Tensor adalah obat untuk mengatasi hipertensi dan gagal jantung. Obat ini juga dapat digunakan dalam pengobatan rutin setelah terjadinya serangan jantung. Tensor tersedia dalam bentuk kaplet dan mengandung bahan aktif valsartan.
Kandungan valsartan dalam Tensor bekerja dengan cara menghambat reseptor angiotensin II. Saat reseptor ini terblokir, pembuluh darah akan melebar sehingga aliran darah menjadi lebih lancar. Mekanisme tersebut membantu menurunkan tekanan darah sekaligus mengurangi beban kerja jantung saat memompa darah.

Efek penurunan tekanan darah dari obat ini juga membantu menurunkan risiko gangguan ginjal, stroke, dan serangan jantung.
Produk Tensor
Tensor tersedia dalam 2 varian produk, yaitu:
- Tensor 80 mg tablet, dengan kandungan 80 mg valsartan per tabletnya.
- Tensor 160 mg tablet, yang mengandung 160 mg valsartan tiap tablet.
Apa itu Tensor
| Bahan aktif | Valsartan |
| Golongan | Obat resep |
| Kategori | Angiotensin receptor blocker (ARB) |
| Manfaat | Mengatasi hipertensi atau gagal jantung |
| Dikonsumsi oleh | Dewasa dan anak usia ≥6 tahun |
| Tensor untuk ibu hamil | Kategori D: Ada bukti bahwa kandungan obat berisiko terhadap janin manusia. Namun, obat dalam kategori ini masih mungkin digunakan ketika manfaat yang diperoleh lebih besar daripada risikonya, misalnya untuk mengatasi situasi yang mengancam nyawa. |
| Obat ini dapat mengakibatkan oligohidramnion, yaitu berkurangnya air ketuban yang dapat menyebabkan kematian janin. | |
| Tensor untuk ibu menyusui | Tensor umumnya aman dikonsumsi oleh ibu menyusui selama digunakan sesuai dengan anjuran dokter. |
| Bentuk obat | Kaplet salut selaput |
Peringatan sebelum Menggunakan Tensor
Tensor hanya boleh digunakan sesuai dengan resep dokter. Oleh karena itu, perhatikan hal-hal berikut sebelum menggunakan Tensor:
- Beri tahu dokter mengenai riwayat alergi yang Anda miliki. Tensor tidak boleh dikonsumsi oleh orang yang alergi terhadap obat ini.
- Sampaikan kepada dokter jika Anda pernah atau sedang menderita penyakit liver dan kandung empedu, dehidrasi, penyakit ginjal, hiperkalemia, diabetes, atau angioedema.
- Informasikan kepada dokter jika Anda sedang mengonsumsi suplemen atau pengganti garam yang mengandung kalium.
- Diskusikan dengan dokter mengenai penggunaan Tensor jika Anda sedang menyusui, hamil, atau sedang merencanakan kehamilan. Selama mengonsumsi Tensor, gunakan alat kontrasepsi paling efektif bagi Anda untuk mencegah kehamilan.
- Konsultasikan dengan dokter mengenai pemakaian Tensor jika Anda sedang menggunakan obat lain, termasuk suplemen dan produk herbal. Tujuannya adalah untuk mengantisipasi terjadinya interaksi antarobat.
- Beri tahu dokter bahwa Anda sedang mengonsumsi Tensor jika akan menjalani operasi, termasuk operasi gigi.
- Hindari konsumsi minuman beralkohol selama menjalani pengobatan dengan Tensor.
- Jangan langsung mengemudi atau melakukan aktivitas lain yang memerlukan kewaspadaan setelah mengonsumsi Tensor. Obat ini dapat menyebabkan pusing atau kantuk.
- Segera ke dokter jika Anda mengalami reaksi alergi obat atau efek samping serius setelah mengonsumsi Tensor.
Dosis dan Aturan Pakai Tensor
Berikut ini adalah dosis umum penggunaan Tensor berdasarkan kondisi dan usia pasien:
Kondisi: Hipertensi
- Dewasa: 80–160 mg, 1 kali sehari. Dosis maksimal 320 mg per hari.
- Anak usia 6–18 tahun dengan berat badan <35 kg: 40 mg, 1 kali sehari. Dosis maksimal 80 mg per hari.
