Puting lecet adalah kondisi ketika permukaan puting susu mengalami luka, iritasi, atau pengelupasan, sehingga sering menimbulkan rasa perih atau nyeri. Kondisi ini umumnya dialami oleh ibu menyusui. Namun, kondisi ini juga bisa terjadi pada siapa saja, baik pria maupun wanita, akibat gesekan, infeksi, atau iritasi tertentu.
Puting lecet termasuk salah satu keluhan yang cukup sering dialami oleh ibu menyusui, terutama di awal-awal masa menyusui. Selain menyebabkan rasa tidak nyaman, luka pada puting dapat membuat bayi sulit menyusu secara optimal.

Di luar masa menyusui, puting lecet bisa disebabkan oleh hal lain, seperti penggunaan pakaian ketat, aktivitas olahraga tertentu, atau reaksi alergi. Penanganan yang tepat sangat diperlukan agar puting lecet tidak menimbulkan komplikasi, seperti mastitis.
Penyebab Puting Lecet
Seperti yang telah disebutkan, puting lecet umumnya dialami oleh ibu menyusui. Adapun berbagai penyebab puting lecet yang dialami oleh ibu menyusui adalah:
- Pelekatan bayi yang kurang tepat saat menyusui, sehingga bisa terjadi gesekan atau tekanan berlebihan
- Terlalu lama atau terlalu sering menyusui
- Isapan atau teknik menyusu yang salah pada bayi, sehingga puting tertarik secara tidak merata
- Penggunaan pompa ASI yang tidak sesuai, misalnya pengaturan isapan pompa yang terlalu kuat atau corong yang tidak pas
Meski lebih sering dialami oleh ibu menyusui, puting lecet juga bisa dialami oleh wanita dan pria. Beberapa penyebabnya adalah:
- Gesekan pada puting akibat pakaian atau bra yang berbahan kasar atau terlalu ketat
- Olahraga tertentu, seperti lari jarak jauh atau bersepeda, tanpa pelindung yang tepat
- Reaksi alergi akibat pemakaian deterjen, sabun, atau losion yang tidak cocok
- Infeksi, baik akibat jamur maupun bakteri
Gejala Puting Lecet
Setiap wanita dapat mengalami gejala puting lecet yang berbeda-beda. Namun ada beberapa gejala puting lecet yang umum terjadi, yaitu:
- Luka terbuka yang tampak seperti kulit kemerahan, teriritasi, atau berkerak kecil
- Nyeri atau perih yang bisa terasa saat menyusui atau terjadi gesekan langsung dengan pakaian
- Pembengkakan ringan atau kemerahan di sekitar puting
- Keluarnya cairan atau darah dari puting
- Gatal pada puting, jika luka mengalami infeksi jamur
Kapan harus ke dokter
Puting lecet biasanya dapat hilang dengan sendirinya. Namun, segera konsultasikan ke dokter apabila Anda mengalami puting lecet disertai gejala berikut ini:
- Luka pada puting tidak membaik setelah beberapa hari perawatan mandiri
- Muncul tanda infeksi, seperti bengkak, nanah, demam, atau nyeri payudara
- Nyeri pada puting sangat hebat hingga mengganggu menyusui atau aktivitas sehari-hari
- Keluar darah atau cairan yang terus-menerus keluar dari puting
- Perubahan bentuk, warna, atau benjolan pada payudara yang menyertai puting lecet
Untuk mendapatkan penanganan yang tepat, Anda dapat memanfaatkan fitur Chat Bersama Dokter. Dengan begitu, dokter akan memberikan penanganan dan pengobatan yang tepat.
Apabila perlu pemeriksaan secara langsung, Anda juga bisa booking dokter secara online melalui aplikasi Alodokter. Anda bisa menyesuaikan jadwal ke dokter dengan mudah tanpa harus mengantre.
Diagnosis Puting Lecet
Diagnosis puting lecet dimulai dengan wawancara medis, yaitu tanya jawab antara dokter dan pasien mengenai gejala, faktor risiko, serta kebiasaan menyusui apabila puting lecet dialami oleh ibu menyusui.
