Tabas adalah obat yang meredakan gejala sesak napas, batuk, atau mengi yang umumnya dialami penderita asma maupun penyakit paru obstruktif kronis (PPOK), termasuk bronkitis kronis dan emfisema. Obat ini mengandung terbutaline dan harus dikonsumsi berdasarkan saran dari dokter.
Kandungan terbutaline dalam Tabas bekerja dengan cara melemaskan otot-otot di saluran pernapasan, sehingga membantu melebarkan saluran napas. Dengan demikian, aliran udara menjadi lancar dan napas pun melega. Gejala sesak napas, batuk, dan mengi pun menjadi berkurang atau tertangani.

Tabas dapat digunakan oleh anak-anak dan dewasa, baik sebagai terapi jangka pendek maupun jangka panjang, sesuai kebutuhan medis dan anjuran dokter.
Produk Tabas
Tabas tersedia dalam 2 varian, yaitu:
- Tabas 2,5 mg 10 tablet, dengan kandungan 2,5 mg terbutaline pada setiap tabletnya
- Tabas sirop 100 ml, yang mengandung 1,5 mg terbutaline pada setiap 5 ml
Tabas dapat dibeli sesuai resep yang diberikan dokter secara langsung, atau resep digital (e-recipe) yang didapat dari konsultasi melalui Chat Bersama Dokter.
Apa Itu Tabas
| Bahan aktif | Terbutaline |
| Golongan | Obat resep |
| Kategori | Bronkodilator |
| Manfaat | Mengatasi gejala mengi, batuk, dan sesak napas, akibat asma atau PPOK |
| Dikonsumsi oleh | Dewasa dan anak usia > 12 tahun |
| Tabas untuk ibu hamil | Kategori C: Studi pada binatang percobaan memperlihatkan adanya efek samping terhadap janin, tetapi belum ada studi terkontrol pada ibu hamil. |
| Tabas hanya dapat digunakan jika besarnya manfaat yang diharapkan melebihi besarnya risiko terhadap janin. | |
| Tabas untuk ibu menyusui | Tabas umumnya aman untuk ibu menyusui selama digunakan sesuai anjuran dokter atau berada di bawah pengawasan dokter. |
| Bentuk obat | Tablet dan sirop |
Peringatan sebelum Menggunakan Tabas
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum menjalani pengobatan dengan Tabas, yaitu:
- Sampaikan kepada dokter terkait riwayat alergi yang Anda miliki. Orang yang alergi terhadap kandungan terbutalin, obat bronkodilator lain, seperti salbutamol, atau obat golongan simpatomimetik, seperti epinephrine, tidak boleh mengonsumsi Tabas.
- Bicarakan dengan dokter terkait keamanan penggunaan obat ini, jika Anda pernah atau sedang menderita diabetes, hipokalemia, hipertensi, kejang, hipertiroidisme, serta penyakit jantung, seperti gangguan irama jantung atau penyakit jantung koroner.
- Beri tahu dokter bahwa Anda sedang menjalani pengobatan dengan Tabas apabila ada ada rencana untuk menjalani tindakan medis apa pun, termasuk operasi gigi.
- Informasikan kepada dokter bahwa Anda sedang hamil, menyusui, atau sedang merencanakan kehamilan.
- Diskusikan dengan dokter mengenai keamanan konsumsi obat lain, termasuk suplemen atau produk herbal tertentu selama menjalani pengobatan dengan Tabas. Tujuannya untuk mengantisipasi terjadinya interaksi obat.
- Hentikan konsumsi minuman beralkohol dan batasi konsumsi minuman berkafein selama menggunakan Tabas.
- Pastikan untuk tidak melakukan aktivitas yang memerlukan kewaspadaan, seperti menyetir, setelah minum obat ini. Tabas dapat memicu efek samping kantuk.
- Segera hubungi dokter apabila Anda mengalami reaksi alergi obat atau efek samping serius setelah minum obat ini.
