Suprasma Inhaler adalah obat untuk meredakan sesak napas, mengi, asma, atau penyakit paru obstruktif kronis (PPOK). Obat ini digunakan sebagai terapi cepat, bukan sebagai pengobatan rutin harian, kecuali disarankan oleh dokter. Efek obat ini biasanya mulai terasa dalam 5 menit dan dapat bertahan selama 2–6 jam.

Suprasma Inhaler mengandung salbutamol, yang bekerja dengan melemaskan otot-otot di sekitar saluran pernapasan sehingga udara dapat mengalir lebih lancar ke paru-paru. Obat ini tersedia dalam bentuk inhaler dan termasuk obat resep yang hanya boleh dipakai sesuai anjuran dokter. 

Suprasma Inhaler

Apa Itu Suprasma Inhaler

Bahan Aktif Salbutamol Inhalasi 100 mcg/dosis
Golongan Obat resep
Kategori Bronkodilator 
Manfaat Meredakan gejala sesak napas akibat asma atau PPOK
Digunakan oleh Dewasa dan anak-anak
Suprasma Inhaler untuk ibu hamil  Kategori C: Studi pada binatang percobaan memperlihatkan adanya efek samping terhadap janin, tetapi belum ada studi terkontrol pada ibu hamil.
Suprasma Inhaler hanya boleh digunakan jika besarnya manfaat yang diharapkan melebihi besarnya risiko terhadap janin. Oleh karena itu, pastikan untuk berdiskusi dengan dokter sebelum menggunakan obat ini selama kehamilan.
Suprasma Inhaler untuk ibu menyusui  Kandungan salbutamol dalam Suprasma Inhaler dapat terserap ke dalam ASI. Bila sedang menyusui, jangan menggunakan obat ini tanpa berkonsultasi dulu dengan dokter.
Bentuk obat Inhaler

Peringatan sebelum Menggunakan Suprasma Inhaler

  • Beri tahu dokter mengenai riwayat alergi yang Anda miliki. Suprasma Inhaler tidak boleh digunakan oleh orang yang alergi terhadap salbutamol atau obat golongan beta2-agonist lainnya, seperti terbutaline.
  • Konsultasikan ke dokter jika Anda memiliki riwayat atau sedang mengalami hipertiroidisme, tirotoksikosis, hipertensi, diabetes, gangguan ginjal, hipokalemia, epilepsi atau kejang, penyakit hati, aneurisma, atau pheochromocytoma.
  • Informasikan kepada dokter jika Anda sedang atau pernah menderita penyakit jantung, seperti aritmia, gagal jantung, angina pektoris, atau serangan jantung.
  • Informasikan kepada dokter jika Anda sedang mengonsumsi antidepresan trisiklik seperti amitriptyline dan isocarboxazid dalam 2 minggu terakhir.
  • Konsultasikan ke dokter jika Anda sedang hamil, merencanakan kehamilan atau sedang menyusui.
  • Beri tahu dokter semua obat resep, obat bebas, suplemen vitamin, atau produk herbal yang sedang Anda atau yang akan Anda konsumsi selama memakai Suprasma Inhaler.
  • Hindari mengemudi atau melakukan aktivitas yang membutuhkan fokus setelah menggunakan Suprasma Inhaler. Obat ini dapat menyebabkan pusing atau gangguan konsentrasi. Pastikan tubuh Anda sudah dalam kondisi prima sebelum beraktivitas.
  • Hindari merokok saat menggunakan Suprasma Inhaler, karena rokok bisa mengurangi efektivitas obat. Merokok memicu iritasi paru-paru dan memperburuk gejala gangguan pernapasan.
  • Segera temui dokter jika terjadi reaksi alergi obat atau efek samping serius setelah menggunakan Suprasma Inhaler.

Dosis dan Aturan Pakai Suprasma Inhaler

Dosis Suprasma Inhaler berbeda-beda, tergantung pada usia, kondisi medis, dan tingkat keparahannya. Berikut ringkasan dosis umum salbutamol dalam Suprasma Inhaler: 

Tujuan: Meredakan bronkospasme akut

  • Dewasa & anak-anak: 1–2 isap untuk mengurangi sesak napas mendadak.

Tujuan: Mengatasi bronkospasme kronis

  • Dewasa & anak-anak: 1–2 isap, 4 kali sehari untuk menjaga pernapasan tetap lancar.