Setelah itu, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik payudara dengan melihat kondisi kulit puting, bentuk luka, serta tanda-tanda infeksi. Pemeriksaan tambahan bisa dilakukan jika diduga ada infeksi atau penyakit lain. Pemeriksaan tersebut meliputi:
- Pemeriksaan kultur cairan puting, untuk mengetahui jenis bakteri atau jamur penyebab infeksi
- Tes darah, untuk memastikan terjadinya infeksi
- Uji laboratorium ASI, untuk memastikan kemungkinan terjadinya infeksi payudara (mastitis)
Pengobatan Puting Lecet
Penanganan puting lecet bergantung pada penyebab dan tingkat keparahannya. Secara umum, pengobatan yang dapat dilakukan adalah:
Perawatan mandiri
Pada kasus ringan, puting lecet biasanya akan membaik dengan perawatan mandiri. Beberapa langkah perawatan mandiri yang dapat dilakukan adalah:
- Pastikan bayi melekat dengan benar pada payudara saat menyusu.
- Gunakan payudara secara bergantian atau kurangi frekuensi menyusui pada sisi yang lecet.
- Oleskan ASI pada puting setelah menyusui karena mengandung zat antibakteri alami.
- Bersihkan puting dengan air hangat tanpa sabun beraroma tajam dan keringkan perlahan.
- Gunakan bra berbahan lembut dan tidak terlalu ketat.
- Biarkan puting terkena udara sesering mungkin untuk mempercepat pengeringan luka lecet.
Obat-obatan
Apabila perawatan mandiri tidak membuat puting lecet membaik atau penyebabnya adalah kondisi medis tertentu, seperti infeksi, dokter dapat meresepkan obat. Beberapa obat-obatannya adalah:
- Salep pelembap atau krim lanolin, untuk melembapkan kulit dan mempercepat penyembuhan
- Obat pereda nyeri, seperti paracetamol, untuk mengurangi rasa nyeri jika sampai mengganggu aktivitas
- Antibiotik topikal atau oral, seperti gentamicin, apabila terdapat infeksi bakteri
- Antijamur, seperti nystatin, bila penyebab luka lecet adalah jamur Candida
Tindakan medis
Pada kasus yang berat, puting lecet bisa saja membutuhkan tindakan medis. Dokter dapat melakukan berbagai tindakan medis, seperti perawatan luka steril atau latihan perlekatan menyusui pada bayi, tergantung pada penyebabnya.
Komplikasi Puting Lecet
Apabila tidak diatasi dengan baik, puting lecet dapat menimbulkan beberapa komplikasi, seperti:
- Infeksi puting atau payudara (mastitis)
- Abses payudara
- Gangguan proses menyusui, akibat rasa sakit dan luka yang tidak sembuh
- Bekas luka pada puting jika terjadi berulang kali
Pencegahan Puting Lecet
Puting lecet dapat dicegah dengan menerapkan kebiasaan yang baik sehari-hari. Beberapa upaya pencegahan puting lecet, antara lain:
- Pastikan posisi dan pelekatan bayi pada payudara sudah benar sejak awal menyusui.
- Jangan menarik puting keluar secara paksa ketika bayi masih menempel.
- Jaga kelembapan puting, misalnya dengan mengoleskan ASI setelah menyusui.
- Ganti bra secara teratur dan pilih bahan yang halus serta tidak ketat.
- Bersihkan puting menggunakan air hangat tanpa sabun beraroma, jika memungkinkan.
- Gunakan pelindung puting atau nipple shield jika diperlukan dan atas rekomendasi dokter.
- Hindari penggunaan sabun keras atau parfum pada area payudara.
- Keringkan area puting setelah mandi atau menyusui.
- Gunakan pelembap alami bila kulit cenderung kering.
- Ganti pakaian basah atau berkeringat sesegera mungkin setelah berolahraga.