Sosiopat adalah istilah yang mengacu pada perilaku dan sikap antisosial. Penyebab sosiopat belum diketahui secara pasti. Namun, perilaku ini diduga dipengaruhi oleh faktor genetik dan pengalaman traumatis pada masa kanak-kanak.

Sikap antisosial yang ada pada seorang sosiopat bukanlah sikap “ansos” yang sering digunakan untuk menyebut orang yang tidak mau bergaul dan suka menyendiri. Sikap antisosial di sini adalah sikap tidak mau mematuhi aturan sosial yang berlaku di lingkungan sekitarnya.

Apa Itu Sosiopat dan Seperti Apa Karakternya? - Alodokter

Namun, pelanggaran yang dilakukan sosiopat masih berupa pelanggaran kecil yang tidak menyebabkan bahaya serius, tidak seperti pada psikopat. Seorang psikopat adalah orang yang sering melakukan kekerasan secara fisik dan menempatkan orang lain dalam bahaya.

Semua psikopat adalah antisosial, tetapi tidak semua antisosial adalah psikopat. Psikopat merupakan bentuk gangguan kepribadian antisosial yang sudah parah. Untuk memastikan apakah seseorang bisa dikatakan sosiopat, perlu pemeriksaan psikologis dari psikolog atau psikiater.

Apa Saja Ciri dan Tanda Sosiopat?

Seseorang bisa diduga sebagai sosiopat jika berusia minimal 18 tahun dan menunjukkan 3 dari 7 tanda berikut ini:

  • Tidak menghormati norma atau hukum sosial, sehingga secara konsisten melanggar hukum atau melampaui batas sosial
  • Tidak mempertimbangkan keselamatan diri sendiri atau keselamatan orang lain
  • Tidak memiliki rasa tanggung jawab pribadi atau profesional, misalnya tidak membayar tagihan tepat waktu atau kesulitan bertahan dalam suatu pekerjaan
  • Tidak merasa bersalah atau menyesal telah menyakiti orang lain
  • Sulit membuat perencanaan hidup dalam jangka panjang dan sering berperilaku tanpa memikirkan konsekuensi
  • Menunjukkan perilaku agresif, seperti sering berkelahi dengan orang lain
  • Berbohong, menipu orang lain, menggunakan identitas palsu atau nama panggilan, dan menggunakan nama orang lain untuk kepentingan pribadi.

Selain itu, tanda atau ciri lain yang menunjukkan gangguan kepribadian antisosial pada sosiopat adalah selalu mengabaikan mana yang benar dan salah, tidak atau jarang menunjukkan empati, mencuri, impulsif, dan manipulatif.

Namun, perlu diingat bahwa diagnosis sosiopat hanya diberikan ketika gejala atau ciri-ciri sifat di atas terjadi pada seseorang dalam waktu yang cukup lama, berulang kali, dan tidak berubah-ubah. Jadi, seseorang yang menunjukkan salah satu perilaku di atas tidak bisa langsung dicap sebagai seorang sosiopat.

Apa Penyebab dan Faktor Risiko Seseorang Menjadi Sosiopat?

Penyebab pasti gangguan kepribadian antisosial sampai sekarang belum diketahui secara pasti. Namun, sikap ini kemungkinan besar bisa disebabkan oleh dua hal, yaitu:

Gen

Ciri-ciri kepribadian tertentu dapat diturunkan oleh orang tua melalui gen. Oleh karena itu, jika seseorang memiliki anggota keluarga yang menderita sosiopat atau gangguan kepribadian lainnya, kemungkinan untuk menderita gangguan kepribadian antisosial pun akan lebih besar.

Lingkungan

Banyak ahli mengungkapkan bahwa munculnya perilaku sosiopat juga bisa disebabkan oleh faktor lingkungan, seperti riwayat pola asuh dari keluarga yang tidak baik, atau kejadian traumatis selama masa kanak-kanak, misalnya pelecehan seksual, fisik, emosional, atau penelantaran.

Selain itu, kehidupan keluarga yang tidak stabil, keras, atau kacau selama masa kanak-kanak juga bisa meningkatkan risiko seseorang menjadi sosiopat.

Bisakah Hidup Berdampingan dengan Sosiopat?

Secara umum, sosiopat masih bisa hidup bersama orang lain walau sering kali mengalami kesulitan untuk membentuk hubungan yang sehat. Namun, sebagian sosiopat dapat menjalin hubungan dengan orang lain yang memiliki pemikiran mirip dengan pemikirannya.

Jika ada pertanyaan mana yang lebih berbahaya antara sosiopat dan psikopat, sebagian besar ahli menjawab psikopat lebih berbahaya. Hal ini karena psikopat tidak memiliki emosi atau hati nurani sama sekali saat melakukan tindakan, bahkan tindakan yang sangat buruk atau mengerikan.

Berbeda dengan psikopat, sosiopat masih memiliki hati nurani walau sedikit. Namun, pada dasarnya, keduanya tetap berpotensi membahayakan diri mereka sendiri dan orang lain.

Seorang sosiopat perlu mendapat pemeriksaan dan penanganan dari psikiater atau psikolog. Kondisi ini akan ditangani berdasarkan tingkat keparahan gejala atau gangguan perilaku yang muncul.

Pada kasus yang ringan, gangguan kepribadian sosiopat bisa ditangani dengan psikoterapi saja. Namun, bila kasusnya berat, dokter akan memberi psikoterapi dan pengobatan untuk menghindari perilaku impulsif yang bisa membahayakan dirinya dan orang sekitar.