Recolfar adalah obat yang dapat mengatasi dan mencegah terjadinya serangan asam urat, yaitu nyeri berat yang terjadi mendadak dan bertahan selama beberapa hari pada sendi yang terkena asam urat. Obat yang mengandung bahan aktif colchicine ini hanya boleh digunakan berdasarkan resep dokter.

Dalam 1 tablet Recolfar terkandung 0,5 mg colchicine. Bahan aktif ini bekerja dengan cara mengurangi sel-sel darah putih yang memicu terjadinya peradangan pada sendi saat kadar asam urat meningkat. Cara kerja ini efektif meredakan gejala serangan gout, seperti nyeri, kemerahan, dan pembengkakan pada sendi.

Recolfar

Perlu diketahui bahwa Recolfar hanya dapat digunakan untuk meredakan nyeri akibat serangan asam urat, bukan untuk meredakan nyeri akibat kondisi lain. 

Apa Itu Recolfar

Bahan aktif Colchicine 
Golongan  Obat resep
Kategori Obat urikosurik atau anti-gout
Manfaat Mengobati atau mencegah terjadinya serangan asam urat
Dikonsumsi oleh Dewasa
Recolfar untuk ibu hamil Kategori C: Studi pada binatang percobaan memperlihatkan adanya efek samping terhadap janin, tetapi belum ada studi terkontrol pada ibu hamil.
Obat ini hanya boleh digunakan jika besarnya manfaat yang diharapkan melebihi besarnya risiko terhadap janin.
Recolfar untuk ibu menyusui Obat ini umumnya aman digunakan oleh ibu menyusui selama digunakan sesuai anjuran dokter.
Bentuk obat Tablet

Peringatan sebelum Mengonsumsi Recolfar

Recolfar tidak boleh digunakan sembarangan dan harus sesuai dengan resep dokter. Sebelum mengonsumsi obat ini, Anda perlu memperhatikan beberapa hal berikut:

  • Beri tahu dokter tentang riwayat alergi yang dimiliki. Recolfar tidak boleh dikonsumsi oleh orang yang alergi terhadap colchicine.
  • Informasikan kepada dokter jika Anda menderita gagal ginjal atau sedang menjalani cuci darah. Recolfar tidak boleh digunakan oleh orang dengan kondisi tersebut.
  • Beri tahu dokter jika Anda sedang atau pernah menderita penyakit hati, penyakit ginjal, penyakit jantung, atau gangguan pada saluran pencernaan.
  • Konsultasikan dengan dokter mengenai penggunaan Recolfar jika Anda memiliki gangguan pada sumsum tulang atau kelainan darah, seperti leukopenia, anemia, atau trombositopenia.
  • Informasikan kepada dokter jika Anda sedang hamil, menyusui, atau sedang merencanakan kehamilan.
  • Diskusikan dengan dokter terkait konsumsi Recolfar jika Anda sedang menggunakan obat lain, termasuk suplemen dan produk herbal, untuk menghindari terjadinya interaksi obat.
  • Informasikan kepada dokter jika Anda sedang hamil, menyusui, atau sedang merencanakan kehamilan.
  • Hindari konsumsi minuman beralkohol selama menggunakan Recolfar. Hal ini dapat menurunkan efektivitas obat.
  • Segera ke dokter jika Anda mengalami reaksi alergi obat setelah minum Recolfar.

Dosis dan Aturan Pakai Recolfar

Dosis Recolfar yang diresepkan oleh dokter dapat berbeda-beda pada tiap pasien. Berikut ini adalah dosis umum penggunaan Alofar berdasarkan kondisi pasien:

  • Tujuan: Meredakan serangan gout
    Dewasa: Dosis awal 1–2 tablet, dilanjutkan dengan 1 tablet setiap 2 jam sekali, hingga nyeri mereda.
  • Tujuan: Mencegah terjadinya serangan asam urat saat memulai terapi dengan  allopurinol atau obat urikosurik lain
    Dewasa: 1 tablet, 1 kali seminggu atau bisa ditingkatkan hingga 1 kali sehari

Cara Mengonsumsi Recolfar dengan Benar

Ikutilah anjuran dokter dan bacalah aturan pakai yang tertera pada kemasan sebelum mengonsumsi Recolfar. Jangan mengurangi atau menambah dosis tanpa persetujuan dokter. 

