Tulang hidung bengkok terjadi ketika tulang rawan yang membagi rongga hidung menjadi dua bagian (septum) tidak berada dalam posisi lurus. Kondisi ini dapat terjadi karena berbagai faktor. Pada kondisi tertentu, tulang hidung bengkok yang membuat penderitanya sulit bernapas perlu segera ditangani dengan tepat.

Tulang hidung bengkok (deviasi septum) adalah kelainan ketika dinding pemisah di tengah hidung (septum) melengkung ke satu sisi, sehingga membuat rongga hidung menjadi tidak seimbang. Kondisi ini bisa terjadi pada siapa saja, mulai dari anak-anak sampai orang dewasa akibat beberapa faktor, salah satunya cedera pada hidung.

Tulang Hidung Bengkok, Ketahui Penyebab, Gejala, dan Penanganannya - Alodokter

Tulang hidung bengkok umumnya tidak berbahaya, tetapi tetap perlu ditangani jika menyebabkan keluhan, seperti hidung tersumbat, sulit bernapas, atau mimisan yang sering kambuh. Dengan mengenali penyebab dan gejalanya sejak awal, Anda bisa mendapatkan penanganan yang tepat dan mencegah kondisi bertambah parah.

Tulang Hidung Bengkok dan Penyebabnya

Tulang hidung bengkok sering terjadi akibat cedera atau benturan pada benda keras. Namun, ada beberapa penyebab lainnya yang bisa menyebabkan tulang hidung bengkok. Berikut ini penjelasannya:

1. Bawaan lahir (kongenital)

Tulang hidung bengkok bisa terjadi sejak bayi lahir akibat pertumbuhan tulang rawan dan tulang hidung yang tidak sempurna, atau tekanan yang kuat selama proses persalinan. Kondisi ini sering kali tidak langsung terlihat, tetapi seiring waktu dapat menyebabkan gejala, seperti hidung tersumbat atau kesulitan bernapas,

Meski tidak selalu mengkhawatirkan, tulang hidung bengkok bawaan dapat meningkatkan risiko infeksi saluran pernapasan atau mimisan, terutama jika tidak ditangani dengan tepat.

2. Cedera

Penyebab tulang hidung bengkok selanjutnya adalah cedera atau benturan benda keras. Hal tersebut dapat menyebabkan tulang rawan pada di rongga hidung bergeser, retak, atau bahkan patah. Alhasil, hidung menjadi tidak simetris. Gejala yang ditimbulkan biasanya, meliputi nyeri, bengkak, hidung tersumbat, atau mimisan.

Kondisi ini perlu diwaspadai bila sampai menimbulkan keluhan kesulitan bernapas, perdarahan hebat, atau perubahan bentuk hidung secara drastis. 

3. Proses penuaan

Seiring bertambahnya usia, struktur tulang rawan dan jaringan di hidung bisa melemah atau berubah bentuk. Kondisi ini dapat membuat tulang rawan pada di rongga hidung tampak miring, sehingga menyebabkan tulang hidung bengkok. 

Akibatnya, hidung tersumbat dan mengalami gangguan pernapasan ringan. Meski tidak berbahaya, kondisi ini bisa saja menimbulkan ketidaknyamanan jika terus dibiarkan tanpa penanganan.

Selain itu, faktor riwayat genetik juga bisa menjadi penyebab tulang hidung bengkok. Pasalnya, orang yang memiliki keluarga dengan riwayat kondisi serupa lebih berisiko mengalaminya juga. Gejala yang muncul pun mirip dengan kondisi lainnya, salah satunya hidung tersumbat sampai mimisan. 

Tulang Hidung Bengkok dan Gejalanya

Tulang hidung bengkok sering kali menimbulkan keluhan yang serupa dengan kondisi lain sehingga sebagian orang tidak menyadarinya. Meski begitu, pada beberapa kondisi, tulang hidung bengkok juga bisa menimbulkan ketidaknyamanan saat beraktivitas sehari-hari. 

Berikut ini adalah gejala yang timbul akibat tulang hidung bengkok:

  • Hidung tersumbat di salah satu sisi atau lebih berat di satu lubang hidung.
  • Napas terasa berat, berbunyi, atau terdengar mengi, terutama saat tidur.
  • Sering mengalami mimisan tanpa sebab.
  • Rentan terkena infeksi atau peradangan sinus (sinusitis).
  • Sakit kepala atau nyeri di sekitar area hidung dan wajah.
  • Dengkuran saat tidur, terutama jika posisi kepala berubah.
  • Bentuk hidung tampak asimetris, meski tidak selalu terlihat jelas dari luar.

