Afinitor adalah obat untuk menangani kanker ginjal dan kanker payudara. Obat ini juga dapat dimanfaatkan dalam pengobatan tumor ginjal jinak, tumor otak, dan neuroendocrine tumors.

Afinitor terbuat dari bahan aktif everolimus. Bahan aktif tersebut bekerja dengan cara menghambat enzim yang berperan dalam pertumbuhan dan penyebaran kanker. Cara kerja ini dapat menurunkan pertumbuhan sel kanker dan membunuh sel kanker. Dengan begitu, risiko terjadinya penyebaran sel kanker juga berkurang.

Afinitor

Produk Afinitor

Terdapat dua varian produk Afinitor yang tersedia di Indonesia, yaitu:

  • Afinitor tablet 5 mg
  • Afinitor tablet 10 mg

Apa Itu Afinitor

Bahan aktif Everolimus
Golongan Obat resep
Kategori Obat kanker
Manfaat Menangani kanker ginjal, kanker payudara, tumor ginjal jinak, tumor otak, dan neuroendocrine tumors.
Dikonsumsi oleh Dewasa dan anak-anak usia 1 tahun ke atas
Afinitor untuk ibu hamil Kategori D: Ada bukti bahwa kandungan obat berisiko terhadap janin manusia. Namun, obat dalam kategori ini masih mungkin digunakan ketika manfaat yang diperoleh lebih besar daripada risikonya, misalnya untuk mengatasi situasi yang mengancam nyawa.
Afinitor untuk ibu menyusui Jangan menyusui selama menggunakan obat ini dan setidaknya sampai 2 minggu setelah pemakaian dosis terakhir.
Bentuk obat Tablet

Peringatan sebelum Mengonsumsi Afinitor

Berikut ini adalah beberapa hal yang perlu Anda perhatikan terkait konsumsi Afinitor:

  • Beri tahu dokter mengenai riwayat alergi yang Anda miliki. Afinitor tidak boleh digunakan oleh orang yang alergi terhadap kandungan obat ini.
  • Beri tahu dokter apabila Anda sedang atau berencana mengonsumsi obat resep, obat bebas, vitamin, atau suplemen herbal lain. Tujuannya adalah untuk menghindari interaksi obat yang tidak diinginkan.
  • Konsultasikan dengan dokter apabila Anda pernah atau sedang menderita gangguan pernapasan, sariawan atau luka pada mulut, penyakit infeksi, penyakit ginjal, penyakit liver, atau diabetes.
  • Informasikan kepada dokter jika Anda menderita hipertensi, hiperglikemia, hiperkolesterolemia, atau trigliserida tinggi.
  • Beri tahu dokter jika Anda sedang atau pernah menderita penyakit hepatitis B. Afinitor dapat menyebabkan kondisi tersebut kambuh kembali atau memburuk.
  • Jangan mengonsumsi Afinitor saat sedang hamil atau menyusui.
  • Diskusikan dengan dokter apabila Anda berencana untuk hamil. Afinitor dapat mengganggu kesuburan, baik pada pria maupun wanita.
  • Konsultasikan dengan dokter terkait risiko dan manfaat Afinitor pada lansia (>65 tahun). Kelompok ini lebih rentan mengalami efek samping.
  • Gunakan alat kontrasepsi selama menggunakan Afinitor. Kontrasepsi masih harus digunakan setidaknya sampai 8 minggu setelah dosis terakhir untuk wanita dan 4 minggu untuk pria.
  • Jangan langsung melakukan kegiatan yang memerlukan kewaspadaan, seperti mengemudi atau mengoperasikan mesin, setelah minum Afinitor. Obat ini dapat menyebabkan pusing.
  • Batasi kontak langsung dengan orang lain yang mengalami penyakit infeksi yang mudah menular, seperti cacar atau flu. Afinitor dapat menurunkan jumlah sel darah putih sehingga pasien yang menggunakan obat ini rentan terkena infeksi bakteri, jamur, atau virus.
  • Jangan menjalani vaksinasi apa pun selama menggunakan Afinitor, terutama yang menggunakan vaksin hidup, seperti vaksin polio, vaksin rotavirus, atau vaksin yellow fever. Hindari juga kontak dekat dengan orang yang baru saja menerima vaksin tersebut. Hal ini untuk mengurangi risiko terjadinya infeksi.
  • Selama menggunakan Afinitor, hati-hatilah saat menggunakan fasilitas umum agar tidak terserang infeksi. Jangan menyentuh mata, mulut, atau hidung sebelum mencuci tangan.
  • Hati-hatilah saat memakai sikat gigi; benang gigi; tusuk gigi; atau benda tajam, seperti pisau cukur dan pemotong kuku. Hindari olahraga atau situasi yang dapat menyebabkan memar atau cedera. Afinitor dapat meningkatkan risiko terjadinya perdarahan.
  • Hentikan konsumsi obat ini selama 1 minggu sebelum operasi dan 2 minggu setelah operasi. Luka akibat operasi atau kondisi lain memerlukan waktu yang lebih lama untuk sembuh saat Anda mengonsumsi Afinitor.
  • Hindari penggunaan obat kumur atau obat-obatan yang mengandung alkohol, peroxide, iodine, atau thyme, jika Anda mengalami sariawan. Hal ini untuk meminimalkan sariawan tersebut bertambah parah.
  • Segera temui dokter jika Anda mengalami reaksi alergi obat setelah minum Afinitor.

