Lutut adalah area yang rentan mengalami luka karena merupakan bagian tubuh yang menonjol. Luka di lutut bisa terjadi karena terjatuh atau terbentur sesuatu. Perawatan luka di lutut perlu dilakukan dengan baik agar tidak terinfeksi dan meninggalkan bekas.
Kulit merupakan organ tubuh terluar dan terluas yang rentan tergores dan terluka, terutama di daerah tonjolan-tonjolan, seperti siku dan lutut.
Luka di lutut bisa membatasi gerakan tungkai dan terkadang disertai pembengkakan. Hal ini tergantung jenis dan tingkat keparahan lukanya. Luka yang paling sering terjadi di lutut adalah luka lecet atau luka gores, tapi kadang juga bisa berupa luka tusuk.
Luka di lutut yang cukup parah, di mana terjadi perdarahan hebat atau kerusakan sendi lutut, memerlukan perawatan di rumah sakit atau klinik, sedangkan luka di lutut yang ringan dapat diobati sendiri di rumah.
Cara Merawat Luka di Lutut
Berikut ini adalah langkah-langkah perawatan luka di lutut yang bisa dilakukan di rumah:
Bersihkan luka
Sebelum membersihkan luka, jangan lupa untuk mencuci tangan terlebih dahulu. Setelah itu, bersihkan luka dengan air bersih dan sabun yang berbahan lembut untuk menghilangkan kotoran, seperti tanah, debu, atau pasir.
Anda tidak perlu menggunakan larutan pembersih luka atau antiseptik, seperti hidrogen peroksida atau alkohol, karena justru dapat menyebabkan iritasi dan membuat luka semakin nyeri.
Hentikan perdarahan
Bila luka di lutut disertai perdarahan, gunakan perban, kain bersih, atau kasa steril untuk menekan luka selama 10–15 menit agar perdarahan berhenti.
Jika perdarahan pada luka sulit dihentikan, segeralah ke dokter atau rumah sakit terdekat. Perdarahan yang sulit berhenti bisa disebabkan oleh gangguan pembekuan darah atau efek samping obat pengencer darah, dan ini perlu segera ditangani oleh dokter.
Tutup luka
Setelah luka dibersihkan dan perdarahan berhenti, tutup luka di lutut dengan perban atau kasa steril untuk mencegah risiko infeksi bakteri yang berbahaya dan mempercepat proses penyembuhan. Ganti perban 1–2 kali sehari atau saat perban basah dan kotor.
Untuk membantu proses penyembuhan dan mencegah infeksi pada luka, Anda juga bisa menggunakan krim atau salep antibiotik, seperti bacitracin, ikamicetin, dan gentamicin sesuai resep dokter.
Namun, jika muncul ruam, luka tampak bengkak, atau terasa sangat gatal setelah diolesi krim atau salep antibiotik, segera hentikan penggunaan obat tersebut dan konsultasikan ke dokter.
Untuk mengurangi rasa sakit akibat luka, Anda bisa mengonsumsi obat pereda nyeri yang dijual bebas, seperti paracetamol.
Hal-Hal yang Perlu Diperhatikan Selama Proses Penyembuhan Luka
Luka di lutut yang mulai sembuh biasanya ditandai dengan terbentuknya koreng. Koreng membantu melindungi luka dari kotoran dan kuman di saat jaringan kulit yang baru tumbuh di bawahnya.
Luka di lutut yang telah membentuk koreng kadang akan terasa gatal. Namun, usahakan untuk tidak menggaruk atau mengelupaskan koreng karena bisa menyebabkan infeksi pada luka dan menghambat penyembuhan luka.
Pada orang yang memiliki penyakit seperti diabetes atau malnutrisi, proses penyembuhan luka di lutut mungkin akan lebih lama dan lukanya lebih rentan terinfeksi. Oleh karena itu, jika Anda menderita penyakit tersebut dan mengalami luka di lutut atau di area tubuh lainnya, sebaiknya konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
Kapan Luka di Lutut Perlu Ditangani di Rumah Sakit?
Luka terbuka di lutut yang luas, dalam, atau menyebabkan kerusakan pada jaringan lemak atau otot di lutut memerlukan penanganan di rumah sakit. Salah satu tindakan yang mungkin akan dilakukan dokter adalah menjahit luka.
Anda juga dianjurkan untuk segera ke rumah sakit bila perdarahan pada luka di lutut tidak juga berhenti meski sudah ditutup dan ditekan selama lebih dari 15 menit.
Begitu pula jika ada serpihan benda tajam, seperti beling atau paku, pada luka di lutut. Di rumah sakit, dokter dapat membersihkan dan merawat luka tersebut serta memberikan suntikan tetanus apabila diperlukan.
Jika perawatan luka di rumah telah dilakukan namun luka di lutut tidak kunjung sembuh atau justru tampak bernanah, semakin nyeri, atau disertai demam, segeralah periksakan ke dokter.