Trivask adalah obat untuk menurunkan tekanan darah pada penderita hipertensi. Obat ini juga dapat digunakan untuk menangani nyeri dada kronis dan penyakit jantung koroner. Trivask bisa dikonsumsi sebagai obat tunggal atau dikombinasikan dengan obat antihipertensi lainnya. 

Trivask tersedia dalam bentuk kaplet dan mengandung bahan aktif 10 mg amlodipine. Obat ini bekerja dengan cara melemaskan otot pembuluh darah sehingga pembuluh darah melebar. Mekanisme kerja tersebut membantu melancarkan aliran darah ke seluruh tubuh dan menurunkan tekanan darah. 

Trivask

Perlu diketahui bahwa obat ini dapat mengurangi kejadian nyeri dada, tetapi tidak dapat digunakan untuk menangani nyeri dada yang sedang berlangsung.

Apa Itu Trivask

Bahan aktif Amlodipine
Golongan Obat resep
Kategori Antagonis kalsium
Manfaat  Menangani hipertensi
Mengurangi kejadian nyeri dada (angina pektoris)
Menangani penyakit jantung koroner
Dikonsumsi oleh Dewasa dan anak usia 6 tahun ke atas
Trivask untuk ibu hamil Kategori C: Studi pada binatang percobaan memperlihatkan adanya efek samping terhadap janin, tetapi belum ada studi terkontrol pada ibu hamil.
Obat ini hanya boleh digunakan jika besarnya manfaat yang diharapkan melebihi besarnya risiko terhadap janin.
Trivask untuk ibu menyusui Trivask umumnya aman dipakai oleh ibu menyusui selama sesuai dengan anjuran dokter.
Bentuk obat Kaplet

Peringatan sebelum Menggunakan Trivask

Trivask hanya bisa dibeli dengan resep dokter. Sebelum mengonsumsi obat ini, perhatikan beberapa hal berikut:

  • Beri tahu dokter mengenai riwayat alergi yang Anda miliki. Trivask tidak boleh digunakan oleh orang yang alergi terhadap kandungan di dalam obat ini.
  • Informasikan kepada dokter jika Anda pernah atau sedang menderita penyakit liver, penyakit jantung koroner, tekanan darah rendah, serangan jantung, atau penyempitan katup aorta jantung (stenosis aorta).
  • Diskusikan dengan dokter terkait penggunaan Trivask jika Anda sedang hamil, menyusui, atau merencanakan kehamilan.
  • Konsultasikan dengan dokter jika Anda sedang menggunakan obat lain, termasuk suplemen atau produk herbal. Tujuannya adalah untuk mengantisipasi terjadinya interaksi antarobat.
  • Hindari konsumsi minuman beralkohol selama menjalani pengobatan dengan Trivask. Hal ini dapat meningkatkan risiko terjadinya efek samping.
  • Jangan langsung mengemudi atau melakukan aktivitas lain yang memerlukan kewaspadaan setelah mengonsumsi Trivask. Obat ini dapat menyebabkan pusing atau kantuk.
  • Segera temui dokter jika mengalami reaksi alergi obat setelah menggunakan Trivask.

Dosis dan Aturan Pakai Trivask

Dosis Trivask dapat berbeda-beda untuk tiap pasien. Berikut ini adalah dosis umum penggunaan obat ini berdasarkan kondisi dan usia pasien:

Kondisi: Hipertensi

  • Dewasa: Dosis awal 5 mg, 1 kali sehari. Dosis dapat ditingkatkan menjadi 10 mg, 1 kali sehari sesuai dengan respon tubuh pasien terhadap obat.
  • Anak usia 6–17 tahun: Dosis awal 2,5 mg, 1 kali sehari. Dosis dapat ditingkatkan menjadi 5 mg, 1 kali sehari, setelah 4 minggu. Peningkatan dosis ditentukan berdasarkan respons pasien terhadap pengobatan.

