Ulkus kelamin adalah luka yang muncul di area kelamin, termasuk penis, vagina, dan sekitar anus. Kondisi ini umumnya terjadi akibat infeksi menular seksual yang ditandai dengan munculnya benjolan di area infeksi, nyeri saat ditekan, dan pembengkakan kelenjar di selangkangan.

Ulkus kelamin umumnya ditularkan melalui hubungan seksual dengan penderitanya. Namun, ulkus kelamin juga dapat terjadi akibat gangguan autoimun, penyakit, atau infeksi virus tertentu.

ulkus kelamin

Ulkus kelamin yang tidak disebabkan oleh penyakit menular seksual umumnya menyerang remaja, baik laki-laki maupun perempuan.

Penyebab Ulkus Kelamin

Ulkus kelamin terjadi ketika muncul luka di area vagina, penis, atau kulit di sekitar anus. Penyebab ulkus kelamin bisa infeksi, baik yang menular melalui hubungan seksual maupun yang bukan, atau penyakit selain infeksi.

Berikut adalah penjelasan dari masing-masing penyebab ulkus kelamin:

Infeksi yang menular melalui hubungan seksual

Infeksi menular seksual merupakan penyebab utama ulkus kelamin. Jenis infeksi menular seksual yang menyebabkan ulkus kelamin antara lain:

Infeksi yang menular selain dari hubungan seksual

Meski belum diketahui secara pasti cara penularannya, ulkus kelamin akibat infeksi jenis ini umumnya dialami oleh seseorang yang memiliki daya tahan tubuh lemah. Penyebabnya antara lain:

Penyakit selain infeksi

Ulkus kelamin juga bisa disebabkan oleh kondisi atau penyakit selain infeksi. Penyakit ini tidak menular dan tidak bisa menyebar melalui hubungan seksual. Jenis kondisi atau penyakit tersebut meliputi:

Faktor risiko ulkus kelamin

Tergantung penyebabnya, ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang terkena ulkus kelamin, yaitu:

  • Tidak disunat
  • Sering berganti pasangan seksual
  • Berhubungan seksual melalui mulut atau vagina dengan orang yang terinfeksi
  • Tidak menggunakan kondom saat berhubungan seksual

Gejala Ulkus Kelamin

Tanda dan gejala yang umum terjadi pada ulkus kelamin meliputi:

  • Ruam atau benjolan di kelamin dan kulit sekitarnya
  • Nyeri
  • Gatal-gatal
  • Demam
  • Pembengkakan kelenjar getah bening di area selangkangan
  • Ulkus mengeluarkan cairan
  • Nyeri saat berkemih

Kapan harus ke dokter

Segera lakukan pemeriksaan ke dokter bila mengalami gejala ulkus kelamin. Pemeriksaan juga perlu dilakukan jika muncul benjolan baru di area kelamin yang tidak hilang dalam beberapa minggu, atau apabila benjolan tersebut mengeluarkan nanah atau darah dari benjolan tersebut.

Pada pasien yang sedang hamil, pemeriksaan dan penanganan lebih awal dapat mencegah kondisi berkembang lebih parah dan menghindari risiko ulkus kelamin menular kepada bayi.

Diagnosis Ulkus Kelamin

Untuk mendiagnosis ulkus kelamin, dokter akan bertanya tentang gejala, riwayat penyakit, aktivitas seksual dan konsumsi obat-obatan tertentu, dilanjutkan dengan pemeriksaan fisik. Setelah itu, dokter akan menyarankan pasien untuk menjalani pemeriksaan lanjutan, seperti:

  • Tes darah
  • Tes urine
  • Biopsi kulit di area ulkus

Pengobatan Ulkus Kelamin

Pengobatan ulkus kelamin bertujuan untuk mengatasi gejala dan mencegah terjadinya komplikasi. Tergantung pada penyebabnya, dokter dapat memberikan obat-obatan berikut:

  • Antivirus, seperti acyclovir dan valacyclovir untuk herpes genital
  • Antibiotik, seperti penisilin, azithromycin, ciprofloxacin, erythromycin, dan doxycycline
  • Analgesik, seperti paracetamol dan antiradang nonsteroid

Jika diperlukan, dokter dapat memasangkan kateter urine dalam jangka waktu tertentu untuk membantu pasien buang air kecil.

Komplikasi Ulkus Kelamin

Ulkus kelamin yang tidak segera diobati dapat menimbulkan berbagai komplikasi kesehatan, meliputi:

  • Infeksi menular seksual lainnya
  • Infeksi saluran kemih
  • Infeksi pada uretra (uretritis)
  • Jaringan parut pada organ reproduksi
  • Penularan ulkus kelamin pada bayi saat persalinan

Pencegahan Ulkus Kelamin

Ulkus kelamin yang disebabkan oleh infeksi menular seksual dapat dicegah melalui beberapa upaya berikut:

  • Berhubungan seksual hanya dengan satu pasangan
  • Menggunakan kondom ketika berhubungan seksual
  • Menjalani vaksinasi hepatitis B dan HPV
  • Menjalani tindakan sunat bagi laki-laki
  • Menjalani pemeriksaan untuk infeksi menular seksual secara berkala, terutama pada orang yang aktif secara seksual

Sedangkan untuk mencegah ulkus kelamin akibat infeksi yang menular selain melalui hubungan seksual, lakukan beberapa upaya berikut:

  • Mengganti celana dalam secara berkala
  • Membersihkan kelamin dengan benar setiap selesai berkemih atau buang air besar