Perut kembung dan keras merupakan kondisi umum yang biasanya terjadi setelah konsumsi makanan dan minuman tertentu atau makan dalam porsi yang terlalu banyak. Meski biasanya akan membaik tanpa perlu penanganan khusus, perut kembung dan keras bisa saja menjadi indikasi dari suatu kondisi kesehatan yang harus segera diobati.
Perut kembung dan keras umumnya bukan kondisi yang berbahaya. Namun, Anda patut waspada jika kondisi ini tidak kunjung membaik dalam jangka waktu yang lama. Pasalnya, perut kembung dan keras yang bertahan dalam waktu lama bisa menjadi tanda adanya gangguan kesehatan yang harus segera ditangani.
Penyebab Perut Kembung dan Keras
Perut kembung dan keras bisa disebabkan oleh banyak hal, mulai dari kebiasaan makan dan minum atau kondisi medis tertentu. Berikut ini adalah penjelasannya:
1. Minum minuman berkarbonasi
Mengonsumsi minuman berkarbonasi, seperti minuman bersoda, dapat menyebab perut kembung dan keras. Hal ini disebabkan oleh gas pada minuman tersebut terperangkap dalam saluran pencernaan dan membuat perut terasa penuh dan kembung.
Namun, perut kembung dan keras akibat minuman berkarbonasi biasanya akan membaik dengan sendirinya seiring keluarnya gas melalui sendawa.
2. Makan terlalu banyak
Makan dalam porsi yang terlalu banyak dapat menyebabkan rasa kenyang yang disertai dengan perut keras dan perasaan tidak nyaman. Risiko ini bisa lebih tinggi apabila mengonsumsi makanan tinggi gas, seperti kacang-kacangan, produk olahan susu, serta sayur dan buah, seperti brokoli, kubis, kembang kol, apel, atau pir.
Namun, Anda tidak perlu khawatir berlebihan karena penyebab yang satu ini tergolong normal terjadi dan biasanya akan membaik seiring dengan pergerakan makanan pada sistem pencernaan.
3. Sembelit
Sembelit atau konstipasi merupakan gangguan pencernaan yang ditandai dengan sulit buang air besar (BAB). Selain susah BAB, sembelit juga menimbulkan rasa tidak nyaman yang disertai dengan perut kembung dan keras.
Untuk mengatasi kondisi ini, Anda bisa mengonsumsi makan yang tinggi serat dan minum air yang cukup. Pola hidup ini akan membuat kerja sistem pencernaan akan lebih optimal dan konsistensi tinja tetap lunak, sehingga tinja lebih mudah dikeluarkan.
4. Intoleransi makanan dan minuman
Mengonsumsi makanan atau minuman tertentu dapat menjadi penyebab mengapa perut terasa kembung dan keras. Misalnya, pada orang yang memiliki intoleransi laktosa, mereka akan merasakan gejala perut kembung dan keras jika mengonsumsi produk oalahan susu. Hal ini disebabkan oleh ketidakmampuan tubuh dalam mencerna laktosa atau gula yang terkandung dalam produk susu.
5. Sindrom iritasi usus besar
Sindrom iritasi usus besar adalah sekelompok gejala pada usus besar yang dapat menyebabkan perasaan tidak nyaman. Kondisi ini biasanya menimbulkan beberapa gejala, termasuk perut kembung dan keras.
Jika Anda merasakan gejala-gejala tersebut dan tidak kunjung membaik dalam waktu 3 hari, sebaiknya segera memeriksakan diri ke dokter untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.
6. Penyakit radang usus
Selain sindrom iritasi usus besar, peradangan pada usus juga dapat menyebabkan perut kembung dan keras. Hingga saat ini, belum diketahui secara pasti penyebab peradangan pada usus. Namun, kondisi ini diduga terjadi karena adanya kelainan pada sistem kekebalan tubuh.
Jika Anda merasakan gejala radang usus, seperti perut kembung dan keras, diare, BAB berdarah, lelah berlebihan, dan berat badan menurun, sebaiknya segera memeriksakan diri ke dokter. Penyakit ini dapat disembuhkan dengan beberapa jenis perawatan, seperti pemberian obat-obatan atau pun dengan melakukan tindakan bedah.
7. Gastritis
Perut kembung dan keras, khususnya keras pada perut bagian atas, mungkin saja disebabkan oleh gastritis. Selain itu, gastritis juga dapat ditandai dengan gejala lainnya, seperti, mual, muntah, serta nyeri perut.
Penyakit pencernaan ini dapat disebabkan oleh banyak faktor, di antaranya infeksi bakteri H. pylori, minum obat pedera nyeri dalam jangka panjang, atau konsumsi minuman beralkohol berlebihan.
8. Kanker
Beberapa jenis kanker dapat tumbuh pada organ pencernaan, seperti pada lambung dan usus. Kanker lambung dan kanker usus dapat menyebabkan perut terasa kembung dan keras. Kondisi ini terkadang memang sulit dideteksi karena biasanya kanker tidak selalu menimbulkan gejala pada fase awalnya.
Selain beberapa penyebab di atas. Perut kembung dan keras dapat menjadi salah satu gejala penyumbatan pada usus atau obstruksi usus. Obstruksi usus termasuk penyebab perut kembung dan keras yang perlu penanganan segera karena termasuk kondisi gawat darurat.
Cara Mengatasi Perut Kembung dan Keras
Penanganan perut kembung dan keras tentunya harus disesuaikan dengan penyebabnya. Namun, untuk mengurangi rasa tidak nyaman akibat kondisi ini, Anda dapat melakukan beberapa hal berikut ini:
- Minum teh herbal dari pepermin, kamonil, jahe, dan kunyit untuk membantu melancarkan pencernaan.
- Konsumsi makanan dan minuman yang mengandung probiotik untuk membantu menyeimbangkan kadar bakteri baik dalam usus. Hal ini dapat mengurangi produksi gas pada sistem pencernaan, sehingga perut kembung bisa teratasi.
- Konsumsi makan yang tinggi serat untuk melancarkan BAB.
- Minum air putih yang cukup untuk melunakkan tinja.
- Hindari makan dalam porsi besar sekaligus.
- Hindari mengonsumsi makanan dan minuman yang dapat memicu gangguan pencernaan, seperti makanan pedas atau makanan asam.
Jika Anda sudah melakukan cara mengatasi perut kembung dan keras di atas tetapi keluhan ini tidak kunjung mereda, berkonsultasilah dengan dokter melalui Chat Bersama Dokter sebagai langkah awal. Dokter mungkin akan meresepkan obat untuk meredakan keluhan yang Anda rasakan.