Ada beragam penyebab luka di penis, mulai dari iritasi pada kulit penis hingga infeksi. Namun, tidak sedikit pria yang merasa malu untuk memeriksakan diri ke dokter saat mengalami kondisi ini. Padahal, pemeriksaan dokter penting dilakukan untuk mandapatkan diagnosis penyebab luka di penis yang tepat beserta penangannya.

Luka di penis ini dapat disertai dengan rasa gatal, kulit mengelupas, pembengkakan, atau keluarnya cairan seperti nanah atau darah. Penyebab luka di penis dapat dibedakan menjadi infeksi dan noninfeksi.

Penyebab Luka di Penis - Alodokter

Penyebab Luka di Penis karena Infeksi

Luka di penis karena infeksi kebanyakan ditularkan melalui kontak fisik saat berhubungan seksual. Selain itu, luka di penis karena infeksi juga bisa ditularkan melalui kontak tidak langsung, misalnya akibat penggunaan pakaian atau handuk yang sama dengan penderita infeksi.

Beberapa jenis infeksi yang dapat menjadi penyebab luka di penis adalah:

Infeksi virus

Virus yang paling sering menimbulkan luka di penis adalah virus herpes simpleks (HSV). Secara umum, ada dua tipe virus herpes, yaitu HSV 1 dan HSV 2. Keduanya dapat menimbulkan luka di penis, tetapi penelitian menunjukkan bahwa lebih dari 60% luka di penis akibat infeksi virus herpes disebabkan oleh HSV-2.

Virus lain yang juga dapat menyebabkan luka nyeri pada penis adalah virus Molluscum contagiosum. Luka yang disebabkan oleh infeksi HSV-2 biasanya terasa perih, gatal, dan tampak sebagai benjolan berisi cairan bening sebelum pecah.

Infeksi bakteri

Sifilis merupakan penyebab nomor dua terbanyak untuk kasus luka di penis. Luka yang timbul pada penyakit sifilis biasanya tidak terasa sakit. Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Treponema pallidum.

Selain itu, luka di penis juga bisa disebabkan oleh infeksi bakteri lainnya, seperti:

Infeksi jamur dan parasit

Penyebab luka di penis selanjutnya adalah infeksi jamur Candida atau infeksi parasit. Contoh penyakit infeksi jamur meliputi kudis dan kutu di rambut kemaluan. Gejala yang paling menonjol pada infeksi jamur dan parasit adalah rasa gatal yang bisa menyebabkan luka jika digaruk.

Luka di Penis karena Penyebab Noninfeksi

Selain akibat infeksi, luka di penis juga bisa terjadi karena penyakit yang tidak menular, seperti:

1. Psoriasis

Psoriasis merupakan salah satu bentuk penyakit autoimun. Psoriasis memiliki gejala berupa bercak kemerahan yang tebal dan bersisik putih atau keperakan.

Namun, sisik psoriasis di area kelamin biasanya lebih sedikit daripada di bagian tubuh lain. Hal ini disebabkan oleh tingginya kelembapan tubuh di bagian kelamin.

2. Eksim

Eksim merupakan peradangan pada kulit yang bisa dipicu oleh paparan bahan iritatif atau alergi. Eksim biasanya membuat kulit menjadi kering dan gatal, tetapi bisa juga menimbulkan benjolan berisi cairan yang kemudian pecah dan meninggalkan luka.

3. Lichen sclerosus

Lichen sclerosus adalah penyakit kulit yang jarang terjadi. Penyakit ini dapat menimbulkan bercak berwarna lebih pucat daripada kulit di sekitarnya (hipopigmentasi) dan disertai luka yang dapat meninggalkan jaringan parut. Bercak ini biasanya muncul di penis atau kulit di sekitar anus.

4. Sindrom Behcet

Sindrom Behcet merupakan salah satu penyakit autoimun yang ditandai dengan kerusakan pembuluh darah arteri dan vena. Penyakit ini dapat menimbulkan luka di berbagai bagian tubuh, termasuk di penis.

5. Kanker penis

Meski jarang terjadi, kanker penis merupakan kondisi yang sangat serius. Gejalanya bisa berupa luka atau benjolan di kepala penis yang tidak kunjung sembuh.

Luka di penis dapat diobati berdasarkan penyebabnya. Luka pada penis yang disebabkan oleh infeksi bakteri diperlukan pengobatan dengan antibiotik dari dokter. Sementara itu, luka di penis karena infeksi virus dapat dilakukan dengan pemberian antivirus.

Agar penyebab luka di penis dapat dipastikan, penderita disarankan untuk memeriksakan diri ke dokter. Selama masih ada luka di penis, penderita disarankan untuk tidak berhubungan seksual hingga penyebab luka tersebut diketahui dan diobati.

Jika Anda mengalami luka di penis yang muncul bersamaan dengan keluhan lain, seperti demam, nyeri saat buang air kecil atau saat ejakulasi, keluar cairan berbau busuk atau nanah dari lubang penis, segeralah berkonsultasi dengan dokter kulit.

Ditulis oleh:

dr. Irene Cindy Sunur