Kondisi: Penyakit jantung koroner dan angina pektoris

  • Dewasa: Dosis awal 5 mg, 1 kali sehari. Dosis dapat ditingkatkan menjadi 10 mg, 1 kali sehari sesuai dengan respon tubuh pasien terhadap obat.

Cara Menggunakan Trivask dengan Benar

Ikuti anjuran dokter dan baca informasi yang tertera pada label kemasan obat sebelum mengonsumsi Trivask. Jangan mengurangi atau menambah dosis tanpa persetujuan dokter.

Berikut ini adalah cara menggunakan Trivask dengan benar:

  • Konsumsilah Trivask sebelum atau sesudah makan. Telan kaplet dengan bantuan segelas air putih. 
  • Minumlah Trivask pada jam yang sama setiap harinya agar efek pengobatan maksimal. Jika Anda lupa, konsumsilah obat ini begitu teringat. Namun, bila waktu minum obat berikutnya sudah dekat, abaikan dosis yang terlewat dan jangan menggandakan dosis selanjutnya. 
  • Patuhi jadwal kontrol yang ditentukan oleh dokter. Selama menggunakan Trivask, Anda akan diminta untuk menjalani konsultasi rutin agar kondisi dan respons tubuh terhadap obat selalu terpantau. 
  • Bila memungkinkan, periksalah tekanan darah Anda secara mandiri dengan tensimeter. Laporkan ke dokter jika tekanan darah naik atau turun jauh dari biasanya.
  • Iringi penggunaan Trivask dengan penerapan gaya hidup sehat, seperti diet rendah garam dan rendah lemak, berolahraga rutin, serta tidak merokok. Hal ini dilakukan untuk membantu mengontrol tekanan darah.
  • Hipertensi tidak menimbulkan gejala kecuali jika sudah terjadi komplikasi. Oleh karena itu, jangan menghentikan konsumsi Trivask secara tiba-tiba meskipun merasa sudah sehat atau tidak memiliki keluhan. 
  • Simpan Trivask di tempat bersuhu ruangan dan terhindar dari paparan sinar matahari langsung. Jauhkan obat ini dari jangkauan anak-anak.

Interaksi Trivask dengan Obat Lain

Ada interaksi yang bisa terjadi jika Trivask digunakan bersama dengan obat lain, yaitu:

  • Peningkatan risiko terjadinya efek samping Trivask jika digunakan dengan erythromycin, diltiazem, ritonavir, atau ketoconazole
  • Peningkatan risiko terjadinya hipotensi jika digunakan dengan obat antihipertensi lainnya
  • Penurunan efektivitas Trivask jika digunakan dengan rifampicin
  • Peningkatan risiko terjadinya efek samping dari simvastatin, tacrolimus, atau ciclosporin

Untuk mencegah terjadinya efek interaksi obat, diskusikan dengan dokter jika Anda berencana menggunakan Trivask bersama obat, suplemen, atau produk herbal apa pun.

Efek Samping dan Bahaya Trivask

Mengingat Trivask mengandung amlodipine, ada efek samping yang mungkin terjadi setelah mengonsumsi obat ini, antara lain:

  • Kantuk
  • Sakit kepala
  • Pusing
  • Nyeri perut
  • Mual
  • Lelah berat
  • Kulit wajah atau leher memerah (hot flashes)
  • Bengkak di kaki atau tangan

Bila keluhan tidak kunjung mereda, konsultasikan dengan dokter melalui chat untuk mendapatkan saran dan penanganan yang sesuai dengan kondisi Anda.

Segera periksakan diri ke dokter jika muncul reaksi alergi obat atau efek samping serius, seperti: 

  • Pusing hingga terasa akan pingsan
  • Nyeri dada yang memberat atau makin sering terjadi
  • Jantung berdebar atau detak jantung tidak teratur
  • Gejala pankreatitis, seperti mual, muntah, atau sakit perut yang parah
  • Penyakit kuning