Ada banyak kondisi yang bisa menjadi penyebab bruntusan, mulai dari stres hingga pemakaian produk kecantikan yang tidak tepat. Meskipun tidak berbahaya, bruntusan dapat mengganggu penampilan sehingga perlu ditangani.
Bruntusan ditandai dengan permukaan kulit yang terasa kasar karena munculnya benjolan-benjolan kecil yang bertekstur seperti pasir dan berwarna kemerahan. Benjolan ini muncul karena pori-pori kulit tersumbat oleh sebum (minyak) yang berlebih, sel kulit mati, maupun bakteri.
Bruntusan adalah bentuk awal dari jerawat dan umumnya terjadi di wajah. Penyebab bruntusan bisa karena pola hidup yang tidak sehat, skincare yang tidak cocok, atau perubahan hormon.
Berbagai Penyebab Bruntusan dan Cara Mengatasinya
Berikut ini adalah beberapa penyebab bruntusan:
1. Stres
Jangan kaget jika bruntusan muncul saat Anda sedang stres. Ketika stres, tubuh akan melepas corticotropin-releasing hormone (CRH) yang dapat meningkatkan produksi sebum dan memicu terjadinya bruntusan, termasuk di jidat.
Untuk menghindari dan menangani penyebab bruntusan ini, Anda dapat mengelola stres dengan melakukan yoga atau kegiatan-kegiatan yang Anda sukai.
2. Kurang tidur
Tingkat stres cenderung meningkat apabila Anda kurang tidur. Akibatnya, terjadi perubahan hormon yang memicu produksi sebum dan mengakibatkan bruntusan.
Cobalah untuk tidur selama 7–9 jam setiap malam, serta tidur dan bangun di waktu yang sama setiap harinya.
3. Penggunaan produk kecantikan berbahan dasar minyak
Produk kecantikan berbahan dasar minyak (oil based) sering kali dianggap sebagai penyebab bruntusan karena dapat menyumbat pori-pori kulit. Oleh karena itu, pilihlah produk berbahan dasar air (water based) dan berlabel non-comedogenic agar wajah terhindar dari bruntusan dan jerawat.
4. Kulit kering
Selain kulit berminyak, kulit kering juga merupakan salah satu penyebab bruntusan. Pada kulit yang kering, kelenjar minyak akan memproduksi lebih banyak sebum sebagai upaya menjaga kelembapan kulit. Peningkatan produksi sebum inilah yang menyebabkan timbulnya bruntusan.
5. Kurangnya asupan cairan harian
Tak hanya menyebabkan dehidrasi, kurangnya asupan cairan juga dapat menjadi penyebab bruntusan. Ketika dehidrasi, kulit akan menjadi lebih kering sehingga kelenjar minyak akan memproduksi lebih banyak sebum. Kondisi ini akan meningkatkan risiko terjadinya bruntusan.
Untuk mengatasi penyebab bruntusan ini, minumlah 8 gelas air setiap hari. Tak hanya air putih, Anda juga bisa mengonsumsi jus buah.
6. Penggunaan produk perawatan antijerawat yang terlalu banyak
Produk perawatan antijerawat pada umumnya diformulasikan untuk mencegah produksi sebum berlebih yang merupakan penyebab bruntusan dan jerawat.
Namun, terlalu banyak menggunakan produk tersebut justru dapat memicu terjadinya bruntusan. Produk tersebut bisa menyebabkan kulit menjadi terlalu kering, sehingga produksi sebum akan meningkat.
7. Kontak langsung antara kulit dengan benda yang kotor
Kontak langsung antara kulit dengan benda-benda, seperti telepon genggam atau sarung bantal, juga bisa menjadi penyebab bruntusan, terlebih jika benda-benda tersebut kurang dijaga kebersihannya.
Menempelnya benda kotor ke wajah bisa menjadi jalan penyebaran bakteri yang memicu timbulnya bruntusan.
8. Kebiasaan merokok
Selain mengganggu kesehatan paru-paru, kebiasaan merokok juga dapat mengganggu kesehatan kulit. Penelitian membuktikan bahwa perokok lebih rentan mengalami bruntusan dan jerawat daripada orang yang tidak merokok.
Kebiasaan merokok diyakini dapat mengubah komposisi dan keseimbangan sebum, yang pada akhirnya menjadi penyebab bruntusan maupun jerawat.
9. Konsumsi makanan tinggi akan gula dan indeks glikemik
Mengonsumsi makanan tinggi akan gula dapat menyebabkan terjadinya lonjakan gula darah di dalam tubuh. Lonjakan gula darah kemudian memicu peningkatan produksi sebum oleh kelenjar minyak yang merupakan penyebab bruntusan.
Selain makanan tinggi akan gula, mengonsumsi makanan dengan indeks glikemik yang tinggi, seperti roti tawar, nasi putih, dan kentang dalam jumlah yang berlebihan juga dapat menjadi penyebab bruntusan.
Anda dapat menambahkan makanan dengan indeks glikemik rendah, seperti buah-buahan, sayuran, daging rendah lemak, dan boga bahari, ke dalam menu harian Anda.
10. Pubertas
Bruntusan wajar dialami oleh remaja pada masa pubertas. Di masa ini terjadi perubahan hormon yang dapat merangsang kelenjar minyak memproduksi lebih banyak sebum. Hal inilah yang menjadi penyebab bruntusan pada masa pubertas.
Bruntusan yang terjadi saat masa pubertas atau faktor hormonal akan membaik dengan sendirinya ketika kadar hormon sudah stabil.
Untuk mengurangi minyak berlebih pemicu bruntusan, Anda dapat membersihkan wajah setidaknya 2 kali sehari, yaitu setelah bangun tidur dan sebelum tidur, menggunakan produk yang berlabel non-comedogenic. Selain itu, bersihkanlah wajah dan mandi setelah Anda berolahraga dan gunakan pelembap.
Agar kulit wajah tidak mengalami bruntusan, Anda dapat menghindari berbagai penyebab bruntusan di atas maupun menggunakan bahan-bahan alami untuk mengatasi bruntusan. Jika bruntusan sampai mengganggu penampilan Anda, cobalah berkonsultasi dengan dokter untuk mendapat perawatan yang sesuai.