Air liur berlebihan bisa dialami siapa saja dan sering kali membuat tidak nyaman dalam beraktivitas sehari-hari. Kondisi ini dapat disebabkan oleh berbagai hal, mulai dari masalah ringan di mulut hingga gangguan kesehatan tertentu yang perlu mendapat perhatian khusus.
Air liur berlebihan atau secara medis disebut sialorrhea dapat terjadi sementara maupun menetap. Kondisi ini sebenarnya tidak selalu berbahaya, tetapi jika berlangsung dalam jangka panjang bisa menimbulkan rasa tidak nyaman, memengaruhi kemampuan berbicara, bahkan menurunkan rasa percaya diri.

Banyak orang mengira produksi air liur berlebih hanya terjadi pada bayi atau saat tidur. Padahal, orang dewasa maupun lansia juga dapat mengalaminya karena berbagai penyebab medis maupun faktor lainnya.
Air Liur Berlebihan dan Penyebabnya
Berikut adalah beberapa penyebab air liur berlebihan yang umum terjadi:
1. Iritasi pada mulut atau tenggorokan
Iritasi atau luka pada area mulut dan tenggorokan, seperti sariawan, radang tenggorokan, infeksi gusi, atau luka akibat gigi yang tajam, bisa menyebabkan produksi air liur meningkat. Tubuh secara alami akan memproduksi lebih banyak air liur untuk membantu membersihkan dan melindungi area yang sedang mengalami iritasi atau peradangan tersebut.
Peningkatan air liur ini biasanya bersifat sementara dan akan berkurang jika iritasi atau infeksi sudah sembuh. Namun, jika dibiarkan tanpa pengobatan, rasa tidak nyaman bisa terus berlanjut dan membuat aktivitas sehari-hari terganggu, seperti saat makan atau berbicara.
2. Konsumsi makanan pedas atau asam
Rasa pedas yang berasal dari cabai, merica, atau bumbu lain akan menimbulkan sensasi panas di mulut, sehingga tubuh secara alami berusaha menyejukkan dan melindungi jaringan mulut dengan meningkatkan produksi air liur.
Begitu juga dengan makanan asam, seperti jeruk, mangga muda, atau cuka, yang dapat membuat mulut terasa lebih lengket dan merangsang keluarnya air liur.
3. Efek samping obat
Beberapa jenis obat dapat menimbulkan efek samping berupa air liur berlebihan. Obat-obatan tertentu, seperti obat antipsikotik, obat epilepsi, dan obat untuk penyakit Parkinson, diketahui dapat memengaruhi produksi air liur atau menurunkan kemampuan menelan, sehingga air liur mudah menumpuk di mulut.
Jika kondisi ini sangat mengganggu, penting untuk berkonsultasi dengan dokter agar penggunaan obat dapat dievaluasi dan jika perlu diganti atau dosisnya disesuaikan.
4. Gangguan pada sistem saraf
Penyakit atau masalah pada sistem saraf, seperti stroke, cerebral palsy, atau penyakit Parkinson, bisa menyebabkan kesulitan menelan atau menahan air liur di mulut. Akibatnya, air liur jadi mudah keluar dari mulut secara tidak sengaja, terutama pada orang dewasa dan lansia.
Pada kasus seperti ini, air liur berlebihan sering bertahan lama dan membutuhkan penanganan khusus, seperti terapi fisik, latihan menelan, atau pengobatan tertentu. Penanganan yang tepat dapat membantu mengurangi keluhan dan mencegah komplikasi, seperti risiko tersedak.
5. GERD
Refluks asam lambung atau GERD terjadi ketika asam lambung naik ke kerongkongan sehingga mengiritasi area tersebut. Tubuh merespons dengan meningkatkan produksi air liur sebagai upaya melindungi dan menetralisir asam yang naik ke mulut.
Kondisi ini biasanya disertai gejala lain, seperti sensasi panas di dada, perih di tenggorokan, atau rasa asam di mulut. Jika produksi air liur berlebihan karena GERD terus berlanjut, diperlukan perawatan khusus agar lambung tetap sehat dan gejala bisa membaik.
6. Kehamilan
Perubahan hormon pada masa kehamilan, terutama di trimester pertama, bisa menyebabkan produksi air liur meningkat. Beberapa ibu hamil juga mengalami mual dan muntah, yang dapat memperparah keluhan air liur berlebih.
Kondisi ini biasanya bersifat sementara dan akan membaik setelah trimester pertama terlewati atau setelah mual mereda. Namun, jika air liur berlebihan sangat mengganggu, ibu hamil sebaiknya berkonsultasi ke dokter agar dapat diberikan saran atau penanganan yang aman selama kehamilan.
7. Keracunan atau infeksi tertentu
Paparan racun tertentu, seperti pestisida atau infeksi berat pada mulut dan saraf, misalnya rabies, bisa menyebabkan produksi air liur sangat banyak dan terjadi secara mendadak. Kondisi ini biasanya merupakan tanda peringatan dan perlu mendapat penanganan medis segera.
Pada kasus keracunan atau infeksi berat, air liur berlebihan bisa dibarengi dengan gejala lain seperti demam tinggi, kejang, atau perubahan kesadaran. Jika gejala seperti ini muncul, segeralah mencari pertolongan medis untuk mendapatkan perawatan yang sesuai.
Air Liur Berlebihan dan Cara Mengatasinya
Penanganan untuk air liur berlebihan berbeda-beda, tergantung pada penyebabnya. Pada kasus yang ringan, Anda mungkin tidak memerlukan perawatan khusus dan kondisi bisa membaik dengan sendirinya.
Namun, pada kasus air liur berlebihan yang terkait dengan penyakit saraf, seperti penyakit Parkinson atau cerebral palsy, dokter bisa memberikan obat untuk membantu mengurangi produksi air liur atau merekomendasikan terapi fisik serta latihan menelan.
Selain penanganan medis, ada beberapa langkah yang bisa Anda lakukan di rumah untuk membantu mengurangi air liur berlebihan, di antaranya:
- Menjaga kebersihan mulut dengan menyikat gigi dan berkumur secara rutin.
- Mengunyah permen karet tanpa gula untuk membantu menelan air liur lebih sering.
- Mengatur posisi kepala saat tidur agar air liur tidak mudah menumpuk di mulut.
- Menghindari makanan pedas atau asam yang bisa merangsang produksi air liur.
- Mengelola stres dan kecemasan dengan teknik relaksasi, seperti napas dalam atau meditasi.
Pada beberapa kasus, air liur berlebihan akan mereda jika penyebab utamanya sudah diatasi atau kondisi tubuh membaik. Namun, jangan abaikan jika keluhan ini disertai gejala lain, seperti sulit menelan, bicara menjadi tidak jelas, demam tinggi, atau perubahan kesadaran. Segera konsultasikan ke dokter agar dapat ditangani dengan tepat sesuai penyebabnya.
Anda juga bisa berkonsultasi dengan mudah dan praktis melalui Chat Bersama Dokter di aplikasi ALODOKTER. Dengan begitu, Anda dapat memperoleh saran medis yang akurat tanpa perlu keluar rumah.