Ada banyak mitos seputar perawatan kulit yang masih dipercaya oleh sebagian besar orang. Alih-alih membuat kulit sehat, mitos-mitos tersebut justru bisa menimbulkan masalah pada kulit. Ketahui apa saja mitos perawatan kulit yang menyesatkan beserta faktanya.
Rutin melakukan perawatan kulit atau skin care merupakan salah satu langkah penting untuk mendapatkan kulit sehat. Jika hal ini terabaikan, kulit akan lebih rentan teriritasi, berjerawat, terbakar (sunburn), berkerut, hingga meningkatkan risiko terjadinya kanker kulit.
Mitos Seputar Perawatan Kulit
Saat ini, informasi seputar perawatan kulit sudah bisa dengan mudah ditemukan di internet maupun media sosial. Hal ini tentu akan memudahkan kamu untuk memilih skin care yang ingin kamu gunakan.
Akan tetapi, kamu perlu berhati-hati. Pasalnya, tidak semua infomasi yang ditemukan di internet atau media sosial benar adanya. Masih banyak mitos seputar perawatan kulit yang beredar di masyarakat yang bisa membahayakan kulit.
Nah, agar tidak salah langkah, berikut adalah beberapa mitos perawatan kulit yang penting untuk kamu ketahui:
1. Semakin mahal harganya, akan semakin efektif hasilnya
Masih banyak orang yang percaya bahwa semakin mahal produk skin care, akan semakin efektif hasilnya. Anggapan ini tidak sepenuhnya benar, ya.
Faktanya, keberhasilan penggunaan skin care bergantung pada ketepatkan kamu dalam memilih kandungan skin care yang sesuai dengan jenis kulitmu dan respons kulit terhadap produk tersebut. Jadi, daripada berpatokan pada harga, lebih baik perhatikan kandungan pada produk yang hendak dibeli.
2. Suncreen hanya perlu digunakan saat cuaca terik
Anggapan ini hanyalah mitos. Suncreen merupakan produk skin care yang wajib digunakan, baik saat cuaca panas atau mendung berawan. Perlu kamu ketahui, sinar ultraviolet dapat menembus masuk ke dalam ruangan dan tetap terus terpancar meskipun saat cuaca tidak terik.
Jadi walaupun hanya di dalam ruangan atau sedang hujan, sunscreen tetap harus dipakai, ya.
Di samping itu, SPF suncreen juga bukan tolak ukur produk yang lebih baik. Jumlah SPF yang tertera hanya menunjukkan berapa lama seseorang akan terlindungi dari paparan sinar matahari.
Hal yang paling penting adalah kamu harus mengaplikasikan suncreen berulang kali, terlebih bila sedang beraktivitas di luar ruangan dalam waktu yang cukup lama.
3. Tidak perlu menggunakan pelembap untuk kulit berminyak
Penggunaan pelembap cenderung dihindari pemilik kulit berminyak karena dianggap dapat membuat kulit semakin berminyak. Padahal, pelembap tetap perlu digunakan guna membantu menjaga kelembapan kulit dan mencegah dehidrasi.
Bagi kamu yang memiliki kulit beminyak, pilihlah pelembap yang diformulasikan khusus untuk bagi kulit berminyak, yaitu pelembap yang bebas kandungan lanolin atau petroleum. Pelembap ini biasanya berlabel oil-free dan noncomedogenic.
4. Jerawat bisa dicegah dengan penggunaan skin care yang rutin
Sebenarnya anggapan ini tidak sepenuhnya salah. Dengan perawatan kulit yang rutin, wajah akan menjadi bersih, sehat, dan tidak mudah muncul jerawat. Namun, perlu kamu ketahui bahwa jerawat juga bisa disebabkan oleh banyak hal, misalnya perubahan hormon, stres, efek samping obat-obatan, hingga faktor keturunan.
Jadi, jika sudah rutin menggunakan skin care tetapi masih muncul jerawat, mungkin saja jerawat tersebut disebabkan oleh hal lain. Untuk mengatasi jerawat yang membandel, kamu bisa berkonsultasi dengan dokter kulit.
5. Penggunaan retinol harus dihentikan jika muncul efek samping
Retinol merupakan kandungan skin care yang mampu mencegah penuaan dini. Kandungan ini dapat meningkatkan produksi kolagen, mempercepat perbaikan dan regenerasi sel kulit, memerangi jerawat, dan meratakan warna kulit.
Penggunaan retinol memang cukup sering menimbulkan efek samping, seperti kulit kemerahan, kering, dan mengelupas. Namun, jika efek samping ini muncul, bukan berarti kamu harus menghentikan pemakaiannya.
Untuk mencegah efek sampingnya, cobalah kurangi frekuensi penggunaan retinol menjadi 2 atau 3 malam sekali. Pastikan kamu mengaplikasikannya tidak terlalu banyak, ya. Saat menggunakan krim retinol, kamu juga perlu menjauhi paparan sinar matahari untuk mencegah iritasi.
6. Mandi semakin lama lebih baik
Mandi merupakan aktivitas penting untuk menyegarkan kulit dan membersihkannya dari kotoran, debu, serta kuman. Tak hanya itu, mandi juga bisa membuat tubuh terasa lebih nyaman dan bersih.
Banyak orang merasa bahwa mandi semakin lama akan semakin baik untuk kesehatan kulit. Padahal, hal ini tidak benar dan hanya mitos belaka. Mandi terlalu lama justru tidak baik karena bisa membuat kulit menjadi lebih cepat kering dan rusak.
Waktu mandi ideal yang dirasankan adalah selama 5–15 menit, sebanyak 2 hingga 3 kali per hari. Agar kulit tetap bersih dan sehat, kamu juga dianjurkan untuk mandi setiap kali tubuh banyak berkeringat atau saat bangun tidur. Saat mandi, pilihlah sabun yang cocok untuk jenis kulitmu.
Ada pula mitos perawatan kulit lainnya, seperti skin fasting dan terapi ikan. Skin fasting atau “puasa skin care’ dinilai efektif untuk meredakan iritasi kulit akibat penggunaan produk perawatan kulit yang berlebihan, terutama untuk orang yang memiliki kulit sensitif.
Selain itu, sebagian dari Anda mungkin pernah mendengar tentang terapi ikan. Jenis terapi ini dianggap bisa menjadi cara merawat kulit, terutama area kulit di kaki agar terbebas dari kapalan. Meski hal ini benar adanya, tetapi prosedur terapi ikan yang tidak tepat justru bisa memicu infeksi pada kulit.
Itulah berbagai mitos seputar perawatan kulit yang penting untuk kamu pahami. Demi mendapatkan kulit yang sehat dan bebas dari masalah, sebaiknya kamu harus lebih kritis dalam memilah informasi.
Selain itu, pastikan kamu mendapatkan informasi dari sumber yang terpercaya. Jangan sampai kamu melakukan kesalahan perawatan kulit yang justru dapat memicu berbagai masalah kulit.
Untuk mencari informasi yang benar seputar perawatan kulit dan menentukan produk skin care yang tepat, kamu bisa berkonsultasi dengan dokter spesialis kulit. Dokter akan menyarankan jenis perawatan kulit dan produk yang sesuai dengan kondisi kulitmu.