Jajanan anak sekolah sering kali diragukan kebersihan dan keamanannya. Bahan-bahan yang digunakan serta cara penyajian yang kurang higienis membuat orang tua khawatir terhadap kesehatan anak di sekolah. Lantas, apa saja zat berbahaya yang biasanya terkandung di jajanan sekolah?

Jajanan anak sekolah biasanya memiliki rasa yang manis, warna yang cerah, dan harganya pun relatif murah. Hal inilah yang membuat anak-anak tertarik untuk mengonsumsinya.

Waspadai Jajanan Anak Sekolah yang Mengandung Zat Berbahaya - Alodokter

Namun, makanan dan minuman tersebut bisa saja mengandung pewarna buatan maupun bahan pengawet yang seharusya tidak boleh dikonsumsi oleh anak-anak dan bahkan orang dewasa.

Jika terus-menerus dikonsumsi dalam jangka panjang, kandungan zat berbahaya tersebut dapat menimbulkan berbagai gangguan kesehatan. Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk selalu waspada terhadap bahaya jajanan anak sekolah yang dijual secara bebas.

Bahan Berbahaya dalam Jajanan Anak Sekolah

Ada beberapa kandungan bahan berbahaya dalam jajanan anak sekolah yang sering ditemukan, yaitu:

1. Boraks

Boraks (sodium tetraborat) merupakan bubuk putih yang menyerupai garam dan tidak memiliki rasa. Umumnya, boraks digunakan sebagai bahan untuk membuat detergen, pestisida, dan pupuk. Namun, bahan ini sering disalahgunakan sebagai pengawet makanan dan untuk melunakkan daging.

Bila dikonsumsi terus-menerus, jajanan anak sekolah yang mengandung boraks dapat menyebabkan gangguan otak, hati, dan ginjal. Bahkan, bila dikonsumsi secara berlebihan, anak bisa muntah, diare, hingga syok yang bisa mengancam nyawanya.

2. Formalin

Formalin juga kerap ditemukan sebagai pengawet jajanan anak sekolah. Dalam jangka panjang, jajanan anak sekolah yang mengandung formalin, dapat merusak sistem pencernaan, meningkatkan risiko gagal ginjal, dan memicu kanker.

Formalin juga diyakini dapat menyebabkan gangguan organ reproduksi pada wanita. Sementara pada ibu hamil, formalin dapat menyebabkan cacat lahir hingga kematian janin.

3. Rhodamin B

Rhodamin B merupakan zat pewarna kimia yang biasa digunakan untuk kertas, tekstil, kayu, sabun, dan emas. Bila anak terus-menerus mengonsumsi jajanan anak sekolah dengan kandungan rhodamin B, maka dapat meningkatkan risiko terjadinya gangguan fungsi hati dan kanker hati.

4. Kuning metanil

Kuning metanil umumnya digunakan untuk pewarna tekstil, kertas, dan cat. Konsumsi makanan dengan kandungan kuning metanil dalam jangka panjang, dapat memicu penurunan tekanan darah dan kanker.

Tips Memilih Jajanan Sehat untuk Anak Sekolah

Anak-anak yang sedang dalam masa pertumbuhan, akan sering merasa lapar di antara waktu makan. Untuk mencegah bahaya dari berbagai bahan kimia dalam makanan, Anda dapat memberikan camilan sehat dengan kriteria berikut ini:

  • Makanan rendah gula, lemak, dan garam
  • Makanan kaya akan protein
  • Produk biji-bijian utuh
  • Buah-buahan atau jus buah yang dicampur yoghurt maupun susu
  • Susu, kacang-kacangan, dan kismis

Jika tidak sempat menyiapkan bekal sekolah anak, Anda bisa memberi tahu anak untuk menghindari jajanan sekolah dengan warna terlalu mencolok dan memiliki rasa yang terlalu manis atau gurih.

Selain itu, ingatkan anak agar tidak membeli jajanan yang diolah sampai gosong atau menggunakan minyak yang dipakai berulang kali. Pastikan juga anak-anak melihat label kemasan jajanan agar tidak mengonsumsi produk yang sudah kedaluwarsa.

Jika Anda masih memiliki pertanyaan seputar zat berbahaya yang terkandung di dalam jajanan anak sekolah dan pilihan menu atau camilan sehat untuk anak, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter gizi.