Self-esteem merupakan salah satu aspek penting dalam psikologi dan kepribadian manusia. Dengan self-esteem yang baik, seseorang bisa lebih mencintai, menghargai, dan menerima diri apa adanya, terlepas dari segala kekurangan yang dimilikinya.
Self-esteem adalah cara seseorang dalam memandang, menghargai, dan mencintai dirinya sendiri. Istilah yang juga disebut dengan harga diri ini juga bisa menjadi bagian dari kesuksesan seseorang, terutama jika ia dapat mengelolanya dengan baik.
Orang yang memiliki self-esteem terlalu rendah akan sulit menerima diri apa adanya dan kurang percaya diri. Salah satu contohnya adalah orang dengan imposter syndrome, yang merasa dirinya tidak pantas akan kesuksesan.
Rendahnya self-esteem bahkan diketahui dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami gangguan cemas dan depresi. Gangguan tersebut biasanya tidak terlihat secara kasat mata. Kondisi tersebut dinamakan duck syndrome.
Selain itu, orang yang memiliki gangguan kepribadian tertentu, seperti avoidant personality disorder, atau orang yang menjadi korban bullying, seperti fat shaming, juga biasanya memiliki self-esteem yang rendah.
Sebaliknya, self-esteem yang terlalu tinggi atau berlebihan pun tidak baik, misalnya pada kasus Dunning-Kruger effect. Hal ini mungkin bisa menjadi tanda adanya gangguan kepribadian narsistik atau megalomania.
Faktor-Faktor yang Memengaruhi Self-Esteem
Ada banyak faktor yang dapat memengaruhi nilai self-esteem seseorang. Sebagian faktor tersebut bahkan sudah ada sejak masa kanak-kanak. Berikut ini adalah beberapa faktor yang dimaksud:
1. Pendapat orang lain
Pendapat dari orang-orang sekitar, seperti keluarga dan teman, ternyata dapat memengaruhi self-esteem seseorang. Apabila mereka fokus terhadap kelemahan dan selalu menghina kekurangan Anda, hal ini bisa membuat Anda merasa tidak diterima di lingkungan.
Tak hanya itu, komentar dan pendapat yang dilontarkan melalui media sosial pun secara tidak langsung bisa memengaruhi self-esteem Anda.
2. Pikiran diri sendiri
Asumsi, pikiran, atau perkataan yang Anda sampaikan ke diri sendiri juga bisa memberikan dampak besar terhadap self-esteem. Oleh karena itu, sebaiknya Anda mengubah pikiran atau kata-kata negatif yang sering Anda ucapkan menjadi pikiran atau kata-kata positif (positive self-talk).
Misalnya, ketika mengalami suatu kegagalan atau stres, cobalah untuk tidak menyalahkan diri sendiri. Anda bisa mencoba untuk mengatakan ke diri sendiri, ”Saya belum berhasil kali ini, mungkin lain kesempatan saya bisa berhasil.”
Selain itu, terkadang apa yang Anda pikirkan merupakan hasil dari mendengarkan perkataan negatif dari orang sekitar. Sebaiknya, Anda mulai belajar untuk tidak menghiraukan perkataan yang justru membuat diri Anda merasa semakin direndahkan.
3. Kemampuan diri
Self-esteem yang Anda miliki bisa ditingkatkan dengan mengasah kemampuan atau keahlian yang dimiliki. Menyalahkan diri sendiri dan membandingkan diri sendiri dengan orang lain hanya akan menurunkan self-esteem Anda.
Oleh karena itu, sebaiknya Anda melatih kemampuan atau belajar hal-hal baru, seperti bermain musik, menulis, atau berolahraga. Hal ini bisa membuat Anda menyadari akan kemampuan Anda dan merasa bangga terhadap diri sendiri.
Namun, jangan terlalu keras terhadap diri sendiri hingga lupa bahwa Anda sudah melakukan yang terbaik. Hal tersebut dapat menghilangkan kesempatan untuk membangun self-esteem.
4. Pola asuh pada masa kecil
Salah satu aspek penting yang juga ikut membentuk nilai self-esteem seseorang adalah bagaimana pola asuhnya semasa kecil. Berbagai riset menunjukkan bahwa anak yang dibesarkan dengan pola asuh otoriter (helicopter parenting) atau trauma masa kecil dapat memiliki self-esteem lebih rendah.
Oleh karena itu, untuk menumbuhkan rasa percaya diri pada anak, cobalah untuk mendidiknya dengan rasa kasih sayang, empati, dan selalu bersikap suportif. Dengan demikian, anak pun dapat memiliki self-esteem yang baik hingga dewasa.
Beberapa Cara untuk Meningkatkan Self-Esteem
Jika Anda merasa memiliki self-esteem yang rendah, cobalah untuk menerima fakta bahwa tidak ada manusia yang sempurna. Daripada sering menyalahkan diri sendiri, Anda bisa mencoba meningkatkan self-esteem dengan beberapa cara berikut ini:
- Kenali dan fokus pada bakat yang dimiliki, sehingga Anda pun akan merasa memiliki nilai positif.
- Jalin komunikasi dan bangun hubungan dengan orang-orang yang bisa menerima Anda apa adanya dan membawa pengaruh positif.
- Hentikan kebiasaan menyalahkan diri sendiri dan usahakan untuk selalu berpikir positif.
- Hargai pendapat orang lain dan terima dengan lapang dada, serta anggap bahwa kritik tersebut bertujuan baik untuk membangun diri Anda.
- Kembangkan kemampuan untuk meningkatkan self-esteem Anda.
Self-esteem setiap orang cenderung berubah-ubah dari waktu ke waktu. Berbagai aspek dalam kehidupan sehari-hari, seperti hubungan interpersonal dengan orang lain dan pengalaman hidup, akan menentukan bagaimana cara Anda memandang diri sendiri.
Tak hanya itu, self-esteem pun bisa berubah. Ada kalanya Anda merasa kurang percaya diri, tetapi ada kalanya juga Anda bisa bangkit dan bersemangat sehingga self-esteem Anda meningkat.
Ketika menghargai diri sendiri dan memiliki self-esteem yang baik, Anda akan merasa nyaman dan berharga. Anda juga bisa mendapatkan respons yang positif dari lingkungan sekitar dan dapat belajar menerina masukan dari orang lain.
Jika Anda sudah menjalankan tips di atas tetapi masih memiliki self-esteem yang rendah atau jika Anda merasa sulit menerima diri apa adanya hingga sering merasa cemas atau depresi, cobalah untuk berkonsultasi dengan psikolog.