- Anak usia 6–18 tahun dengan berat badan >35 kg: 80 mg, 1 kali sehari. Dosis maksimal 160 mg per hari.
Kondisi: Gagal jantung
- Dewasa: 40 mg, 2 kali sehari. Dosis dapat ditingkatkan setelah 2 minggu menjadi 80–160 mg. Dosis maksimal 320 mg yang dibagi ke dalam beberapa dosis.
Kondisi: Pascaserangan jantung
- Dewasa: 20 mg, 2 kali sehari. Dosis tersebut diberikan paling awal 12 jam setelah serangan jantung. Dosis maksimal 160 mg, 2 kali sehari.
Cara Menggunakan Tensor dengan Benar
Ikuti anjuran dokter dan baca informasi yang tertera pada label kemasan obat sebelum mengonsumsi Tensor. Jangan mengurangi atau menambah dosis tanpa persetujuan dokter.
Agar mendapat manfaat maksimal Tensor, perhatikan cara penggunaannya yang benar berikut ini:
- Minumlah Tensor sebelum atau sesudah makan. Telan kaplet dalam kondisi utuh dengan air putih, tanpa mengunyah atau menghancurkannya terlebih dahulu.
- Jika lupa mengonsumsi Tensor, segera minum jika belum mendekati jadwal konsumsi obat berikutnya. Apabila sudah dekat, abaikan dosis yang terlewat dan jangan menggandakan dosis pada jadwal konsumsi obat selanjutnya.
- Patuhi jadwal kontrol yang ditentukan oleh dokter. Selama menggunakan Tensor, Anda akan diminta untuk melakukan pemeriksaan rutin agar kondisi dan respons tubuh terhadap obat selalu terpantau.
- Iringi penggunaan Tensor dengan penerapan gaya hidup sehat, seperti berolahraga teratur setidaknya 30 menit setiap hari, diet rendah garam dan rendah lemak, dan tidak merokok atau mengonsumsi alkohol.
- Salah satu efek samping valsartan adalah pusing. Selalu berhati-hati dan jangan terburu-buru berdiri setelah Anda duduk atau berbaring selama mengonsumsi Tensor, terutama di awal pengobatan.
- Simpan Tensor di tempat sejuk dan terhindar dari paparan sinar matahari secara langsung. Jauhkan obat dari jangkauan anak-anak.
Interaksi Tensor dengan Obat Lain
Ada beberapa interaksi obat yang dapat terjadi bila Tensor digunakan secara bersamaan dengan obat-obat lain, yaitu:
- Peningkatan risiko terjadinya kerusakan ginjal dan penurunan efektivitas Tensor jika dikonsumsi obat antiinflamasi nonsteroid OAINS, termasuk COX-2 inhibitor
- Peningkatan risiko terjadinya hiperkalemia jika dikonsumsi dengan obat diuretik hemat kalium atau suplemen kalium
- Peningkatan risiko terjadinya efek samping Tensor jika dikonsumsi dengan ciclosporin, ritonavir, atau rifampicin
- Peningkatan risiko terjadinya hiperkalemia, hipotensi, dan kerusakan fungsi ginjal jika digunakan dengan ACE inhibitor atau aliskiren, terutama pada penderita diabetes
- Peningkatan risiko terjadinya efek samping lithium
Untuk mencegah terjadinya efek interaksi obat, konsultasikan dengan dokter jika Anda berencana menggunakan Tensor bersama obat, suplemen, makanan, atau produk herbal apa pun.
Efek Samping dan Bahaya Tensor
Sejumlah efek samping yang bisa timbul setelah mengonsumsi Tensor adalah:
Konsultasikan dengan dokter melalui chat jika efek samping di atas tidak kunjung membaik. Dokter dapat memberikan saran dan pengobatan untuk mengatasi efek samping.
Segera periksakan diri ke dokter jika muncul reaksi alergi obat atau efek samping serius, seperti:
- Pusing hingga terasa akan pingsan
- Gejala hiperkalemia, misalnya detak jantung tidak teratur, kram otot, tubuh terasa lemas, dan kesemutan
- Gejala trombositopenia, misalnya mudah memar, muncul bintik-bintik merah keunguan di kulit, gusi berdarah, atau mimisan
- Gejala penyakit liver, misalnya kulit dan bagian putih mata berwarna kekuningan