Zithromax adalah obat untuk mengatasi berbagai infeksi bakteri, mulai dari infeksi saluran pernapasan, kulit, telinga, hingga organ reproduksi. Obat ini tersedia dalam bentuk tablet salut selaput, sirup kering, dan injeksi, serta hanya bisa didapatkan dengan resep dokter karena termasuk antibiotik keras.

Zithromax mengandung azithromycin yang menghambat pertumbuhan bakteri, sehingga tubuh lebih mudah melawan infeksi, tetapi obat ini tidak efektif untuk mengatasi infeksi virus seperti flu atau pilek. 

Zithromax

Zithromax harus digunakan dengan tepat agar pengobatan efektif. Hindari penggunaan antibiotik secara sembarangan, karena pemakaian yang tidak sesuai aturan dapat membuat bakteri menjadi kebal. Jika bakteri sudah kebal, infeksi bisa menjadi lebih sulit diobati di kemudian hari.

Produk Zithromax

Produk Zithromax hadir dalam 3 varian, yaitu:

  • Zithromax 500 mg Tablet, dengan kandungan 500 mg azithromycin tiap tabletnya
  • Zithromax Sirup 15 ml, yang mengandung 200 mg azithromycin tiap 5 ml
  • Zithromax suntik, dengan kandungan 500 mg azithromycin per vial

Apa Itu Zithromax

Bahan aktif Azithromycin
Golongan Obat resep 
Kategori Antibiotik makrolida
Manfaat Mengobati infeksi bakteri
Digunakan oleh Dewasa dan anak-anak
Zithromax untuk ibu hamil Kategori B: Studi pada binatang percobaan tidak memperlihatkan adanya risiko terhadap janin, akan tetapi belum ada studi terkontrol pada ibu hamil.
Konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter sebelum mengonsumsi obat ini saat hamil. Langkah ini penting untuk menjaga keselamatan ibu dan perkembangan janin.
Zithromax untuk ibu menyusui Kandungan azithromycin dalam Zithromax dapat masuk ke dalam ASI. Ibu menyusui disarankan berkonsultasi dengan dokter sebelum mengonsumsi obat ini untuk memastikan keamanan bayi.
Bentuk obat Tablet salut selaput, injeksi dan sirup kering

Peringatan sebelum Menggunakan Zithromax

Sebelum minum Zithromax, pastikan Anda mengetahui hal-hal penting yang memengaruhi keamanan dan efektivitas obat. Pemahaman ini penting agar pengobatan berjalan optimal dan risiko efek samping dapat diminimalkan:

  • Beri tahu dokter jika Anda alergi terhadap Azithromycin atau obat antibiotik golongan makrolida lain, seperti clarithromycin atau erythromycin.
  • Sampaikan kepada dokter jika Anda memiliki riwayat penyakit liver, ginjal atau jantung, kekurangan magnesium atau kalium, serta myasthenia gravis.
  • Konsultasikan dengan dokter jika Anda sedang hamil, menyusui, atau merencanakan kehamilan.
  • Informasikan kepada dokter jika Anda menggunakan obat lain termasuk suplemen dan herbal untuk menghindari interaksi obat yang tidak diinginkan.
  • Informasikan kepada dokter jika Anda berencana menerima vaksin bakteri hidup seperti tifoid, kolera, atau BCG, karena Zithromax dapat menurunkan efektivitas vaksin tersebut.
  • Sampaikan kepada dokter bahwa Anda sedang menggunakan Zithromax jika Anda berencana untuk menjalani tindakan medis apa pun, termasuk operasi gigi.
  • Jangan langsung mengemudi atau melakukan aktivitas lain yang memerlukan kewaspadaan setelah mengonsumsi obat ini. Zithromax dapat menyebabkan pusing dan kantuk.
  • Segera ke dokter jika muncul reaksi alergi atau efek samping serius setelah minum Zithromax.

Dosis dan Aturan Pakai Zithromax

Dosis Zithromax bisa berbeda-beda untuk setiap orang. Dokter akan menyesuaikannya berdasarkan kondisi kesehatan Anda, tingkat keparahan infeksi, serta respons tubuh terhadap pengobatan. Berikut adalah rekomendasi dosis umum azithromycin yang terdapat dalam Zithromax:

Kondisi: Pneumonia
Dewasa: 500 mg pada hari pertama, diikuti dengan 250 mg sekali sehari pada hari ke-2 hingga ke-5.
Anak anak: 10 mg/kgBB pada hari pertama, diikuti dengan 5 mg/kgBB per hari pada hari ke-2 hingga ke-5.

Kondisi: Sinusitis
Dewasa: 500 mg, sekali sehari, selama 3 hari.
Anak anak: Dosis akan ditentukan oleh dokter.

