Sakit perut dan masalah empedu sering kali muncul tiba-tiba dan sangat mengganggu aktivitas sehari-hari. Rasa nyeri biasanya terasa di perut kanan atas, terutama setelah makan makanan berlemak. Penting untuk mengenali gejala dan penanganan yang tepat agar kondisi ini tidak berkembang menjadi parah.
Sakit perut yang terkait dengan gangguan pada kantong atau saluran empedu kerap disalahartikan sebagai gangguan lambung biasa. Padahal, ada beberapa ciri khas yang membedakan kedua kondisi ini lho.

Tanpa penanganan yang tepat, infeksi atau sumbatan pada empedu bisa berkembang menjadi komplikasi serius, seperti kerusakan organ. Mengenali perbedaan gejala sejak awal dapat membantu Anda menentukan langkah yang tepat dalam menangani sakit perut dan masalah empedu, sehingga risiko komplikasi bisa diminimalkan.
Ciri-Ciri Sakit Perut dan Masalah Empedu yang Perlu Diwaspadai
Inilah gejala yang sering muncul pada sakit perut dan masalah empedu, yang penting untuk Anda kenali:
- Nyeri di perut kanan atas yang terasa tajam, bisa menjalar ke punggung atau bahu kanan, dan sering timbul tiba-tiba
- Nyeri biasanya muncul setelah mengonsumsi makanan berlemak, dan sering disertai mual, muntah, atau perut kembung
- Perut terasa penuh, begah, atau tidak nyaman, bahkan bisa menyebabkan nafsu makan berkurang
- Demam, menggigil, atau perubahan warna kulit dan mata menjadi kuning
- Warna urine menjadi lebih gelap dan tinja tampak lebih pucat
- Pada beberapa kasus, nyeri akibat masalah empedu bisa sangat hebat hingga menyebabkan tubuh lemas atau pingsan
Penyebab dan Faktor Risiko Sakit Perut dan Masalah Empedu
Ada beberapa kondisi yang menjadi penyebab utama sakit perut dan masalah empedu, di antaranya:
1. Batu empedu (kolesistolitiasis)
Batu empedu terbentuk dari endapan kolesterol, bilirubin, atau garam kalsium di kantong empedu. Batu ini bisa menyumbat saluran empedu sehingga aliran empedu dari hati ke usus terhambat.
Selanjutnya, batu empedu ini menimbulkan sakit perut dan masalah empedu berupa nyeri perut kanan atas mendadak, terutama setelah makan makanan berlemak. Batu empedu juga bisa menyebabkan mual, muntah, dan perut kembung.
2. Peradangan kantong empedu (kolesistitis)
Kolesistitis terjadi ketika batu empedu menutup saluran keluar empedu, sehingga cairan empedu terperangkap dan menyebabkan peradangan. Kondisi ini sering menimbulkan gejala sakit perut dan masalah empedu, seperti nyeri perut kanan atas yang berlangsung lama, demam, mual, muntah, dan perut terasa kencang.
3. Infeksi saluran empedu (kolangitis)
Infeksi ini biasanya terjadi saat bakteri dari usus masuk ke saluran empedu yang tersumbat, misalnya akibat batu empedu. Kolangitis dapat memperparah sakit perut dan masalah empedu, sebab juga menimbulkan gejala, seperti demam tinggi, menggigil, nyeri perut hebat, kulit dan mata kuning, tekanan darah turun hingga kehilangan kesadaran.
4. Polip empedu
Polip empedu adalah benjolan kecil yang tumbuh pada dinding kantong empedu. Sebagian besar polip bersifat jinak dan tidak menimbulkan gejala. Namun, polip yang besar bisa menyebabkan nyeri dan meningkatkan risiko kanker empedu.
5. Kanker kantong empedu
Walaupun jarang, kanker kantong empedu atau saluran empedu bisa menimbulkan sakit perut dan masalah empedu yang berkepanjangan. Kondisi ini juga biasanya disertai dengan penurunan berat badan tanpa sebab yang jelas, kulit dan mata kuning, serta penurunan nafsu makan. Biasanya, kanker kantong empedu baru terdeteksi pada stadium lanjut.
Risiko sakit perut dan masalah empedu akan meningkat pada orang dengan:
- Obesitas atau kelebihan berat badan
- Menjalani pola makan tinggi lemak dan rendah serat
- Kurang melakukan aktivitas fisik
- Berusia di atas 40 tahun
- Wanita, terutama selama kehamilan atau setelah melahirkan
- Riwayat keluarga dengan penyakit empedu
- Penggunaan obat-obatan tertentu, seperti pil KB atau terapi hormon
Komplikasi mulai dari infeksi yang menyebar hingga pecahnya kantong empedu, bisa terjadi jika sakit perut dan masalah empedu tidak segera diatasi,
Namun, tidak semua nyeri perut kanan merupakan tanda masalah empedu ya. Penyakit lain, seperti tukak lambung dan gangguan usus, juga dapat memberikan gejala serupa. Oleh karena itu, penting untuk memahami perbedaan gejala dan segera mencari pertolongan medis jika nyeri perut yang Anda alami tidak membaik.
Untuk mencegah sakit perut dan masalah empedu, pastikan Anda memilih makanan yang sehat, hindari pola makan tinggi lemak, dan lakukan pemeriksaan rutin jika berisiko tinggi. Segera konsultasikan ke dokter apabila nyeri perut tidak membaik atau disertai demam, muntah berulang, kulit kuning, serta gangguan kesadaran.
Chat Bersama Dokter di aplikasi ALODOKTER dapat menjadi langkah awal untuk memastikan kondisi Anda. Namun, jika ada tanda bahaya, seperti nyeri yang tidak tertahankan atau muntah terus menerus, segera kunjungi IGD rumah sakit terdekat agar bisa ditangani dengan cepat dan tepat.