Temozolomide adalah obat kemoterapi untuk menangani beberapa jenis kanker otak, terutama glioblastoma multiforme dan anaplastic astrocytoma, baik yang baru terdeteksi maupun yang kambuh. Obat ini juga bisa digunakan untuk mengatasi kanker kulit melanoma yang sudah menyebar.

Temozolomide adalah obat antikanker yang bekerja menghambat pembelahan sel sehingga bisa memperlambat atau menghentikan pertumbuhan sel kanker. Obat ini dapat digunakan sebagai obat tunggal, digunakan bersama obat lain, atau dikombinasikan dengan terapi radiasi.

Temozolomide - Alodokter

Merek dagang temozolomide: Temodal, Teroza, Temotero

Apa Itu Temozolomide

Golongan Obat resep
Kategori Antikanker atau kemoterapi
Manfaat Menangani beberapa jenis kanker otak, terutama glioblastoma multiforme dan anaplastic astrocytoma
Menangani kanker kulit melanoma yang sudah menyebar
Digunakan oleh Dewasa atau anak-anak
Temozolomide untuk ibu hamil dan menyusui Kategori D: Ada bukti bahwa temozolomide berisiko terhadap janin manusia, tetapi besarnya manfaat yang diperoleh mungkin lebih besar daripada risikonya, misalnya untuk mengatasi situasi yang mengancam nyawa.
Temozolomide diduga dapat terserap ke dalam ASI dan menyebabkan efek samping serius pada bayi yang menyusu. Ibu menyusui disarankan untuk berhenti menyusui selama terapi dan 1 minggu setelah terapi.
Bentuk obat Kapsul

Peringatan Sebelum Menggunakan Temozolomide

Temozolomide harus digunakan sesuai resep dokter. Berikut ini adalah hal-hal yang perlu Anda perhatikan sebelum menggunakan temozolomide:

  • Jangan menggunakan temozolomide jika memiliki alergi terhadap obat ini atau obat dacarzabine. Selalu beri tahu dokter tentang riwayat alergi yang Anda miliki.
  • Beri tahu dokter jika Anda pernah atau sedang menderita penyakit ginjal, penyakit liver, kanker darah (leukemia), anemia, atau sindrom mielodisplasia.
  • Beri tahu dokter jika Anda sedang hamil, mungkin hamil, menyusui, atau merencanakan kehamilan.
  • Beri tahu dokter jika sedang menggunakan obat lain, termasuk suplemen dan produk herbal, untuk mencegah terjadinya interaksi antarobat.
  • Jangan langsung mengemudi atau melakukan aktivitas lain yang memerlukan kewaspadaan setelah menggunakan temozolomide, karena obat ini dapat menyebabkan pusing.
  • Jangan mengonsumsi minuman beralkohol selama menjalani pengobatan dengan temozolomide, karena dapat meningkatkan risiko terjadinya efek samping.
  • Jangan menjalani vaksinasi apa pun sebelum berkonsultasi dengan dokter selama Anda dalam pengobatan temozolomide.
  • Gunakan alat kontrasepsi untuk mencegah kehamilan selama menggunakan temozolomide sampai 6 bulan setelah pengobatan atau sesuai saran dokter.
  • Segera ke dokter jika mengalami reaksi alergi obat, efek samping yang serius, atau overdosis, setelah menggunakan temozolomide.

Dosis dan Aturan Pakai Temozolomide

Dosis dan lama pengobatan temozolomide akan ditentukan sesuai dengan kondisi yang diobati serta usia pasien. Berikut ini adalah dosis temozolomide untuk pasien dewasa berdasarkan kondisi yang diobati:

Kondisi: Glioblastoma multiforme

  • Dosis pada tahap awal terapi (dikombinasikan dengan terapi radiasi) adalah 75 mg/m2 1 kali sehari selama 42 hari. Setelah tahap ini, penggunaan obat akan dihentikan selama 4 minggu.
  • Dosis pemeliharaan diberikan dalam 6 siklus yang setiap siklusnya terdiri dari 28 hari. Obat digunakan selama 5 hari pertama, lalu dihentikan selama 23 hari berikutnya. Dosis pada siklus pertama adalah 150 mg/m2 1 kali sehari. Dosis dapat dinaikkan menjadi 200 mg/m2, pada siklus ke-2 sampai ke-6.