Kondisi: Infeksi saluran pernapasan, infeksi kulit, dan infeksi jaringan lunak
Dewasa: 500 mg per hari, selama 3 hari.
Anak-anak: 10 mg/kgBB per hari, selama 3 hari.

Kondisi: Infeksi genital akibat chlamydia trachomatis (chancroid)
Dewasa: 1000 mg dosis tunggal.

Kondisi: Gonore
Dewasa: 1000-2000 mg dosis tunggal, dikombinasikan dengan cefriaxone.

Kondisi: Pencegahan TBC
Dewasa: 1200 mg per minggu.

Anak-anak: Dosis akan ditentukan oleh dokter.

Kondisi: Otitis media akut
Anak-anak: Dosis awal 30 mg/kgBB per hari atau 10 mg/kgBB per hari, selama 3 hari.

Cara Menggunakan Zithromax dengan Benar

Zithromax harus digunakan sesuai resep dan petunjuk dokter. Mengubah dosis tanpa arahan medis dapat menurunkan efektivitas atau meningkatkan risiko efek samping. Pelajari panduan penggunaan Zithromax berikut agar manfaat obat maksimal:

  • Telan Zithromax utuh dengan air putih, jangan dibelah, dikunyah, atau dihancurkan.
  • Apabila diresepkan Zithromax sirup kering, campurkan serbuk dengan air putih sesuai petunjuk penggunaan. Sebelum diminum, kocok botol obat dan gunakanlah alat takar yang terdapat dalam kemasan agar dosisnya sesuai
  • Zithromax dapat diminum sebelum makan atau 1–2 jam setelah makan. Jika perut terasa tidak nyaman, minum bersama atau setelah makan.
  • Konsumsilah Zithromax pada jam yang sama setiap hari. Jika Anda lupa, segera minum obat ini begitu teringat. Namun, bila sudah dekat dengan jadwal dosis berikutnya, lewati dosis yang terlupa dan lanjutkan seperti biasa.
  • Jangan hentikan penggunaan Zithromax tanpa saran dokter, meski gejala membaik, agar infeksi benar-benar sembuh dan bakteri tidak kebal terhadap obat.
  • Jangan memberikan Zithromax kepada orang lain, walau gejalanya mirip dengan Anda.
  • Jangan gunakan Zithromax jika sudah kedaluwarsa. 
  • Simpan Zithromax di tempat sejuk, kering, terlindung dari sinar matahari, serta jauhkan dari jangkauan anak-anak.

Interaksi Zithromax dengan Obat Lain

Beberapa obat dapat memengaruhi kerja Zithromax atau sebaliknya, sehingga mengenal interaksi ini penting untuk menghindari komplikasi selama pengobatan.

  • Peningkatan gangguan irama jantung jika dikonsumsi bersama dengan antipsikotik seperti pimozide, antiaritmia kelas IA seperti prokainamid, antiaritmia kelas III seperti amiodarone, antidepresan seperti citalopram, antibiotik golongan quinolone seperti levofloxacin.
  • Peningkatan kadar obat ini di dalam darah jika digunakan bersama dengan antivirus seperti nelfinavir.
  • Penurunan efektivitas obat jika dikonsumsi bersamaan dengan antasida yang mengandung aluminium atau magnesium.
  • Peningkatan risiko perdarahan jika digunakan bersama dengan warfarin
  • Peningkatan risiko terjadinya efek samping jika dikonsumsi bersama dengan colchicine atau obat migrain tertentu.
  • Peningkatan kadar obat dalam darah jika digunakan bersama dengan digoksin, colchicine, ciclosporin.
  • Peningkatan risiko kerusakan otot jika digunakan bersama dengan obat penurun kolesterol golongan statin seperti lovastatin.

Untuk menghindari efek interaksi yang tidak diinginkan, berkonsultasilah ke dokter jika hendak menggunakan Zithromax bersama obat, suplemen, atau produk herbal apa pun.

Efek Samping dan Bahaya Zithromax

Penggunaan Zithromax berisiko menimbulkan efek samping, terutama bila penggunaannya menyalahi dosis. Efek samping yang muncul bisa berupa:

  • Sakit kepala
  • Diare
  • Mual, muntah, atau sakit perut

Konsultasikan diri Anda ke dokter bila keluhan dan efek samping di atas tidak kunjung mereda atau malah memburuk.  Anda bisa menggunakan fitur Chat Bersama Dokter atau buat janji konsultasi di aplikasi Alodokter. 

Hentikan penggunaan Zithromax dan segera ke dokter bila Anda mengalami efek samping serius, seperti:

  • Reaksi alergi obat, seperti ruam, pembengkakan di wajah atau tenggorokan, dan sesak napas.
  • Diare berat atau berdarah yang bisa menjadi tanda infeksi usus serius.
  • Gangguan fungsi hati, ditandai dengan kulit atau bagian putih mata yang menguning.
  • Nyeri sendi
  • Nyeri di perut atau perut bagian atas