Oviskin adalah obat dalam bentuk oles yang dapat digunakan untuk mengatasi kondisi peradangan di kulit, seperti eksim, dermatitis kontak, dan psoriasis. Obat ini dapat meredakan bengkak, gatal, dan kemerahan yang timbul akibat kondisi kulit tersebut.

Oviskin krim terbuat dari bahan aktif betamethasone dipropionate. Bahan aktif tersebut bekerja mencegah pembentukan, pelepasan, atau aktivitas zat, seperti prostaglandin atau histamin, yang muncul ketika terjadi peradangan di dalam tubuh. 

Oviskin

Dengan cara kerja di atas, berbagai gejala peradangan, seperti bengkak, gatal, dan kemerahan, di kulit juga akhirnya dapat mereda. 

Di Indonesia, Oviskin tersedia dalam kemasan tube ukuran 10 gram.

 Apa Itu Oviskin

Bahan aktif Betamethasone dipropionate 0,1%
Golongan Obat resep
Kategori Obat kortikosteroid topikal
Manfaat Mengatasi gejala peradangan di kulit akibat eksim, dermatitis kontak, atau psoriasis
Digunakan oleh Dewasa dan anak usia ≥12 tahun
Oviskin untuk ibu hamil Kategori C: Studi pada binatang percobaan memperlihatkan adanya efek samping terhadap janin, tetapi belum ada studi terkontrol pada ibu hamil.
Obat ini hanya boleh digunakan jika besarnya manfaat yang diharapkan melebihi besarnya risiko terhadap janin.
Oviskin untuk ibu menyusui Obat ini aman digunakan oleh ibu menyusui selama sesuai dengan anjuran dokter.
Jika Oviskin digunakan di area puting, oleskan obat ini setelah selesai menyusui dan pastikan area tersebut sudah bersih dari Oviskin sebelum kembali menyusui.
Bentuk obat Krim

Peringatan sebelum Menggunakan Oviskin

Beberapa hal yang perlu Anda perhatikan sebelum menggunakan obat ini adalah:

  • Beri tahu dokter mengenai riwayat alergi yang Anda miliki. Oviskin tidak boleh digunakan oleh orang yang alergi terhadap kandungan obat ini, atau obat lain dari golongan kortikosteroid, seperti hydrocortisone atau prednisone.
  • Beri tahu dokter jika Anda menderita gangguan sirkulasi darah, gangguan sistem kekebalan tubuh, katarak, glaukoma, diabetes, penyakit liver, gangguan kelenjar adrenal, hiperglikemia, atau sindrom Cushing.
  • Informasikan ke dokter jika Anda menderita infeksi kulit, jerawat, rosacea, gatal-gatal di area selangkangan, dermatitis perioral, atau gatal-gatal yang tidak disertai peradangan.
  • Beri tahu dokter jika area kulit yang akan diobati mengalami iritasi, kering, atau terdapat luka, termasuk luka terbuka, luka gores, atau luka bakar.
  • Diskusikan dengan dokter terkait penggunaan krim Oviskin jika area kulit yang perlu diobati luas.
  • Informasikan kepada dokter bahwa Anda sedang menggunakan Oviskin jika direncanakan untuk menjalani operasi, termasuk operasi gigi.
  • Selama menggunakan Oviskin, Anda perlu menjalani tes kesehatan, misalnya tes fungsi kelenjar adrenal, terutama jika obat ini digunakan dalam waktu yang lama atau dioleskan pada area kulit yang luas.
  • Diskusikan dengan dokter terkait manfaat dan risiko penggunaan Oviskin pada anak. Obat ini dapat mengganggu pertumbuhan anak jika digunakan dalam jangka panjang.
  • Konsultasikan ke dokter terkait manfaat dan risiko penggunaan Oviskin pada lansia. Kelompok usia ini berisiko mengalami efek samping obat ini.
  • Beri tahu dokter jika Anda sedang hamil, berencana untuk hamil, atau sedang menyusui.
  • Informasikan ke dokter jika Anda sedang atau berencana untuk menggunakan obat lain, termasuk obat oles. Tujuannya adalah untuk menghindari terjadinya interaksi obat yang tidak diinginkan.
  • Segera ke dokter jika Anda mengalami reaksi alergi obat atau efek samping yang serius setelah menggunakan Oviskin.

