Arcolase adalah obat untuk meredakan penyakit yang berkaitan dengan produksi asam lambung berlebih, seperti GERD dan esofagitis. Obat ini juga kerap diresepkan untuk menangani sindrom Zollinger-Ellison, mencegah iritasi lambung, serta sebagai terapi tambahan dalam pengobatan infeksi H. pylori. 

Arcolase mengandung esomeprazole. Obat ini bekerja dengan cara menekan enzim pompa proton dalam memproduksi asam lambung secara berlebih. Dengan demikian, gejala asam lambung naik dapat mereda. Penyakit yang berkaitan dengan peningkatan produksi asam lambung, seperti GERD, esofagitis, atau sindrom Zollinger-Ellison, pun dapat tertangani. 

Arcolase

Kelompok obat penghambat pompa proton ini juga kerap diresepkan untuk mencegah terjadinya iritasi lambung pada pasien yang mengonsumsi OAINS dalam jangka panjang. Pada pasien yang terkena infeksi H. pylori, Arcolase umumnya diresepkan bersama obat antibiotik, seperti amoxicillin dan clarithromycin.

Arcolase hanya dapat dibeli di apotek berdasarkan resep dari dokter, yang bisa diperoleh setelah menjalani konsultasi secara langsung atau online

Produk Arcolase

Arcolase terbagi menjadi 2 varian, yaitu: 

  • Arcolase 40 mg 10 Kapsul, yang tiap kapsul mengandung 40 mg esomeprazole 
  • Arcolase injeksi, dengan kandungan 40 mg esomeprazole

Apa Itu Arcolase  

Bahan aktif Esomeprazole
Golongan  Obat resep
Kategori  Penghambat pompa proton (PPIs)
Manfaat Menurunkan produksi asam lambung pada pasien yang menderita gastroesophageal reflux disease (GERD) esofagitis, atau tukak lambung, dan sindrom Zollinger-Ellison.
Terapi tambahan untuk mengatasi infeksi bakteri H. pylori
Digunakan oleh Dewasa dan anak usia  ≥12 tahun
Arcolase untuk ibu hamil Kategori C: Studi pada binatang percobaan memperlihatkan adanya efek samping terhadap janin, tapi belum ada studi terkontrol pada ibu hamil. Obat ini hanya boleh digunakan jika besarnya manfaat yang diharapkan melebihi besarnya risiko terhadap janin.
Esomeprazole diduga dapat meningkatkan risiko preeklampsia dan kelainan kongenital pada janin. Konsultasikan dengan dokter mengenai keamanan penggunaan Arcolase pada ibu hamil.
Arcolase untuk ibu menyusui Kandungan esomeprazole dalam Arcolase dapat menurunkan produksi ASI, tetapi belum ada informasi mengenai efek samping pada bayi.
Ibu menyusui dapat mengonsumsi obat ini asalkan dokter yang menyarankan. Penggunaannya juga harus berada di bawah pengawasan dokter.
Bentuk obat Tablet dan serbuk injeksi 

Peringatan sebelum Menggunakan Arcolase

Agar Arcolase dapat bekerja dengan baik tanpa menimbulkan efek samping, perhatikan beberapa hal berikut sebelum mulai mengonsumsinya:

  • Bicarakan dengan dokter mengenai riwayat alergi yang Anda miliki. Jangan minum obat ini jika Anda alergi dengan kandungan esomeprazole atau kelompok penghambat pompa proton (PPIs) lain, misalnya lansoprazole, omeprazole, pantoprazole, atau rabeprazole.
  • Informasikan kepada dokter apabila Anda sedang menderita osteoporosis, penyakit hati yang parah, gangguan ginjal, atau penyakit autoimun, seperti lupus. 
  • Sampaikan kepada dokter jika Anda sedang mengalami mual,muntah, sulit menelan, diare yang parah, hingga berat badan turun. 
  • Konsultasikan dengan dokter apabila Anda pernah atau sedang mengalami kekurangan vitamin atau mineral tertentu, seperti vitamin B12, kalsium, magnesium, atau kalium.
  • Pastikan untuk tidak memberikan obat ini kepada lansia berusia 70 tahun ke atas, kecuali dokter yang menyarankan demikian.
  • Diskusikan penggunaan Arcolase pada ibu hamil, ibu menyusui, atau wanita yang sedang menjalani program hamil
  • Bicarakan dengan dokter apabila ada obat obat, suplemen, atau produk herbal tertentu yang sedang atau akan digunakan bersama Arcolase. Ini bertujuan untuk mengantisipasi terjadinya interaksi obat.
  • Jangan merokok dan mengonsumsi minuman beralkohol selama menggunakan obat ini. Kedua hal tersebut dapat meningkatkan produksi asam lambung. 
  • Pastikan untuk tidak mengemudi atau melakukan aktivitas lain yang memerlukan kewaspadaan setelah minum Arcolase. Obat ini dapat memicu sakit kepala. 
  • Segera kunjungi dokter apabila Anda mengalami reaksi alergi obat atau efek samping serius setelah mengonsumsi Arcolase.

