sintesis protein, yaitu proses pembentukan protein yang dibutuhkan tubuh. Protein yang dihasilkan ribosom sangat penting untuk membangun jaringan, enzim, dan hormon.
Ribosom dapat ditemukan bebas di dalam sitoplasma atau menempel pada retikulum endoplasma kasar. Tanpa ribosom, tubuh akan kesulitan memperbaiki sel dan tumbuh dengan baik.
4. Retikulum endoplasma
Struktur organel sel lainnya adalah retikulum endoplasma (RE). Sel ini terdiri dari dua jenis, yaitu RE kasar dan RE halus. RE kasar dipenuhi ribosom dan berperan dalam pembuatan serta pengangkutan protein di dalam sel. Sementara itu, RE halus tidak memiliki ribosom dan berperan dalam pembentukan lemak serta membantu detoksifikasi zat-zat berbahaya, seperti obat-obatan atau racun.
5. Aparatus golgi
Aparatus golgi merupakan organel sel yang berfungsi untuk memproses, mengemas, dan mendistribusikan protein serta lemak yang diproduksi oleh sel. Organel ini sering diibaratkan sebagai bagian gudang dan pengiriman pada sebuah pabrik.
Selain itu, aparatus Golgi juga membentuk vesikula yang berisi enzim atau zat lain yang akan digunakan atau dibuang oleh sel. Kerusakan pada organel ini dapat mengganggu pengiriman zat penting ke seluruh tubuh.
6. Lisosom
Lisosom mengandung enzim yang mampu memecah sisa makanan, virus, bakteri, dan bagian sel yang sudah tua atau rusak. Organel sel ini bertugas sebagai sistem pencernaan di dalam sel.
Dengan membersihkan kotoran dalam sel, lisosom membantu mencegah penumpukan limbah yang bisa merusak fungsi sel. Kegagalan lisosom bekerja optimal dapat menyebabkan penyakit dan kerusakan jaringan.
7. Peroksisom
Peroksisom berperan dalam memecah zat beracun, seperti hidrogen peroksida, menjadi air dan oksigen yang tidak berbahaya bagi tubuh. Proses ini penting agar sel tidak mengalami kerusakan akibat racun.
Selain detoksifikasi, peroksisom juga membantu metabolisme asam lemak dan produksi energi. Jika peran peroksisom terganggu, tubuh dapat mengalami gangguan metabolik.
8. Vakuola
Vakuola merupakan organel besar yang umum ditemukan pada tumbuhan. Fungsinya organel sel ini adalah menyimpan cadangan makanan, air, dan zat sisa metabolisme agar sel tetap sehat.
Vakuola juga berperan menjaga tekanan dalam sel (tekanan turgor), sehingga sel tumbuhan bisa tetap tegak dan tidak layu.
9. Sentriol
Sentriol hanya terdapat pada sel hewan dan berperan penting dalam pembelahan sel. Organel sel ini membantu membentuk benang-benang spindle yang dibutuhkan saat sel membelah diri.
Tanpa sentriol, proses pembelahan sel jadi tidak efisien atau bahkan gagal, sehingga bisa menghambat pertumbuhan jaringan pada hewan.
Selain organel sel di atas, sel tumbuhan juga memiliki kloroplas yang berperan dalam proses fotosintesis, yaitu pembuatan makanan dari cahaya matahari, air, dan karbon dioksida. Kloroplas mengandung klorofil yang memberi warna hijau pada tumbuhan dan memungkinkan tumbuhan menghasilkan energi sendiri.
Itulah beberapa informasi mengenai struktur organel sel dan fungsinya. Setelah mengetahuinya, penting bagi Anda untuk menjaga kesehatan sel di dalam tubuh. Menjaga kesehatan sel berarti juga menjaga organel di dalamnya. Cara sederhana yang bisa Anda lakukan, antara lain:
- Mengonsumsi makanan bergizi dan seimbang
- Mencukupi waktu istirahat
- Melakukan olahraga secara rutin
- Menghindari paparan zat beracun atau bahan kimia berbahaya
Namun, jika Anda terlanjur mengalami keluhan berupa penurunan stamina, gangguan pertumbuhan, atau masalah kesehatan tubuh secara umum, jangan ragu untuk memeriksakan diri ke dokter. Deteksi dini dapat membantu mengenali gangguan pada fungsi organel sel sebelum berkembang menjadi penyakit yang lebih berat.
Jika Anda masih memiliki pertanyaan lain tentang fungsi organel sel, jangan ragu untuk mengonsultasikannya ke dokter secara online menggunakan fitur Chat Bersama Dokter di aplikasi ALODOKTER. Dengan begitu, Anda akan mendapatkan jawaban yang cepat dan terpercaya.