Sindrom usus bocor adalah kerusakan dinding usus sehingga memungkin zat berbahaya dan kuman dari usus masuk ke aliran darah. Namun, istilah ini sebetulnya belum ditetapkan sebagai diagnosis penyakit, melainkan hanya menjadi salah satu teori terkait gangguan dan penyakit pada usus.

Usus merupakan bagian sistem pencernaan yang berperan dalam penyerapan nutrisi dari makanan dan minuman. Di bagian dalam dinding usus, terdapat lapisan jaringan usus yang berperan dalam mengatur zat atau nutrisi masuk ke dalam aliran darah.

Sindrom Usus Bocor, Kenali Penyebab, Gejala, dan Cara Mengatasinya - Alodokter

Namun, pada sindrom usus bocor, lapisan tersebut tidak bekerja sebagaimana mestinya sehingga memungkinkan kuman atau zat beracun masuk ke dalam aliran darah. Kondisi ini bisa memicu terjadinya gangguan pencernaan dan berbagai masalah kesehatan, termasuk peradangan kronis.

Beberapa riset pun menyebutkan bahwa sindrom usus bocor turut berperan dalam peningkatan risiko terjadinya berbagai penyakit kronis, seperti penyakit jantung, obesitas, diabetes, penyakit autoimun, dan sindrom kelelahan kronis.

Penyebab Sindrom Usus Bocor

Sindrom usus bocor dapat disebabkan oleh penyakit tertentu atau efek gabungan dari beberapa hal, seperti:

  • Peradangan kronis, seperti penyakit radang usus 
  • Infeksi kronis, seperti HIV/AIDS
  • Kemoterapi dan terapi radiasi di saluran cerna
  • Konsumsi minuman beralkohol berkepanjangan
  • Efek samping obat-obatan, seperti OAINS
  • Pola makan tinggi gula dan lemak
  • Diabetes
  • Stres berkepanjangan
  • Alergi makanan

Selain itu, sindrom usus bocor juga diduga dapat terjadi akibat gangguan pencernaan kronis, misalnya akibat penyakit celiac atau sindrom iritasi usus.

Gejala Sindrom Usus Bocor

Sindrom usus bocor cenderung tidak memiliki gejala yang spesifik, sehingga sering kali bisa sulit untuk dikenali. Pada kasus tertentu, penderitanya bahkan bisa saja tidak merasakan keluhan atau gejala apapun. 

Meski demikian, berikut ini adalah beberapa gejala yang sering terjadi jika menderita sindrom usus bocor:

  • Kembung
  • Rasa tidak nyaman di perut
  • Diare
  • Sembelit
  • Cepat kenyang
  • Kelelahan
  • Mual 
  • Pusing

Perlu diketahui, gejala sindrom usus bocor umumnya tidak spesifik dan bisa menyerupai gejala penyakit lainnya. Oleh karena itu, diperlukan pemeriksaan dari dokter untuk memastikan apakah seseorang menderita sindrom usus bocor atau tidak.

Penanganan Sindrom Usus Bocor

Penanganan yang efektif untuk mengatasi sindrom usus bocor adalah dengan mengatasi kondisi yang mendasarinya. Selain itu, ada beberapa pengobatan lain yang dapat mengurangi gejala sindrom usus bocor dan menjaga kesehatan usus secara umum, yaitu:

  • Hindari stres.
  • Atur pola makan, seperti tidak mengonsumsi gula berlebih, membatasi konsumsi lemak, dan meningkatkan asupan serat.
  • Konsumsi probiotik.
  • Konsumsi suplemen arginin dan glutamin.
  • Konsumsi beberapa jenis herbal, seperti jahe, peppermint, dan teh.
  • Konsumsi jamur, brokoli, beri, dan yogurt.
  • Jangan menyalahgunakan obat-obatan.

Informasi terkait sindrom usus bocor ini masih cukup terbatas karena penelitiannya juga masih berjalan. Meskipun demikian, menjaga kesehatan pencernaan sangat dianjurkan untuk mencegah berbagai masalah kesehatan. Caranya adalah dengan menerapkan gaya hidup sehat, seperti mengonsumsi makanan tinggi serat, mengonsumsi air setidaknya 8 gelas per hari, dan rutin berolahraga.

Jika Anda merasakan gejala yang mencurigakan di perut, atau gejala yang mengarah kepada sindrom usus bocor, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter melalui Chat Bersama Dokter. Dengan begitu, Anda mendapatkan saran dan penanganan yang sesuai dengan kondisi Anda.