Dosis dan Aturan Pakai Arcolase

Dokter akan menjelaskan dosis minum Arcolase ketika memberikan resep ini kepada pasien. Dosisnya akan disesuaikan dengan kondisi, usia, dan respons tubuh pasien terhadap pengobatan. Berikut dosis umum pemberian Arcolase berdasarkan bentukkan obat dan kondisi: 

Tablet

Tujuan: Mengobati GERD yang disertai dengan esofagitis refluks

  • Dewasa: 20 atau 40 mg, 1 kali per hari selama 4–8 minggu. Jika diperlukan, penggunaan obat ini dapat diperpanjang 4–8 minggu lagi. Dosis pemeliharaan, yaitu  20 mg, 1 kali sehari. Durasi pengobatan dapat sampai 6 bulan
  • Anak-anak usia 12–17 tahun:20 atau 40 mg, 1 kali per hari selama 4–8 minggu

Tujuan: Mengatasi GERD (tanpa esofagitis)

  • Dewasa: 20 mg, 1 kali per hari selama 4 minggu. Durasi pengobatan dapat ditambah 4 minggu lagi apabila diperlukan
  • Anak usia 12-17 tahun: 20 mg, 1 kali per hari selama 4 minggu

Tujuan: Mengobati dan mencegah tukak lambung akibat OAINS

  • Dewasa: 20–40 mg, 1 kali per hari selama 4–8 minggu

Tujuan: Menangani tukak lambung akibat infeksi bakteri H. pylori

  • Dewasa: 20 mg, 2 kali per hari selama 7 hari. Pada beberapa kondisi, dosis obat dapat menjadi 40 mg, 1 kali per hari dengan durasi pengobatan selama 10 hari. Obat ini berperan sebagai terapi tambahan, yang dikonsumsi bersama obat antibiotik, seperti amoxicillin dan clarithromycin
  • Anak usia ≥ 12 tahun berat badan ≥30 kg: 20 mg, 2 kali per hari. Obat ini dikonsumsi bersama dengan obat antibiotik, seperti amoxicillin dan clarithromycin selama 7 hari

Tujuan: Mengobati sindrom Zollinger-Ellison

  • Dewasa: 40 mg untuk dosis awal dengan frekuensi konsumsi 2 kali per hari. Dosis dapat disesuaikan dengan respons tubuh pasien. Dosis umum konsumsi obat ini per hari, yaitu  80–160 mg. Dosis dapat ditingkatkan hingga 240 mg per hari

Serbuk injeksi 

Untuk serbuk injeksi, dosisnya akan ditentukan oleh dokter. Namun umumnya adalah 40 mg & 20 mg. 

Cara Menggunakan Arcolase yang Benar

Gunakanlah Arcolase sesuai anjuran dokter dan petunjuk pada kemasan agar manfaatnya diperoleh secara maksimal. Jangan mengubah dosis tanpa persetujuan dokter. Ikuti cara penggunaan Arcolase dalam bentuk tablet berikut ini:

  • Konsumsilah obat ini 1 jam sebelum makan.
  • Telan tablet Arcolase secara utuh dengan bantuan segelas air putih. Obat ini tidak boleh dikonsumsi dengan cara dikunyah.
  • Jika diresepkan untuk menangani infeksi H. pylori, minumlah Arcolase bersama dengan obat antibiotik yang diresepkan dokter.
  • Pastikan untuk mengonsumsi obat ini pada jam yang sama setiap harinya. Agar tidak lupa, pasang alarm sebagai pengingat. 
  • Jika lupa minum obat ini sesuai jadwal, segera konsumsi begitu teringat. Jika waktu minum obat berikutnya sudah dekat, abaikan dosis yang terlewat dan jangan menggandakan dosis selanjutnya. 
  • Jangan minum Arcolase melebih waktu yang dokter anjurkan. Risiko untuk alami osteoporosis dan kekurangan vitamin B12 akan meningkat ketika obat ini dikonsumsi dalam jangka panjang tanpa pengawasan dokter.
  • Pastikan untuk merubah pola hidup selama menjalani obat ini. Anda dianjurkan untuk menghindari makanan pedas, asam, atau yang mengandung kafein selama menjalani pengobatan dengan Arcolase. Selain itu, biasakan untuk makan dalam porsi kecil dan jangan langsung berbaring setiap selesai makan. 
  • Pastikan untuk melakukan kontrol kesehatan secara rutin sesuai anjuran dokter. Dokter mungkin akan merekomendasikan tes darah atau tes urine untuk melihat respons tubuh terhadap pengobatan dan mencegah efek samping Arcolase. 
  • Simpanlah obat ini di tempat bersuhu ruang, kering, dan terhindar dari paparan sinar matahari langsung. 
  • Jauhkan dari jangkauan anak anak. 

Untuk Arcolase injeksi, pemberian akan langsung dilakukan oleh dokter atau tenaga medis yang bekerja di fasilitas kesehatan. 

Interaksi Arcolase dengan Obat Lain

Ketika Arcolase digunakan bersama dengan obat, suplemen, atau produk herbal tertentu tanpa didiskusikan terlebih dahulu dengan dokter, risiko untuk mengalami interaksi obat ada. Efek interaksi obat Arcolase meliputi: 

  • Peningkatan risiko terjadinya efek samping atau kadar dari diazepam, fenitoin, imipramine, atau saquinavir
  • Peningkatan risiko terjadinya hipomagnesemia atau berkurangnya kadar magnesium dalam tubuh, ketika dikonsumsi dengan digoxin atau obat diuretik
  • Penurunan efektivitas atazanavir, nelfinavir, atau rilpivirine dalam melawan infeksi virus HIV
  • Peningkatan risiko terjadinya perdarahan, saat digunakan dengan warfarin
  • Penurunan kadar atau efektivitas Arcolase, bila dikonsumsi bersama rifampicin
  • Penurunan penyerapan erlotinib, dasatinib, itraconazole, clopidogrel,  ketoconazole, atau asam mikofenolat
  • Peningkatan kadar atau efek samping Arcolase, ketika diminum bersama tazemetostat, voriconazole, atau triclabendazole 

Agar interaksi obat terhindarkan, hindari penggunaan Arcolase bersama obat, suplemen, atau produk herbal tertentu tanpa seizin dokter. 

Oleh karena itu, konsultasikan dengan dokter terlebih dahulu ketika ingin menggunakan Arcolase bersama dengan obat, suplemen, atau produk herbal apa pun. Konsultasi dapat dilakukan melalui Chat Bersama Dokter

Efek Samping dan Bahaya Arcolase

Setiap obat dapat memicu efek samping, termasuk Arcolase. Efek samping obat ini biasanya hanya bersifat sementara dan akan hilang dengan sendirinya setelah tubuh beradaptasi dengan obat.

Berikut adalah efek samping Arcolase: 

  • Sakit perut
  • Sakit kepala
  • Perut kembung 
  • Diare
  • Sembelit
  • Mulut kering
  • Kemerahan, gatal, nyeri, atau bengkak pada area yang disuntikkan untuk Arcolase yang diberikan dalam bentuk suntik atau infus

Jika efek samping tersebut makin parah atau tidak juga mereda, bicarakan dengan dokter agar kondisi ini segera mendapatkan penanganan. Segera kunjungi rumah sakit terdekat ketika Anda mengalami reaksi alergi obat atau efek samping serius, seperti: 

  • Kejang otot, detak jantung meningkat, atau kejang, pertanda dari kekurangan magnesium
  • Kurang vitamin B12, ciri-cirinya adalah sariawan di lidah, mati rasa atau kesemutan pada tangan dan kaki, atau kelelahan
  • Kulit atau mata menguning, urine berwarna gelap, atau kelelahan ekstrim, yang merupakan gejala dari gangguan fungsi hati
  • Radang usus, dengan gejala berupa diare parah atau diare yang tidak kunjung membaik
  • Nyeri sendi yang disertai ruam, khususnya di area tubuh yang sering terpapar sinar matahari langsung, yang merupakan tanda dari lupus eritematosus kutan subakut