Dosis dan Aturan Pakai Tabas
Dosis Tabas akan disesuaikan dengan bentuk obat dan usia pasien. Berikut ini adalah dosis umum penggunaan Tabas berdasarkan bentuk obat:
Tabas tablet
- Dewasa: 2,5 mg, 3 kali sehari untuk dosis awal dengan penggunaan selama 2–4 minggu. Dosis dapat dinaikkan menjadi 5 mg, 3 kali sehari atau sesuai kebutuhan
- Anak usia >12 tahun: 1,5 mg per hari untuk dosis awal, durasi konsumsi 2–4 minggu. Dosis dapat ditingkatkan menjadi 7,5 mg, per hari
Tabas sirop
- Dewasa: 2 sendok takar, 3 kali sehari
- Anak usia >12 tahun: 1 sendok takar, 3–4 kali sehari. Dosis maksimal 7,5 mg per hari
Cara Menggunakan Tabas dengan Benar
Efektivitas obat ini akan bekerja dengan baik ketika digunakan dengan benar. Oleh karena itu, pastikan untuk mengikuti anjuran dokter dan aturan yang tercantum pada kemasan sebelum Tabas diminum. Jangan menambah atau mengurangi dosis tanpa berbicara dengan dokter terlebih dahulu.
Agar tidak keliru, berikut panduan penggunaan Tabas yang benar:
- Konsumsilah Tabas secara utuh dengan bantuan air putih.
- Jika diresepkan Tabas sirop, kocoklah botol kemasan terlebih dahulu sebelum diminum. Agar dosis tepat, gunakan sendok atau alat takar yang sudah tersedia di dalam kemasan.
- Minumlah Tabas pada jam yang sama setiap harinya agar hasil pengobatan maksimal. Agar tidak lupa, pasang alarm sebagai pengingat.
- Jika Anda lupa mengonsumsi Tabas, segera minum obat ini begitu teringat. Namun, bila jeda waktu dengan dosis selanjutnya sudah dekat, abaikan dosis tersebut dan jangan menggandakan dosis berikutnya.
- Jangan berhenti menggunakan Tabas secara mendadak tanpa anjuran dokter.
- Simpan obat ini di tempat kering, sejuk, dan tidak terpapar sinar matahari langsung. Jauhkan Tabas dari jangkauan anak-anak.
Interaksi Tabas dengan Obat Lain
Interaksi obat bisa terjadi ketika Tabas dikonsumsi bersama obat lain, serta suplemen atau produk herbal tertentu. Efek interaksi Tabas di antaranya adalah:
- Peningkatan risiko terjadinya gangguan irama jantung dan perdarahan, ketika dipakai bersama obat bius berbentuk gas, misalnya halothane
- Peningkatan risiko hipokalemia, saat dikonsumsi bersama obat diuretik, contohnya hydrochlorothiazide atau furosemide
- Penurunan efektivitas obat penghambat beta, seperti propranolol
- Peningkatan risiko terjadinya enumpukan cairan di paru-paru, bila digunakan dengan obat kortikosteroid atau agonis beta
- Peningkatan risiko terjadinya efek samping Tabas, jika dikonsumsi bersama obat antidepresan trisiklik, seperti amitriptilin atau doksepin, serta MAOI (monoamine oxidase inhibitors)
Guna mencegah terjadinya interaksi obat, Anda perlu untuk berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu ketika ingin menggunakan Tabas bersama obat, suplemen, atau produk herbal apa pun.
Efek Samping dan Bahaya Tabas
Berikut adalah efek samping Tabas:
- Tremor
- Pusing
- Kantuk
- Sulit atau tidur terus
- Kelemahan
- Sakit kepala
- Mual
- Berkeringat
- Mulut kering
Konsultasikan kepada dokter melalui chat ketika efek samping tersebut tidak kunjung hilang atau makin parah. Dokter akan memberikan penanganan yang sesuai, sehingga efek samping tersebut dapat tertangani:
Segera kunjungi dokter atau IGD terdekat ketika muncul reaksi alergi obat atau efek samping serius, seperti
- Kesulitan napas dengan kondisi yang lebih parah dari sebelumnya
- Tenggorokan sakit atau seperti tercekik
- Detak jantung cepat, berdebar, atau tidak teratur
- Nyeri dada
- kejang