Tensicap adalah obat untuk mengatasi tekanan darah tinggi dan gagal jantung. Obat dalam bentuk tablet ini mengandung bahan aktif captopril. Tensicap bisa digunakan sebagai obat tunggal atau dikombinasikan dengan obat lain, seperti diuretik.

Kandungan captopril dalam Tensicap bekerja dengan cara menghambat pembentukan hormon dalam tubuh yang berfungsi menyempitkan pembuluh darah. Cara kerja ini akan melebarkan pembuluh darah sehingga aliran darah akan lebih lancar dan kerja jantung dalam memompa darah menjadi lebih ringan. Dengan begitu, tekanan darah juga dapat menurun.

Tensicap

Produk Tensicap

Tensicap tersedia dalam 2 varian, yaitu:

Apa Itu Tensicap

Bahan aktif Captopril 
Golongan Obat resep
Kategori ACE inhibitor
Manfaat  Mengatasi tekanan darah tinggi
Menangani gagal jantung
Dikonsumsi oleh Dewasa 
Tensicap untuk ibu hamil Kategori D: Ada bukti bahwa kandungan obat berisiko terhadap janin manusia. Namun, obat dalam kategori ini masih mungkin digunakan ketika manfaat yang diperoleh lebih besar daripada risikonya, misalnya untuk mengatasi situasi yang mengancam nyawa.
Tensicap untuk ibu menyusui Tensicap umumnya aman digunakan oleh ibu menyusui. Namun, ibu menyusui sebaiknya berkonsultasi dengan dokter mengenai pilihan obat yang lebih aman, terutama jika bayi lahir prematur atau berusia kurang dari 1 bulan.
Bentuk obat Tablet

Peringatan sebelum Menggunakan Tensicap

Sebelum mengonsumsi Tensicap, perhatikanlah beberapa hal berikut:

  • Beri tahu dokter mengenai riwayat alergi yang Anda miliki. Tensicap tidak boleh digunakan oleh orang yang alergi terhadap captopril.
  • Jangan mengonsumsi Tensicap jika Anda menderita diabetes dan sedang menjalani pengobatan dengan aliskiren.
  • Informasikan kepada dokter jika Anda pernah atau sedang menderita penyakit jantung, angioedema, tekanan darah rendah, penyakit liver, penyakit ginjal, diabetes, lupus, atau rheumatoid arthritis.
  • Konsultasikan ke dokter jika Anda mengalami dehidrasi atau kondisi yang dapat menyebabkan dehidrasi, seperti muntah-muntah atau diare berat, selama menjalani terapi dengan Tensicap.
  • Beri tahu dokter mengenai penggunaan Tensicap jika Anda sedang menjalani cuci darah atau diet rendah garam.
  • Jangan mengonsumsi minuman beralkohol selama menggunakan Tensicap karena alkohol dapat meningkatkan risiko terjadinya efek samping.
  • Diskusikan dengan dokter terkait penggunaan Tensicap jika Anda sedang hamil, menyusui, mungkin hamil, atau merencanakan kehamilan.
  • Informasikan kepada dokter jika Anda sedang menggunakan obat lain, termasuk suplemen atau produk herbal. Tujuannya adalah untuk mengantisipasi terjadinya interaksi antarobat.
  • Gunakan alat kontrasepsi selama menjalani terapi dengan Tensicap untuk mencegah kehamilan karena obat ini berisiko membahayakan janin. Konsultasikan dengan dokter mengenai metode kontrasepsi yang paling tepat untuk Anda.
  • Jangan langsung mengemudi atau melakukan aktivitas lain yang memerlukan kewaspadaan setelah mengonsumsi Tensicap. Obat ini dapat menyebabkan kantuk dan pusing.
  • Segera temui dokter jika mengalami reaksi alergi obat setelah menggunakan Tensicap.

Dosis dan Aturan Pakai Tensicap

Berikut ini adalah dosis umum penggunaan Tensicap berdasarkan kondisi dan usia pasien:

Kondisi: Tekanan darah tinggi (hipertensi)

  • Dewasa: Dosis awal 12,5–25 mg, 3 kali sehari. Setelah 1–2 minggu, dosis dapat ditingkatkan menjadi 50 mg, 2–3 kali sehari. 

Kondisi: Gagal jantung 

  • Dewasa: Dosis awal 6,25–12,5 mg, 3 kali sehari.

Cara Menggunakan Tensicap dengan Benar

Ikuti anjuran dokter dan bacalah informasi yang tertera pada label kemasan obat sebelum mengonsumsi Tensicap. Jangan mengurangi atau menambah dosis tanpa persetujuan dokter.