Dosis dan Aturan Pakai Afinitor

Berikut ini adalah dosis Afinitor berdasarkan kondisi yang ditangani:

Kondisi: Kanker payudara, kanker ginjal, neuroendocrine tumors stadium lanjut, dan tumor ginjal jinak

  • Dewasa: 10 mg, 1 kali sehari. Hentikan penggunaan obat ini jika kondisi memburuk atau muncul efek samping yang tidak bisa lagi diterima oleh tubuh pasien.

Kondisi: Tumor otak

  • Dewasa dan anak usia 1 tahun ke atas: 4,5 mg/m2, 1 kali sehari. Hentikan penggunaan obat ini jika kondisi memburuk atau muncul efek samping yang tidak bisa lagi diterima oleh tubuh pasien.

Cara Mengonsumsi Afinitor dengan Benar

Ikuti anjuran dokter dan baca aturan pakai obat yang tertera pada kemasan. Berikut ini adalah cara menggunakan Afinitor dengan benar:

  • Telan tablet Afinitor dengan segelas air. Jangan menghancurkan atau mengunyahnya.
  • Konsumsilah Afinitor pada waktu yang sama setiap harinya. Jika Anda lupa, segera minum obat ini bila belum lewat dari 6 jam. Bila sudah lebih dari 6 jam, abaikan dosis yang terlewat dan jangan menggandakan dosis selanjutnya.
  • Jangan mengonsumsi buah atau jus grapefruit saat menggunakan Afinitor.
  • Anda perlu menjalani tes hitung darah lengkap sebelum menggunakan Afinitor. Tes darah ini masih harus Anda jalani setiap 6 bulan selama 1 tahun pertama pemakaian obat, dan dilanjutkan setiap tahun setelahnya.
  • Anda juga perlu menjalani tes fungsi ginjal sebelum menggunakan Afinitor. Tes masih harus Anda jalani setiap tahun setelahnya dan minimal setiap 6 bulan pada pasien yang memiliki risiko terkena gagal ginjal.
  • Ikuti jadwal kontrol yang telah ditentukan oleh dokter.
  • Simpan obat dalam wadah aslinya di ruangan bersuhu 20–25 derajat celcius, kering, dan terhindar dari paparan sinar matahari langsung. Jauhkan obat ini dari jangkauan anak-anak.

Interaksi Afinitor dengan Obat Lain

Berikut ini adalah interaksi obat yang dapat terjadi jika Afinitor dikonsumsi bersama obat-obatan tertentu:

  • Penurunan efektivitas Afinitor jika digunakan bersama dexamethasone
  • Peningkatan risiko terjadinya angioedema jika digunakan bersama obat ACE inhibitor, seperti lisinopril, ramipril, perindopril, atau enalapril.
  • Penurunan efektivitas obat diabetes, seperti metformin

Untuk menghindari efek interaksi yang tidak diinginkan, konsultasikan dengan dokter sebelum menggunakan Afinitor dengan obat lain.

Efek Samping dan Bahaya Afinitor

Efek samping yang dapat terjadi setelah mengonsumsi Afinitor antara lain:

  • Demam
  • Batuk
  • Mual
  • Sariawan
  • Menstruasi tidak teratur
  • Nafsu makan berkurang
  • Bengkak di bagian tubuh mana pun
  • Sakit kepala
  • Gejala kadar gula darah tinggi, seperti haus, sering buang air kecil, mulut kering, atau napas berbau buah

Segera cari pertolongan medis apabila Anda mengalami reaksi alergi atau efek samping yang lebih serius, seperti:

  • Gejala infeksi, misalnya demam, menggigil, kelelahan, nyeri sendi, atau ruam
  • Gangguan ginjal, yang keluhannya bisa meliputi bengkak di kaki atau pergelangan kaki, serta buang air kecil yang sedikit atau tidak sama sekali
  • Gejala gangguan liver, seperti urine berwarna gelap, tinja berwarna seperti tanah liat, atau pun penyakit kuning
  • Gusi bengkak dan merah, atau kesulitan menelan
  • Gangguan paru-paru, dengan keluhan berupa batuk yang kian parah, nyeri dada, mengi, atau sesak napas
  • Mudah memar
  • Perdarahan yang tidak biasa