Arachnophobia adalah rasa takut yang berlebihan terhadap laba-laba. Penderita kondisi ini bisa mengalami gemetar, keringat dingin, hingga sesak napas ketika melihat laba-laba, baik secara langsung, dalam gambar atau film, maupun hanya dengan membayangkan atau membicarakannya.

Setiap orang pasti pernah mengalami rasa takut. Namun, pada fobia, rasa takut yang dialami penderitanya timbul secara berlebihan dan tidak wajar. Rasa takut pada fobia dapat timbul karena berbagai hal, misalnya suatu kondisi atau hal-hal spesifik, seperti darah atau hewan, yang umumnya tidak terlalu berbahaya.

Arachnophobia

Arachnophobia biasanya mulai muncul ketika masih anak-anak, yaitu antara 6–11 tahun. Intensitas rasa takut yang muncul juga dapat berkurang seiring bertambahnya usia. Meski demikian, ada pula arachnophobia yang bertahan hingga penderitanya dewasa, bahkan bertambah parah.

Penyebab Arachnophobia

Penyebab arachnophobia belum diketahui secara pasti. Namun, kondisi ini bisa terjadi ketika penderitanya melakukan hal berikut:

  • Melihat laba-laba atau jaring laba-laba, baik secara langsung maupun melalui gambar atau video
  • Membayangkan laba-laba atau jaring laba-laba
  • Membicarakan laba-laba atau jaring laba-laba

Faktor risiko arachnophobia

Meski penyebab pastinya belum diketahui, ada beberapa faktor yang diduga dapat meningkatkan risiko terjadinya arachnophobia, yaitu:

  • Pernah mengalami kejadian traumatis yang berkaitan dengan laba-laba
  • Memiliki keluarga yang mengalami fobia terhadap laba-laba atau fobia lain
  • Mengetahui cerita atau informasi negatif mengenai laba-laba, misalnya pernah mendengar seseorang digigit laba-laba

Arachnophobia diketahui lebih sering dialami oleh perempuan daripada laki-laki. Fobia ini juga biasanya terjadi bersamaan dengan kondisi lain, seperti:

Gejala Arachnophobia

Gejala arachnophobia akan muncul ketika penderita melihat, membayangkan, atau membicarakan laba-laba. Gejala kondisi ini umumnya ditandai dengan rasa takut, cemas, atau panik yang berlebihan.

Selain takut yang berlebihan, penderita juga dapat mengalami gejala fisik, seperti:

  • Tubuh gemetar
  • Keringat berlebih
  • Sakit perut
  • Pusing
  • Rasa sesak di dada
  • Jantung berdebar cepat
  • Sulit bernapas
  • Leher terasa tercekik
  • Mulut kering
  • Menggigil
  • Telinga berdenging
  • Linglung

Penderita arachnophobia juga mungkin melakukan beberapa kebiasaan berikut:

  • Menghindari tempat yang memungkinkannya melihat laba-laba
  • Membatasi pertemuan dan kegiatan dengan teman atau keluarga
  • Berteriak, lari, atau menangis ketika melihat laba-laba
  • Mematung ketika melihat laba-laba

Kapan harus ke dokter

Segera lakukan pemeriksaan ke dokter jika mengalami gejala-gejala di atas setiap kali melihat, membayangkan, atau membicarakan laba-laba. Pemeriksaan ke dokter juga perlu segera dilakukan jika gejala di atas sampai menyebabkan kondisi berikut:

  • Sulit tidur
  • Gangguan dalam pekerjaan
  • Takut untuk keluar rumah
  • Takut untuk bersosialisasi
  • Gangguan dalam beraktivitas sehari-hari

Diagnosis Arachnophobia

Untuk mendiagnosis arachnophobia, dokter akan melakukan tanya jawab mengenai gejala yang dialami pasien, termasuk seberapa parah dan lama gejala tersebut terjadi. Dokter juga akan menanyakan riwayat kesehatan pasien dan keluarga, terutama kesehatan mental.

Berdasarkan DSM-5 (The Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders, 5th Edition), seseorang dapat didiagnosis menderita arachnophobia jika memiliki kriteria berikut:

  • Ketakutan yang berlebih dan terus-menerus terhadap laba-laba
  • Rasa takut berlebihan terhadap laba-laba berlangsung lebih dari 6 bulan
  • Takut, cemas, dan panik jika melihat, membayangkan, atau membicarakan laba-laba
  • Rasa takut berlebihan tetap muncul meski situasi yang dialami dengan laba-laba tidak berisiko menyebabkan bahaya
  • Cenderung menghindari situasi atau tempat-tempat yang mungkin terdapat laba-laba
  • Stres berat dan sadar bahwa rasa takut yang berlebihan tersebut mengganggu aktivitas sehari-hari

Pengobatan Arachnophobia

Pengobatan arachnophobia bertujuan untuk meredakan rasa takut, panik, dan cemas yang muncul karena melihat laba-laba, serta untuk membantu pasien dalam mengendalikan diri ketika melihat atau bahkan membayangkan laba-laba.

Beberapa metode pengobatan yang dapat dilakukan dokter adalah:

Psikoterapi

Psikoterapi bertujuan untuk membantu pasien dalam mengendalikan pikiran, emosi, dan perasaan yang bisa memunculkan gejala fobia. Beberapa jenis psikoterapi yang bisa dilakukan adalah:

  • Exposure therapy atau terapi paparan, untuk membiasakan pasien dalam melihat hal yang ditakutinya
  • Terapi perilaku kognitif, untuk membantu pasien bisa berpikiran positif dan berani dalam menghadapi hal yang ditakutinya
  • Terapi relaksasi, untuk mengurangi ketegangan dan melemaskan otot ketika pasien melihat objek atau berada dalam situasi yang ia takuti

Obat-obatan

Obat-obatan dapat diberikan dokter untuk mengatasi rasa cemas dan panik akibat rasa takut terhadap laba-laba. Beberapa obat-obatan tersebut adalah:

  • Benzodiazepine, seperti lorazepam, untuk mengatasi gangguan kecemasan
  • Selective serotonin reuptake inhibitors (SSRIs), seperti sertraline, untuk meredakan gangguan kecemasan dan meningkatkan suasana hati

Komplikasi Arachnophobia

Arachnophobia yang parah dan tidak ditangani bisa membuat penderitanya selalu takut dan cemas terhadap laba-laba. Hal ini dapat memengaruhi kualitas hidup penderitanya, karena pekerjaan dan aktivitas sehari-harinya bisa terganggu.

Selain memengaruhi kualitas hidup, arachnophobia juga bisa membuat penderitanya mengalami kondisi berikut:

  • Terputus dari hubungan sosial dengan orang lain
  • Gangguan mental, seperti gangguan kecemasan
  • Depresi
  • Kecanduan alkohol
  • Penyalahgunaan NAPZA

Pencegahan Arachnophobia

Belum ada upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah arachnophobia. Namun, ada beberapa cara yang bisa dilakukan penderita untuk mengurasi rasa takut atau cemas yang muncul, yaitu:

  • Mencari tahu lebih dalam tentang laba-laba, misalnya jenis laba-laba mana yang tidak berbahaya dan tidak perlu dihindari, atau seberapa parah gejala yang bisa terjadi jika tergigit laba-laba
  • Melakukan teknik relaksasi, seperti berlatih pernapasan dalam setiap merasa cemas
  • Berbicara dengan keluarga, teman, atau orang terdekat mengenai kondisi yang sedang dialami
  • Menjalani pola hidup sehat, seperti berolahraga rutin dan tidur yang cukup