Tujuan: Mencegah bronkospasme akibat alergen atau olahraga

  • Dewasa: 2 isap sebelum terpapar alergen atau sebelum berolahraga.
  • Anak-anak: 1–2 isap sebelum terpapar alergen atau sebelum berolahraga untuk mencegah serangan sesak napas.

Jika keluhan tidak menunjukkan perbaikan, segera konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.

Cara Menggunakan Suprasma Inhaler dengan Benar

Tidak hanya dosis, cara menggunakan Suprasma Inhaler yang tepat juga memengaruhi efektivitas obat. Agar hasil pengobatan optimal, perhatikan panduan berikut:

  • Gunakan inhaler hanya dengan cara dihirup lewat mulut.
  • Kocok Suprasma Inhaler sebelum digunakan. Jika baru pertama kali dipakai, atau tidak digunakan lebih dari 2 minggu, semprotkan dulu 2–3 kali ke udara dan jauh dari wajah sebelum menghirup dosis.
  • Saat menghirup Suprasma Inhaler, tarik napas perlahan dan dalam sambil menekan inhaler, lalu tahan napas sekitar 10 detik dan hembuskan napas secara perlahan.
  • Setelah menggunakan Suprasma Inhaler, cuci corong plastik dengan air hangat mengalir selama ±30 detik. Kocok agar sisa air keluar, lalu biarkan kering dengan udara.
  • Bersihkan corong setidaknya 1 kali seminggu. Jika memiliki lebih dari satu inhaler, bersihkan masing-masing secara terpisah agar tidak tertukar serta jangan menukar tabung obat antar inhaler.
  • Jika corong tersumbat, cuci corong dengan air hangat, lalu biarkan kering kembali.
  • Jika corong belum kering sepenuhnya, kocok sisa air, semprotkan 2 kali ke udara, lalu gunakan dosis sesuai resep. Pastikan untuk selalu mencuci dan mengeringkan corong setelah digunakan.
  • Gunakan Suprasma Inhaler hanya saat diperlukan. Bawa obat ini ke mana pun Anda pergi, tetapi jangan menggunakan obat ini ketika tidak ada keluhan, kecuali jika hendak berolahraga atau melakukan aktivitas berat.
  • Lakukan kontrol ke dokter secara rutin selama Anda menggunakan Suprasma Inhaler, terutama jika gejala PPOK atau asma memburuk atau lebih sering kambuh.
  • Simpan Suprasma Inhaler di tempat bersuhu ruangan dan dalam wadah tertutup agar tidak terpapar sinar matahari, serta jauhkan obat ini dari jangkauan anak-anak.

Interaksi Suprasma Inhaler dengan Obat Lain

Penggunaan Suprasma Inhaler bersamaan dengan obat-obatan tertentu bisa meningkatkan risiko efek samping atau menurunkan efektivitas pengobatan. Berikut adalah eberapa interaksi obat yang mungkin terjadi:

  • Penurunan efektivitas salbutamol jika digunakan bersama dengan obat golongan beta-blocker, seperti bisoprolol.
  • Peningkatan risiko terjadinya hipokalemia jika digunakan bersama obat kortikosteroid; teofilin; atau obat diuretik seperti furosemide.
  • Peningkatan risiko terjadinya gangguan jantung seperti jantung berdebar, nyeri dada, dan tekanan darah tinggi, bila digunakan bersama antidepresan golongan trisiklik, seperti amitriptyline.
  • Penurunan kadar digoxin dalam darah, sebaiknya lakukan pemeriksaan kadar digoxin secara berkala untuk memastikan dosis tetap aman.

Efek Samping dan Bahaya Suprasma Inhaler 

Penggunaan Suprasma Inhaler umumnya aman. Namun segera konsultasikan ke dokter jika muncul efek samping berikut selama pemakaian Suprasma Inhaler, seperti:

  • Tremor atau gemetar pada tangan
  • Sakit kepala
  • Penglihatan buram
  • Jantung berdebar
  • Kram otot

Segera periksakan diri ke dokter jika Anda mengalami efek samping yang lebih serius, seperti:

  • Reaksi alergi, seperti ruam hebat, bengkak di bibir, lidah, atau wajah, sesak napas berat
  • Nyeri dada atau jantung berdebar hingga tidak teratur
  • Gejala hipokalemia, misalnya kelemahan otot, kram, atau detak jantung tidak normal

Anda bisa berkonsultasi dengan dokter dengan menggunakan fitur Chat Bersama Dokter di aplikasi Alodokter atau buat janji konsultasi di rumah sakit.