Paclitaxel adalah obat untuk menangani beberapa jenis kanker, seperti kanker payudara, kanker pankreas, atau kanker paru-paru. Selain itu, obat ini juga digunakan untuk menangani sarkoma kaposi pada penderita HIV.

Paclitaxel bekerja dengan cara menghambat siklus pembentukan microtubule sel. Cara kerja ini akan mencegah atau menghambat pembelahan sel kanker. Obat ini tersedia dalam bentuk suntik yang hanya bisa diberikan oleh dokter atau petugas medis di bawah pengawasan dokter.

Paclitaxel - Alodokter

Merek dagang paclitaxel: Cytax, Paclihope, Paxomed

Apa Itu Paclitaxel

Golongan Obat resep
Kategori Antikanker
Manfaat Menangani kanker payudara, kanker paru-paru, kanker pankreas, atau sarkoma Kaposi pada penderita HIV
Digunakan oleh Dewasa
Paclitaxel untuk ibu hamil dan menyusui

 

Kategori D: Ada bukti positif mengenai risiko terhadap janin manusia, tetapi besarnya manfaat yang diperoleh mungkin lebih besar daripada risikonya, misalnya untuk mengatasi situasi yang mengancam jiwa.

Paclitaxel belum diketahui dapat terserap ke dalam ASI atau tidak. Bila Anda sedang menyusui, jangan menggunakan obat ini tanpa berkonsultasi dulu dengan dokter.

Bentuk obat Suntik

Peringatan Sebelum Menggunakan Paclitaxel

Paclitaxel suntik hanya boleh diberikan oleh dokter atau petugas medis di bawah pengawasan dokter. Berikut adalah hal-hal yang harus Anda perhatikan sebelum menggunakan paclitaxel:

  • Beri tahu dokter tentang riwayat alergi yang Anda miliki. Paclitaxel tidak boleh diberikan kepada pasien yang alergi terhadap obat ini atau minyak jarak (castor oil).
  • Beri tahu dokter jika Anda menderita penyakit liver, penyakit infeksi, gangguan irama jantung, penyakit pada sumsum tulang, neuropati, atau kelainan darah, termasuk leukopenia.
  • Beri tahu dokter jika Anda sedang mengonsumsi obat, suplemen, atau produk herbal tertentu.
  • Beri tahu dokter jika Anda sedang hamil, menyusui, atau merencanakan kehamilan. Gunakan alat kontrasepsi yang efektif selama menjalani pengobatan dengan paclitaxel untuk mencegah kehamilan.
  • Beri tahu dokter jika Anda berencana untuk melakukan vaksinasi selama menjalani pengobatan dengan paclitaxel.
  • Jangan mengemudikan kendaraan atau melakukan kegiatan yang membutuhkan kewaspadaan, setelah menggunakan paclitaxel, karena obat ini dapat menyebabkan pusing dan kantuk.
  • Hindari kontak erat dengan penderita penyakit infeksi yang mudah menular, seperti cacar air atau flu, karena obat ini dapat mempermudah Anda terkena infeksi.
  • Laporkan ke dokter jika terjadi reaksi alergi obat, efek samping yang serius, atau overdosis setelah menggunakan paclitaxel.

Dosis dan Aturan Pakai Paclitaxel

Dosis paclitaxel yang diberikan oleh dokter tergantung pada kondisi kesehatan dan luas permukaan tubuh (LPT) pasien. Secara umum, dosis paclitaxel untuk orang dewasa berdasarkan kondisi yang akan ditangani adalah sebagai berikut:

  • Kondisi: Kanker payudara
    Dosisnya 175 mg/m2, selama 3 jam, tiap 3 minggu per siklus. Pengobatan akan dilakukan selama 4 siklus.
  • Kondisi: Kanker payudara yang sudah menyebar (bermetastasis)
    Dosisnya 260 mg/m2, selama 30 menit, tiap 3 minggu.
  • Kondisi: Kanker paru-paru
    Dosisnya 100 mg/m2, selama 30 menit, pada hari ke-1, 8, dan 15 dari siklus 21 hari. Pengobatan akan dikombinasikan dengan carboplatin.
    Untuk kanker paru-paru yang sudah sangat parah, dosisnya 175 mg/m2, selama 3 jam, atau 135 mg/m2, selama 24 jam. Dosis akan diulangi kembali tiap 3 minggu. Pengobatan akan dikombinasikan dengan cisplatin.
  • Kondisi: Kanker pankreas yang sudah menyebar (bermetastasis)
    Dosisnya 125 mg/m2, selama 30 menit, pada hari ke-1, 8, dan 15 dari siklus 28 hari. Pengobatan akan dikombinasikan dengan gemcitabine.
  • Kondisi: Sarkoma kaposi pada penderita HIV
    Dosisnya 100 mg/m2, selama 3 jam, tiap 2 minggu. Untuk pengobatan sarkoma Kaposi, pasien perlu menjalani pemeriksaan darah terlebih dahulu, untuk memastikan jumlah neutrofil >1.500 sel/mm3, jika kurang dari jumlah ini ini, paclitaxel tidak boleh digunakan.

Cara Menggunakan Paclitaxel dengan Benar

Paclitaxel suntik akan diberikan di rumah sakit. Penyuntikannya akan langsung dilakukan oleh dokter atau petugas medis di bawah pengawasan dokter.

Dokter juga akan memantau pernapasan, tekanan darah, dan fungsi ginjal selama penyuntikan dan selama pasien menjalani terapi dengan paclitaxel.

Ikuti saran dan ajuran dokter selama Anda menjalani pengobatan dengan paclitaxel. Jangan berhenti menjalani pengobatan tanpa berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter.

Selama pengobatan, Anda akan menjalani pemeriksaan darah lengkap secara berkala untuk memantau kondisi Anda, respons terapi, dan efek samping yang mungkin terjadi.

Interaksi Paclitaxel dengan Obat Lain

Berikut ini adalah sejumlah efek interaksi yang dapat terjadi jika paclitaxel digunakan bersama obat tertentu:

  • Penurunan efektivitas vaksin hidup, seperti vaksin BCG atau vaksin campak
  • Peningkatan risiko terjadinya infeksi yang berbahaya jika digunakan dengan etanercept atau fingolimod
  • Peningkatan risiko terjadinya gangguan sumsum tulang jika digunakan dengan deferiprone
  • Peningkatan kadar paclitaxel dalam darah jika digunakan dengan ketoconazole atau fluoxetine
  • Penurunan efektivitas paclitaxel jika digunakan dengan rifampicin atau efavirenz

Efek Samping dan Bahaya Paclitaxel

Beri tahu dokter jika efek samping di bawah ini tidak kunjung mereda atau semakin memberat:

  • Mual dan muntah
  • Diare
  • Rambut rontok
  • Area penyuntikan tampak merah, terasa gatal, atau bengkak
  • Mati rasa atau kesemutan pada tangan atau kaki
  • Pusing atau kantuk yang berat

Selain itu, segera laporkan ke dokter jika Anda mengalami reaksi alergi obat atau mengalami efek samping yang lebih serius, seperti: