Celecoxib adalah obat antiradang untuk meredakan nyeri dan bengkak pada berbagai kondisi, seperti rheumatoid arthritis, osteoarthritis, ankylosing spondylitis, atau nyeri saat menstruasi.

Celecoxib termasuk dalam golongan obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS) jenis COX-2 inhibitor. Obat ini bekerja dengan cara menghambat enzim cyclooxygenase-2 (COX-2) yang berperan dalam memproduksi prostaglandin, yaitu zat yang menyebabkan timbulnya rasa sakit, bengkak, dan peradangan.

celecoxib-alodokter

Merek dagang celecoxib: Actrel, Celcox 100, Celcox 200, Celebrex, Novexib 100, Novexib 200, dan Remabrex.

Apa Itu Celecoxib

Golongan Obat resep
Kategori OAINS jenis COX-2 inhibitor
Manfaat Meredakan nyeri akibat osteoarthritis, rheumatoid arthritis, ankylosing spondylitis, juvenile idiopathic arthritis, atau dismenore
Dikonsumsi oleh Dewasa dan anak-anak usia ≥2 tahun
Celecoxib untuk ibu hamil dan menyusui Kategori C (pada usia kehamilan <30 minggu):
Studi pada binatang percobaan memperlihatkan adanya efek samping terhadap janin, tetapi belum ada studi terkontrol pada wanita hamil.Obat hanya boleh digunakan jika besarnya manfaat yang diharapkan melebihi besarnya risiko terhadap janin.

Kategori D (pada usia kehamilan ≥30 minggu):
Ada bukti bahwa kandungan obat berisiko terhadap janin manusia, tetapi besarnya manfaat yang diperoleh mungkin lebih besar daripada risikonya, misalnya untuk mengatasi situasi yang mengancam nyawa.

Celecoxib dapat terserap ke dalam ASI. Jangan menggunakan obat ini selama masa menyusui tanpa berkonsultasi dengan dokter.

Bentuk obat Kapsul

Peringatan Sebelum Mengonsumsi Celecoxib

Berikut ini dalah beberapa hal yang perlu Anda perhatikan sebelum mengonsumsi celecoxib:

  • Jangan mengonsumsi obat ini jika Anda alergi terhadap celecoxib, sulfonamida atau OAINS lain, seperti aspirin dan etoricoxib. Selalu beri tahu dokter tentang riwayat alergi yang Anda miliki.
  • Jangan menggunakan OAINS lebih dari 10 hari, kecuali atas saran dari dokter.
  • Beri tahu dokter jika Anda baru atau akan menjalani operasi bypass jantung. Celecoxib tidak boleh diberikan pada pasien dengan kondisi tersebut.
  • Beri tahu dokter jika Anda pernah atau sedang mengalami perdarahan saluran cerna, penyakit ginjal, penyakit hati, tukak lambung, gagal jantung, serangan jantung, hipertensi, stroke, gangguan perdarahan, asma, atau polip hidung.
  • Jangan mengonsumsi minuman beralkohol atau merokok selama menjalani pengobatan dengan celecoxib, karena dapat meningkatkan risiko terjadinya efek samping.
  • Beri tahu dokter jika Anda sedang hamil, menyusui, atau merencanakan kehamilan.
  • Beri tahu dokter jika Anda sedang menggunakan obat-obatan lain, termasuk suplemen, dan produk herbal, untuk mengantisipasi interaksi obat.
  • Segera ke dokter jika Anda mengalami reaksi alergi obat, efek samping yang serius, atau overdosis, setelah mengonsumsi celecoxib.

Dosis dan Aturan Pakai Celecoxib

Dosis dan jangka waktu penggunaan celecoxib akan ditentukan oleh dokter sesuai dengan usia dan kondisi kesehatan pasien. Dalam kondisi tertentu, dosis celecoxib untuk anak-anak akan disesuaikan dengan berat badan (BB) pasien.

Berikut ini rincian dosis umum celecoxib:

Kondisi: Osteoarthritis

  • Dewasa: 200 mg per hari, yang dapat dibagi ke dalam 1–2 jadwal konsumsi. Jika diperlukan, dosis bisa ditingkatkan hingga 200 mg, 2 kali sehari. Dosis maksimal: 400 mg

Kondisi: Nyeri akut dan nyeri haid (dismenore)

  • Dewasa: Dosis awal 400 mg, bila perlu bisa diberikan dosis lanjutan 200 mg. Dosis perawatan 200 mg, 2 kali sehari.

Kondisi: Rheumatoid arthritis

  • Dewasa: 100 atau 200 mg, 2 kali sehari.

Kondisi: Radang sendi pada anak dan remaja (juvenile idiopathic arthritis)

  • Anak usia ≥2 tahun dengan berat badan 10–25 kg: 50 mg, 2 kali sehari.
  • Anak usia ≥2 tahun dengan berat badan >25 kg: 100 mg, 2 kali sehari.

Kondisi: Ankylosing spondylitis

  • Dewasa: 200 mg per hari, yang dapat dibagi ke dalam 1–2 jadwal konsumsi. Dosis bisa ditingkatkan hingga 400 mg per hari setelah 6 minggu.

Cara Mengonsumsi Celecoxib dengan Benar

Pastikan untuk membaca petunjuk pada label kemasan obat dan ikuti selalu anjuran dokter dalam mengonsumsi celecoxib. Jangan menambah atau mengurangi dosis tanpa berkonsultasi dengan dokter.

Celecoxib dapat dikonsumsi sebelum atau setelah makan. Telan obat ini dengan segelas air. Jika Anda kesulitan menelan kapsul, Anda dapat membuka kapsul dan menaburkan isinya di atas sesendok makanan lunak, seperti yoghurt atau pisang yang sudah dihaluskan.

Jangan berbaring setelah mengonsumsi celecoxib. Tunggu minimal hingga 10 menit.

Celecoxib dapat meningkatkan tekanan darah. Bila memungkinkan, periksa tekanan darah di rumah secara rutin dan hubungi dokter jika terjadi kenaikan tekanan darah yang tidak normal.

Bila lupa mengonsumsi celecoxib, segera minum obat ini jika belum mendekati jadwal konsumsi obat berikutnya. Apabila sudah dekat, abaikan dosis yang terlewat dan jangan menggandakan dosis di waktu konsumsi obat selanjutnya.

Periksakan diri ke dokter jika nyeri tidak kunjung mereda dalam waktu 10 hari setelah penggunaan celecoxib. Simpan celecoxib di tempat sejuk, kering, dan terhindar dari paparan sinar matahari langsung. Jauhkan obat ini dari jangkauan anak-anak.

Interaksi Celecoxib dengan Obat Lain

Berikut ini sejumlah interaksi yang dapat terjadi jika celecoxib dikonsumsi bersamaan dengan obat lain:

  • Peningkatan risiko terjadinya perdarahan atau luka pada saluran pencernaan jika digunakan dengan antiplatelet, antidepresan jenis SSRIs, kortikosteroid, obat antiinflamasi nonsteroid lain, atau antikoagulan
  • Peningkatan risiko terjadinya kerusakan ginjal jika digunakan dengan ciclosporin atau tacrolimus
  • Peningkatan kadar dalam darah dari digoxin, lithium, atau methotrexate
  • Peningkatan risiko terjadinya efek samping dari celecoxib jika digunakan dengan fluconazole
  • Peningkatan risiko terjadinya efek samping dari aripiprazole
  • Penurunan kadar dan efektivitas celecoxib jika digunakan dengan barbiturat, carbamazepine, atau rifampicin
  • Penurunan efektivitas obat antihipertensi, seperti ACE inhibitor, penghambat beta, ARB, atau diuretik

Efek Samping dan Bahaya Celecoxib

Penggunaan celecoxib dapat menimbulkan efek samping yang bervariasi pada setiap orang. Efek samping yang mungkin muncul adalah:

  • Pusing
  • Perut kembung
  • Mual
  • Muntah
  • Diare atau sembelit
  • Gejala pilek, seperti hidung tersumbat, bersin, atau sakit tenggorokan

Periksakan ke dokter jika efek samping tersebut tidak kunjung reda atau makin parah. Segera ke dokter jika Anda mengalami reaksi alergi obat atau efek samping yang lebih serius, seperti:

  • Gangguan jantung, yang bisa ditandai dengan sesak napas atau bengkak pada tungkai
  • Gejala perdarahan saluran pencernaan, yang bisa ditandai dengan tinja berdarah atau berwarna hitam, muntah darah, atau muntah dengan ampas seperti bubuk kopi
  • Gangguan ginjal, yang bisa ditandai dengan berkurangnya frekuensi buang air kecil, kaki dan pergelangan kaki bengkak, tubuh terasa lemas, atau sesak napas
  • Anemia, yang bisa ditandai dengan kulit pucat, tubuh terasa lemas, atau pusing
  • Gangguan hati, yang bisa ditandai dengan mual, sakit pada bagian kanan atas perut, tubuh terasa lemas, urine berwarna lebih gelap, atau penyakit kuning