Kondisi: Anaplastic astrocytoma dan glioblastoma multiforme yang kambuh

  • Dosis adalah 150–200 mg/m2 1 kali sehari selama 5 hari pertama, lalu dihentikan selama 23 hari berikutnya. Dosis diberikan dalam pola demikian tiap 28 hari, sampai waktu yang ditentukan dokter.

Kondisi: Kanker kulit melanoma yang sudah menyebar

  • Dosis adalah 200 mg/m2 1 kali sehari selama 5 hari pertama dan dihentikan selama 23 hari berikutnya.

Untuk pasien anak-anak, dosis temozolomide harus ditentukan oleh dokter.

Cara Mengonsumsi Temozolomide dengan Benar 

Ikuti anjuran dokter dan baca petunjuk penggunaan pada kemasan temozolomide. Jangan menambah atau mengurasi dosis tanpa persetujuan dokter.

Temozolomide kapsul perlu ditelan secara utuh dengan bantuan air putih. Jangan mengunyah, menghancurkan, atau membuka kapsul.

Konsumsilah temozolomide pada waktu yang sama setiap harinya. Temozolomide sebaiknya dikonsumsi 1–3 jam setelah makan.

Jika lupa mengonsumsi temozolomide, segera minum obat ini begitu teringat. Namun, bila sudah mendekati jadwal konsumsi berikutnya, abaikan dan jangan menggandakan dosis selanjutnya.

Selama menjalani pengobatan dengan temozolomide, Anda akan diminta untuk menjalani kontrol rutin guna memantau hasil terapi. Dokter juga akan melakukan tes darah untuk mendeteksi efek samping berat yang mungkin timbul.

Interaksi Temozolomide dengan Obat Lain

Beberapa interaksi obat yang dapat terjadi jika temozolomide digunakan dengan obat lain adalah:

  • Peningkatan risiko terjadinya efek samping yang parah jika dikombinasikan dengan obat kemoterapi lain, seperti cisplatin atau dacarbazine
  • Peningkatan risiko terjadinya penurunan jumlah sel darah putih jika digunakan dengan deferiprone
  • Peningkatan risiko terjadinya anemia, perdarahan, dan infeksi parah jika digunakan dengan ropeginterferon alfa-2b, antalizumab, dan leflunomide
  • Peningkatan risiko terjadinya infeksi jika digunakan dengan vaksin hidup, seperti vaksin MMR, vaksin varicella, dan vaksin influenza
  • Peningkatan risiko terjadinya diare parah jika digunakan dengan melphalan
  • Peningkatan risiko terjadinya kerusakan hati jika digunakan bersama levoketoconazole

Selalu konsultasikan dengan dokter sebelum mengonsumsi temozolamide bersama obat-obat di atas atau obat lain.

Efek Samping dan Bahaya Temozolomide

Berikut ini adalah beberapa efek samping yang bisa terjadi setelah menggunakan temozolomide:

  • Mual atau muntah
  • Hilang nafsu makan
  • Rambut rontok
  • Sariawan
  • Tubuh terasa lelah
  • Sembelit atau diare
  • Nyeri pinggang
  • Sakit kepala
  • Sakit perut
  • Sulit tidur
  • Mata merah atau gatal
  • Kuku mudah patah, melekuk, atau menebal
  • Ruam kulit dan gatal-gatal
  • Sakit tenggorokan
  • Nyeri otot

Lakukan pemeriksaan ke dokter jika keluhan di atas tidak kunjung reda atau makin parah. Segera cari pertolongan medis jika mengalami reaksi alergi obat atau efek samping yang lebih serius, seperti:

  • Kejang
  • Linglung atau timbul halusinasi
  • Gangguan hati, seperti kulit dan mata menguning (penyakit kuning), urine berwarna gelap, dan nyeri perut
  • Gangguan irama jantung (aritmia) yang bisa menimbulkan gejala berupa jantung berdebar, sesak napas, dan nyeri dada
  • Gangguan keseimbangan
  • Gejala penyakit infeksi serius, seperti sakit tenggorokan yang tidak kunjung sembuh, serta demam tinggi dan menggigil
  • Kram otot yang parah hingga menyebabkan sulit bergerak atau nyeri
  • Sakit mata, mata merah, kelopak mata bengkak, mudah merasa silau, atau penglihatan menjadi buram
  • Pembengkakan di tangan atau kaki
  • Gangguan cemas atau depresi
  • Linglung