Berikut ini adalah cara menggunakan Recolfar dengan benar:

  • Minumlah Recolfar sebelum atau sesudah makan.
  • Telan tablet Recolfar dengan bantuan air putih tanpa dihancurkan, dihancurkan, atau dibelah terlebih dahulu.
  • Agar lebih efektif, gunakan Recolfar segera setelah gejala pertama serangan penyakit asam urat muncul.  
  • Usahakan untuk mengonsumsi Recolfar pada waktu yang sama setiap harinya. Jika Anda lupa atau terlewat, segera minum obat ini begitu teringat. Namun, jika jadwal minum obat berikutnya sudah dekat, abaikan dosis yang terlewat dan jangan menggandakan dosis pada waktu selanjutnya.
  • Jangan menghentikan konsumsi Recolfar terlalu cepat meskipun merasa sudah lebih baik atau tidak lagi merasakan keluhan. Konsultasikan dengan dokter durasi penggunaan colchicine yang tepat untuk Anda.
  • Jalani pola hidup sehat, seperti berolahraga rutin, mengurangi konsumsi minuman beralkohol, dan menghindari konsumsi makanan tinggi purin. Hal ini untuk mencegah serangan asam urat datang kembali.
  • Simpan Recolfar di tempat bersuhu ruangan dan terhindar dari paparan sinar matahari langsung. Jauhkan obat ini dari jangkauan anak-anak. 

Interaksi Recolfar dengan Obat Lain

Interaksi antarobat yang dapat terjadi jika kandungan colchicine dalam Recolfar digunakan bersama obat tertentu adalah:

  • Peningkatan risiko terjadinya kelainan otot (miopati) dan rhabdomyolysis jika digunakan dengan obat golongan statin, fibrat, atau digoxin.
  • Penurunan penyerapan vitamin B12 dari suplemen maupun makanan
  • Penurunan efektivitas colchicine jika digunakan bersama dengan vitamin C
  • Peningkatan risiko terjadinya perdarahan saluran cerna jika digunakan dengan obat NSAID, seperti aspirin atau ibuprofen
  • Peningkatan risiko terjadinya overdosis colchicine jika digunakan dengan antibiotik golongan makrolid, obat golongan antagonis kalsium, ritonavir, itraconazole, atau ketoconazole

Untuk mencegah terjadinya efek interaksi obat, diskusikan dengan dokter jika Anda berencana menggunakan Recolfar bersama obat, suplemen, atau produk herbal apa pun.

Efek Samping dan Bahaya Recolfar

Mengingat Recolfar mengandung colchicine, ada efek samping yang mungkin terjadi setelah mengonsumsi obat ini, antara lain:

  • Diare
  • Mual dan muntah
  • Kram atau sakit perut

Efek samping di atas umumnya akan mereda jika obat dihentikan. Lakukan konsultasi dengan dokter melalui chat jika efek samping di atas tidak kunjung reda atau malah memburuk meskipun konsumsi obat sudah dihentikan. Melalui konsultasi, Anda akan mendapatkan penanganan awal yang cepat dan tepat. 

Colchicine di dalam Recolfar juga dapat menyebabkan efek samping yang serius, seperti:

  • Kebas atau kesemutan pada jari tangan dan kaki
  • Bibir, lidah, dan telapak tangan pucat
  • Gejala infeksi, seperti demam dan sakit tenggorokan yang tidak kunjung membaik 
  • Tubuh terasa sangat lelah
  • Sesak napas dan jantung berdetak kencang
  • Memar atau perdarahan yang tidak biasa
  • Frekuensi buang air kecil berkurang atau malah tidak berkemih sama sekali

Segera hubungi dokter jika efek samping di atas terjadi. Jika diperlukan penanganan atau pemeriksaan khusus, dokter dapat merujuk ke rumah sakit atau menyarankan untuk langsung ke IGD.