Mendapati pipi merah pada bayi kadang menimbulkan rasa khawatir ya, Bun? Apalagi jika munculnya kemerahan di pipi ini disertai gejala lain yang membuatnya menjadi rewel. Namun, sebenarnya apakah kondisi ini tergolong berbahaya?

Saat lahir, kulit bayi masih tipis dan sensitif, sehingga rentan mengalami kemerahan bila terpapar zat atau benda tertentu. Kondisi kulit merah ini bisa merupakan hal yang normal tapi bisa juga pertanda adanya gangguan kesehatan tertentu, seperti alergi.

Pipi Merah pada Bayi, Bahayakah? - Alodokter

Penyebab Pipi Merah pada Bayi

Tidak bisa dipungkiri kalau kelucuan bayi sering menyebabkan orang di sekitarnya gemas dan akhirnya meluapkannya lewat cubitan dan ciuman di pipinya. Jika berlebihan, tentunya hal ini bisa menyebabkan munculnya pipi merah pada bayi.

Selain itu, iritasi akibat penggunaan pelembab atau sabun yang tidak cocok dengan kulit bayi, tipe kulit bayi yang memang kering, adanya biang keringat, atau saat ia tumbuh gigi, juga bisa menyebabkan kemunculan pipi merah ini.

Umumnya, bila disebabkan oleh hal-hal yang telah disebutkan di atas, pipi merah pada bayi akan hilang dengan sendirinya atau setelah dilakukan perawatan sederhana.

Namun, bila pipi merah pada bayi disertai dengan munculnya demam, jerawat, pipi gatal dan bengkak, mata bengkak, serta bayi terlihat rewel dan kesakitan, Bunda perlu waspada. Bisa jadi ini merupakan tanda adanya gangguan kesehatan yang perlu segera ditangani.

Ada beberapa kondisi yang bisa menyebabkan pipi bayi menjadi kemerahan, yaitu:

  • Slapped cheek syndrome, yang disebabkan oleh infeksi parvovirus B19
  • Reaksi alergi, yang dipicu oleh paparan alergen atau zat pemicu alergi
  • Eksim atau dermatitis atopik yang bisa dipicu oleh iritasi akibat paparan sabun, sampo, atau bahan pakaian yang dikenakan Si Kecil
  • Rosacea, yang bisa dipicu oleh paparan sinar matahari, perubahan suhu yang ekstrem, atau tipe kulit Si Kecil yang memang sensitif
  • Selulitis, yaitu radang kulit akibat infeksi bakteri kelompok Streptococcus dan Staphylococcus
  • Campak, yaitu infeksi virus Mumps yang dapat menyebabkan timbulnya ruam kemerahan di wajah

Cara Menangani Pipi Merah pada Bayi

Cara mengatasi pipi merah pada bayi perlu disesuaikan dengan penyebab yang mendasarinya. Jadi, Bunda perlu memeriksakan Si Kecil ke dokter untuk mengetahui apakah merah di pipinya tersebut tergolong normal atau merupakan tanda bahaya.

Di samping itu, Bunda juga bisa melakukan perawatan sederhana supaya kemerahan pada pipi Si Kecil bisa membaik lebih cepat. Perawatan tersebut meliputi:

  • Pakaikan losion dengan rutin, khususnya setelah mandi. Gunakan losion yang diformulasikan khusus untuk bayi, yaitu tanpa pewangi dan alkohol.
  • Jika kulit Si Kecil cenderung kering, Bunda bisa mencoba mengoleskan petroleum jelly di area pipinya supaya lebih lembap dan melindungi skin barier dari kerusakan.
  • Sebisa mungkin hindari Si Kecil dari paparan sinar matahari langsung. Kalau hendak keluar rumah, kenakan ia topi dan pakaian yang tertutup. Jangan lupa gunakan tabir surya dengan SPF minimal 30 jika Si Kecil sudah berusia 6 bulan ke atas.
  • Pastikan Si Kecil mendapatkan ASI atau susu formula yang cukup supaya tubuhnya terhidrasi dan kelembapan kulitnya terjaga.
  • Apabila kemerahan di pipi Si Kecil disebabkan oleh biang keringat, kenakan ia pakaian yang longgar dan berbahan katun serta sebisa mungkin atur suhu ruangannya agar lebih sejuk.
  • Jika pipi merah sering kambuh, identifikasi bahan atau zat yang dicurigai menjadi pemicunya dan hindari paparan zat atau bahan tersebut pada Si Kecil.
  • Jaga kebersihan rumah, rutin cuci sprei, sarung bantal, hingga selimut, dan bersihkan mainan anak secara berkala.

Apabila setelah melakukan perawatan di atas tapi pipi merah pada bayi tak kunjung membaik atau justru muncul gejala lain, seperti demam, bengkak pada pipi, kemerahan yang semakin meluas, sebaiknya segera bawa ia ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.