Agar efek pengobatan maksimal, perhatikan panduan penggunaan Tensicap berikut ini:

  • Konsumsilah Tensicap dengan air putih saat perut dalam keadaan kosong, idealnya 1 jam sebelum makan atau 2 jam setelah makan.
  • Perbanyak minum air putih selama mengonsumsi Tensicap agar asupan cairan di dalam tubuh tetap tercukupi. Obat ini membuat Anda lebih mudah mengalami dehidrasi. 
  • Minumlah Tensicap pada waktu yang sama setiap harinya agar hasil pengobatan lebih optimal. Jika Anda lupa, segera konsumsi obat ini begitu teringat. Namun, bila waktu minum obat berikutnya sudah dekat, abaikan dosis yang terlewat dan jangan menggandakan dosis selanjutnya.
  • Bila memungkinkan, periksalah tekanan darah Anda secara mandiri di rumah dengan tensimeter. Hubungi dokter jika tekanan darah Anda masih tinggi atau malah terlalu rendah.
  • Ikuti jadwal pemeriksaan yang ditentukan oleh dokter. Selama menggunakan Tensicap, Anda mungkin akan diminta untuk menjalani pemeriksaan rutin agar kondisi dan respons tubuh terhadap obat terpantau. 
  • Disarankan untuk berolahraga rutin, menjaga berat badan tetap ideal, tidak merokok, serta membatasi konsumsi makanan yang tinggi garam dan tinggi lemak. Hal ini dilakukan untuk membantu mengontrol tekanan darah.
  • Jangan menghentikan konsumsi Tensicap secara tiba-tiba meskipun merasa sudah sehat atau tidak memiliki keluhan. Hipertensi umumnya tidak menimbulkan gejala, kecuali jika sudah terjadi komplikasi.
  • Simpan Tensicap di tempat bersuhu ruangan dan terhindar dari paparan sinar matahari langsung. Jauhkan obat ini dari jangkauan anak-anak.

Interaksi Tensicap dengan Obat Lain

Interaksi antarobat yang dapat terjadi bila Tensicap digunakan bersama obat tertentu adalah:

  • Peningkatan risiko terjadinya hipotensi, hiperkalemia, dan gangguan fungsi ginjal, jika digunakan dengan aliskiren
  • Peningkatan risiko terjadinya angioedema jika digunakan dengan sacubitril atau everolimus
  • Peningkatan risiko terjadinya hipotensi jika digunakan dengan antidepresan trisiklik, obat antipsikotik, diuretik thiazide, diuretik loop, atau obat antihipertensi lainnya
  • Peningkatan risiko terjadinya kelebihan kalium darah (hiperkalemia) jika digunakan bersama suplemen kalium, diuretik hemat kalium, atau obat yang meningkatkan kadar kalium, seperti heparin atau sulfamethoxazole-trimethoprim
  • Peningkatan risiko terjadinya kadar gula darah terlalu rendah (hipoglikemia) jika digunakan dengan insulin atau obat golongan sulfonilurea
  • Peningkatan risiko terjadinya efek samping Tensicap jika digunakan bersama probenecid
  • Peningkatan risiko terjadinya efek samping lithium 
  • Peningkatan risiko terjadinya leukopenia (rendahnya kadar sel darah putih) jika digunakan dengan allopurinol, procainamide, atau obat imunosupresan
  • Peningkatan risiko terjadinya gangguan ginjal jika digunakan bersama obat golongan OAINS

Untuk mencegah terjadinya efek interaksi obat, diskusikan dengan dokter jika Anda berencana menggunakan Tensicap bersama obat, suplemen, atau produk herbal apa pun.

Efek Samping dan Bahaya Tensicap

Ada efek samping yang mungkin terjadi setelah mengonsumsi Tensicap, antara lain:

  • Pusing 
  • Mual atau muntah
  • Diare atau malah sembelit
  • Denyut jantung cepat atau jantung berdebar
  • Mulut kering
  • Perubahan sensasi rasa pada lidah
  • Batuk kering
  • Kemerahan dan sensasi hangat di wajah, leher, atau dada (flushing)
  • Lelah berat

Konsultasikan dengan dokter melalui chat jika efek samping di atas terjadi dan tidak kunjung membaik. Dokter dapat memberikan saran dan pengobatan untuk mengatasi keluhan tersebut. 

Segera ke IGD rumah sakit terdekat jika muncul reaksi alergi obat atau efek samping serius, seperti: 

  • Pusing berat seperti akan pingsan
  • Nyeri dada
  • Gangguan fungsi ginjal, seperti jarang buang air kecil, dan jumlah urine sangat sedikit atau tidak keluar sama sekali
  • Bengkak di wajah, lidah, bibir, lengan, atau kaki
  • Gejala infeksi, seperti demam, menggigil, atau sakit tenggorokan
  • Lemah otot, kram atau mati rasa
  • Penyakit kuning