Tulang Hidung Bengkok dan Penanganannya

Pada beberapa kondisi, tulang hidung bengkok biasanya tidak memerlukan pengobatan khusus. Namun, bila kondisi tersebut sudah menimbulkan keluhan yang mengganggu kenyamanan dan aktivitas sehari-hari, segera lakukan penanganan yang tepat. 

Berikut ini adalah beberapa penanganan yang bisa dilakukan:

Terapi obat-obatan

Jika tulang hidung bengkok menyebabkan keluhan hidung tersumbat atau menimbulkan ketidaknyamanan, dokter biasanya akan meresepkan obat dekongestan, semprotan hidung kortikosteroid, atau antihistamin. 

Obat-obatan ini dapat membantu meredakan pembengkakan di saluran hidung, mengurangi peradangan, serta meringankan keluhan alergi yang memperparah gejala. Meski begitu, obat-obatan tersebut hanya berfungsi untuk meredakan keluhan dan tidak bisa memperbaiki bentuk atau posisi tulang hidung yang bengkok.

Oleh karena itu, Anda Anda disarankan untuk berkonsultasi ke dokter terlebih dahulu guna menentukan jenis obat dan dosis yang aman sesuai kondisi. 

Jalani prosedur septoplasty

Septoplasty adalah salah satu prosedur medis yang bisa dilakukan untuk memperbaiki tulang hidung bengkok. Prosedur ini dapat membantu meluruskan septum hidung yang bengkok sehingga saluran napas menjadi lebih terbuka dan proses pernapasan kembali normal. 

Prosedur ini biasanya dilakukan oleh dokter bila terapi obat-obatan tidak membuahkan hasil dalam meredakan keluhan. Berbeda dengan obat-obatan yang hanya meredakan gejala, septoplasty memang bertujuan untuk memperbaiki posisi septum secara permanen dan mengatasi penyebab utama keluhan.

Jalani prosedur rhinoplasty

Selain septoplasty, rhinoplasty juga bisa membantu memperbaiki bentuk hidung yang bengkok. Biasanya, rhinoplasty dan septoplasty dikombinasikan untuk mengatasi tulang hidung bengkok sekaligus mengubah bentuk hidung menjadi lebih menarik.

Prosedur gabungan ini umumnya direkomendasikan jika seseorang mengalami gangguan pernapasan akibat septum bengkok dan juga ingin mengubah bentuk hidung akibat cedera atau benturan hebat.

Itulah beberapa penjelasan mengenai penyebab, gejala, dan penanganan tulang hidung bengkok yang perlu dipahami. Untuk menjaga kesehatan hidung dan terhindari dari kondisi tulang hidung bengkok akibat cedera atau benturan, gunakan alat pelindung saat berolahraga atau berkendara.

Selain itu, biasakan untuk menjaga kebersihan hidung, seperti mencuci tangan sebelum menyentuh wajah, membersihkan hidung secara lembut, dan menghindari kebiasaan mengorek hidung secara kasar. Upaya ini untuk mencegah terjadinya infeksi yang bisa memperparah keluhan tulang hidung bengkok. 

Jika Anda memiliki riwayat genetik tulang hidung bengkok dan atau disertai keluhan hidung tersumbat yang tidak kunjung hilang, sering mimisan, nyeri kepala yang menetap, infeksi sinus berulang, atau memiliki riwayat genetik tulang hidung bengkok, jangan ragu untuk berkonsultasi ke dokter.

Konsultasi dapat dilakukan di mana saja dan kapan saja serta cepat dan praktis melalui Chat Bersama Dokter di aplikasi ALODOKTER. Dengan begitu, dokter dapat menentukan penyebab terjadinya keluhan tersebut dan menyarankan penanganan sesuai kondisi Anda. 

Meski biasanya tidak berbahaya, Anda tetap perlu waspada bila keluhan makin berat atau mengganggu pernapasan, terutama pada anak-anak dan lansia. Segera pergi ke IGD atau rumah sakit terdekat untuk memperoleh penanganan lebih lanjut.