Dosis dan Aturan Pakai Oviskin

Berikut ini adalah dosis umum penggunaan krim Oviskin untuk mengatasi kondisi peradangan di kulit, seperti eksim, dermatitis kontak, ataupun psoriasis:

 

  • Dewasa dan anak usia ≥12 tahun: 1–2 kali sehari sampai gejala mereda. Konsultasikan dengan dokter jika tidak ada hasil setelah 2 minggu pemakaian obat.

 

Cara Menggunakan Oviskin dengan Benar

Gunakan Oviskin sesuai anjuran dokter dan aturan pakai yang tertera pada kemasan. Jangan mengurangi atau menambah dosis tanpa persetujuan dokter. 

Berikut ini adalah cara pakai Oviskin yang benar untuk mendapatkan hasil maksimal:

  • Cucilah tangan Anda sebelum menggunakan Oviskin.
  • Bersihkan dan keringkan area kulit yang terkena peradangan.
  • Oleskan krim Oviskin secara tipis-tipis ke area kulit yang meradang dan gosok sampai merata. Jangan menutup area tersebut dengan perban atau kain kecuali jika disarankan oleh dokter.
  • Jangan pakai krim Oviskin di wajah, selangkangan, ketiak, atau untuk mengatasi ruam popok, tanpa seizin dokter.
  • Jangan sampai krim Oviskin mengenai area mata, hidung, atau mulut. Segera bilas area tersebut dengan air jika terkena krim ini.
  • Cuci kembali tangan Anda setelah menggunakan Oviskin, kecuali jika obat ini digunakan di area tangan.
  • Tunggu sekitar 30 menit sebelum menggunakan produk kulit lain.
  • Krim oviskin dapat meninggalkan noda di pakaian. Oleh karena itu, biarkan krim ini mengering terlebih dahulu sebelum menggunakan pakaian.
  • Gunakan Oviskin secara teratur. Jika Anda lupa, pakai obat ini begitu teringat. Namun, bila sudah dekat dengan jadwal berikutnya, abaikan jadwal yang terlewat dan jangan mengoleskan lebih banyak krim pada jadwal selanjutnya.
  • Beri tahu dokter jika kondisi yang Anda alami tidak kunjung sembuh meski sudah menggunakan Oviskin selama 2 minggu.
  • Simpan obat ini di ruangan bersuhu 15-30°C. Jauhkan dari jangkauan anak-anak dan paparan sinar matahari.
  • Buang obat yang tidak digunakan selama lebih dari 3 bulan setelah dibuka atau sudah kedaluwarsa.

Interaksi Oviskin dengan Obat Lain

Obat yang dioleskan ke kulit, seperti Oviskin, jarang menimbulkan efek interaksi jika digunakan bersama obat lain. Namun, tidak tertutup kemungkinan jika obat ini dapat berinteraksi dengan obat tertentu.

Agar aman, beri tahu dokter jika Anda berencana untuk menggunakan obat resep, obat bebas, vitamin, produk herbal, atau produk perawatan kulit lain.

Efek Samping dan Bahaya Oviskin

Penggunaan krim Oviskin bisa menimbulkan berbagai efek samping berikut ini:

Segera lakukan pemeriksaan ke dokter apabila Anda mengalami reaksi alergi obat atau efek samping yang lebih serius, seperti:

  • Muncul jerawat atau stretch mark
  • Kulit menipis atau berubah warna
  • Rambut tumbuh secara berlebih
  • Muncul bintik-bintik merah di kulit (folikulitis)