Hal yang tidak boleh dilakukan saat bayi sudah masuk panggul penting untuk Bumil ketahui karena berbagai hal ini bisa memperparah keluhan saat hamil tua. Selain itu, hal-hal ini juga berisiko menghambat kelancaran proses persalinan lho.

Beberapa hal yang tidak boleh dilakukan saat bayi sudah masuk panggul sebaiknya diterapkan agar kondisi Bumil dan Si Kecil tetap sehat hingga persalinan ya. Bayi akan mulai masuk panggul ibu saat akhir trimester 3 kehamilan. 

5 Hal yang Tidak Boleh Dilakukan Saat Bayi Sudah Masuk Panggul - Alodokter

Pada waktu inilah, Bumil mungkin merasakan berbagai keluhan, seperti nyeri panggul, sering buang air kecil, sampai keluarnya mucus plug. Berbagai hal ini juga menandakan bahwa persalinan sudah makin dekat.

Berbagai Hal yang Tidak Boleh Dilakukan Saat Bayi Sudah Masuk Panggul 

Berikut adalah beberapa hal yang tidak boleh dilakukan saat bayi sudah masuk panggul:

1. Bepergian jauh

Bepergian jauh saat hamil sebenarnya tidak berbahaya. Namun, kalau sudah hamil tua apalagi bayi sudah masuk panggul, kegiatan ini bisa meningkatkan risiko ketuban pecah dini dan persalinan tiba-tiba di perjalanan. 

Selain itu, bepergian jauh saat bayi sudah masuk panggul dapat menyebabkan ibu hamil lebih berisiko mengalami infeksi selama perjalanan, baik oleh virus, bakteri, ataupun parasit. Hal ini bisa meningkatkan komplikasi kehamilan, misalnya sepsis dan gawat janin.

2. Melakukan aktivitas berat

Jangan beres-beres rumah berlebihan atau melakukan pekerjaan rumah yang memerlukan aktivitas fisik berat saat bayi sudah masuk panggul ya. Di rumah, sebisa mungkin mintalah bantuan pasangan atau orang terdekat untuk membantu ketika harus melakukan aktivitas berat.

Selain itu, Bumil juga sebaiknya tidak berolahraga berat, seperti bersepeda, aerobik, atau bahkan angkat beban. Sebagai gantinya, lakukanlah olahraga yang ringan agar tubuh senantiasa luwes, seperti jalan santai, yoga, atau senam hamil ya.

Aktivitas berat bisa meningkatkan risiko cedera, misalnya jatuh, yang dapat membahayakan keselamatan ibu dan bayi. Alasan lain mengapa aktivitas berat tidak dianjurkan saat bayi sudah masuk panggul adalah karena ibu hamil perlu menyimpan energi karena akan segera melahirkan nih. Dengan banyak beristirahat, Bumil bisa terhindar dari kelelahan saat persalinan nanti.

3. Tidur telentang

Seiring meningkatnya ukuran Si Kecil, rahim ibu hamil menjadi makin berat nih. Kalau tidur telentang, beratnya rahim bisa menekan pembuluh darah sehingga aliran darah ke bayi bisa berkurang. 

Selain itu, seperti halnya meletakkan benda berat di perut, tidur telentang saat bayi sudah masuk panggul juga bisa membuat ibu hamil merasa pegal, sakit punggung, bahkan sesak napas. 

4. Memakai sepatu hak tinggi

Hal yang tidak boleh dilakukan saat bayi sudah masuk panggul yang berikutnya adalah memakai sepatu hak tinggi. Berjinjit terlalu lama karena memakai hak tinggi bisa meningkatkan tekanan pada punggung sehingga dapat memperparah nyeri punggung yang kerap terjadi selama hamil tua.

Tak hanya itu, penggunaan sepatu hak tinggi juga dikhawatirkan bisa meningkatkan risiko cedera, misalnya keseleo, atau bahkan terjatuh. Kondisi ini berbahaya untuk ibu dan bayi ya karena rentan terjadi perdarahan atau gawat janin.

5. Mengonsumsi makanan mentah

Selain beberapa hal di atas, ibu hamil juga sebaiknya tidak mengonsumsi makanan mentah kalau bayi sudah masuk panggul. Hal ini sebenarnya memang dilarang sejak awal kehamilan karena bisa meningkatkan risiko infeksi bakteri berbahaya, seperti toksoplasmosis dan salmonelosis

Konsumsi alkohol dan kafein juga tidak disarankan karena dapat mengganggu tumbuh kembang bayi setelah lahir.

Selain menghindari berbagai hal yang tidak boleh dilakukan saat bayi sudah masuk panggul, ibu hamil juga dianjurkan untuk melakukan gerakan ringan, seperti senam Kegel, slow dance, atau senam menggunakan birthing ball guna mempercepat kontraksi. 

Jangan lupa konsumsi makanan bergizi, minum banyak air, dan hindari stres agar tubuh senantiasa fit saat persalinan nanti ya. Sambil menanti waktu bersalin, Bumil juga bisa tanya-tanya pada dokter tentang kehamilan, persalinan, sampai parenting melalui Chat Bersama Dokter lho.