Bestalin adalah obat untuk mengatasi gejala alergi, seperti ruam kemerahan dan gatal-gatal. Obat ini juga bisa digunakan untuk menangani gangguan kecemasan. Bestalin mengandung bahan aktif hydroxyzine.
Kandungan hydroxyzine dalam Bestalin bekerja dengan cara menghambat histamin, yaitu zat penyebab munculnya reaksi alergi. Selain itu, hydroxyzine juga menekan aktivitas di sistem saraf pusat. Karena cara kerja tersebut, obat ini juga bisa digunakan sebagai obat penenang sebelum atau sesudah prosedur operasi.
Produk Bestalin
Bestalin tersedia dalam 2 varian, yaitu:
- Bestalin 25 mg 10 Tablet, dengan kandungan 25 mg hydroxyzine tiap tabletnya.
- Bestalin sirop, dengan kandungan 10 mg hydroxyzine tiap 5 ml sirop.
Apa Itu Bestalin
Bahan aktif | Hydroxyzine |
Golongan | Obat resep |
Kategori | Obat antihistamin |
Manfaat | Meredakan gejala alergi |
Menangani gangguan kecemasan | |
Dikonsumsi oleh | Dewasa dan anak-anak |
Bestalin untuk ibu hamil | Kategori C: Studi pada binatang percobaan memperlihatkan adanya efek samping terhadap janin, tetapi belum ada studi terkontrol pada ibu hamil. |
Obat ini hanya boleh digunakan jika besarnya manfaat yang diharapkan melebihi besarnya risiko terhadap janin. | |
Bestalin untuk ibu menyusui | Kandungan hydroxyzine pada Bestalin bisa menurunkan produksi ASI pada minggu-minggu setelah melahirkan. Konsultasikan ke dokter terkait pilihan obat yang lebih aman, terutama pada bayi yang lahir prematur atau usianya belum 1 bulan. |
Bentuk obat | Tablet dan sirop |
Peringatan sebelum Menggunakan Bestalin
Sebelum mengonsumsi Bestalin, perhatikanlah beberapa hal berikut:
- Beri tahu dokter tentang riwayat alergi yang Anda miliki. Bestalin tidak boleh digunakan oleh orang yang alergi terhadap hydroxyzine.
- Informasikan kepada dokter jika Anda pernah atau sedang menderita penyakit jantung, glaukoma, sumbatan usus, hipertiroidisme, pembesaran kelenjar prostat, emfisema, asma, hipertensi, penyakit hati, penyakit ginjal, epilepsi, atau gangguan elektrolit.
- Sampaikan kepada dokter jika Anda memiliki aritmia, kelainan pada hasil EKG, atau henti jantung mendadak pada usia muda, baik pada diri sendiri maupun keluarga.
- Diskusikan dengan dokter mengenai penggunaan Bestalin jika Anda sedang menyusui, hamil, atau sedang merencanakan kehamilan.
- Informasikan kepada dokter jika Anda sedang menggunakan obat lain, termasuk suplemen dan produk herbal. Tujuannya adalah untuk mengantisipasi terjadinya interaksi antarobat.
- Jangan mengonsumsi minuman beralkohol selama Anda menjalani pengobatan dengan Bestalin. Hal ini bisa meningkatkan risiko terjadinya efek samping.
- Jangan langsung mengemudi atau melakukan aktivitas lain yang memerlukan kewaspadaan setelah mengonsumsi Bestalin. Obat ini dapat menyebabkan pusing atau kantuk.
- Segera ke dokter jika mengalami reaksi alergi obat atau efek samping serius setelah mengonsumsi Bestalin.
Dosis dan Aturan Pakai Bestalin
Berikut ini adalah dosis umum penggunaan Bestalin berdasarkan tujuan pengobatan dan usia pasien:
Tujuan: Meredakan gejala alergi
- Dewasa: 25 mg, 3–4 kali sehari. Dosis maksimal 100 mg per hari.
- Anak usia >6 tahun: 50–100 mg per hari yang dibagi dalam 3–4 kali pemberian.
- Anak usia <6 tahun: 50 mg per hari yang dibagi dalam 3–4 kali pemberian.
Tujuan: Mengobati gangguan kecemasan
- Dewasa: 50–100 mg per hari yang dibagi dalam beberapa kali pemberian.
Tujuan: Sebagai obat penenang sebelum atau sesudah prosedur operasi
- Dewasa: 50–100 mg per hari yang dibagi dalam beberapa kali pemberian.
- Anak-anak: 0,6 mg/kgBB per hari. Dosis maksimal 100 mg per hari.
Cara Menggunakan Bestalin dengan Benar
Ikuti anjuran dokter dan bacalah informasi yang tertera pada label kemasan obat sebelum mengonsumsi Bestalin. Jangan mengurangi atau menambah dosis tanpa persetujuan dokter.
Agar efek pengobatan maksimal, perhatikan panduan penggunaan Bestalin berikut ini:
- Konsumsilah Bestalin sebelum atau sesudah makan.
- Telan Bestalin tablet secara utuh dengan segelas air tanpa dibelah, dihancurkan, atau dikunyah terlebih dahulu.
- Untuk mengonsumsi Bestalin sirop, kocok botol sebelum obat dikonsumsi. Gunakan alat takar yang tersedia di dalam kemasan agar dosisnya tepat.
- Jika Anda lupa mengonsumsi Bestalin, segera minum obat ini begitu teringat. Namun, bila jeda waktu dengan dosis selanjutnya sudah dekat, abaikan dosis tersebut dan jangan menggandakan dosis selanjutnya.
- Bestalin hanya untuk penggunaan jangka pendek. Jangan mengonsumsi obat ini lebih dari 4 bulan. Hubungi dokter jika gejala tidak membaik atau bertambah parah.
- Simpan Bestalin di tempat yang kering, sejuk, dan terhindar dari sinar matahari langsung. Jauhkan obat ini dari jangkauan anak-anak.
Interaksi Bestalin dengan Obat Lain
Ada interaksi yang bisa terjadi jika obat dengan kandungan hydroxyzine digunakan bersama dengan obat lain, yaitu:
- Peningkatan risiko terjadinya aritmia jika dikonsumsi dengan quinidine, amiodarone, haloperidol, escitalopram, levofloxacin, atau methadone
- Peningkatan risiko terjadinya efek kantuk jika digunakan bersama obat golongan opioid, barbiturat, obat penenang, obat antikonvulsan, obat pelemas otot, obat bius, atau obat antihistamin lainnya
- Peningkatan risiko tersamarkannya efek kerusakan telinga dari aminoglikosida
- Penurunan efektivitas betahistine atau epinephrine
Untuk mencegah terjadinya efek interaksi obat, diskusikan dengan dokter jika Anda berencana menggunakan Bestalin bersama obat, produk herbal, atau suplemen apa pun.
Efek Samping dan Bahaya Bestalin
Berikut ini adalah efek samping yang mungkin muncul setelah mengonsumsi Bestalin:
- Kantuk
- Sakit kepala
- Pusing
- Mulut kering
- Ruam kulit
- Pandangan buram
- Sembelit
- Mual atau muntah
Konsultasikan dengan dokter melalui chat jika efek samping di atas terjadi dan tidak kunjung membaik. Dokter dapat memberikan saran dan pengobatan untuk mengatasi keluhan tersebut.
Segera cari pertolongan medis jika muncul reaksi alergi obat atau efek samping serius, seperti:
- Denyut jantung cepat atau tidak teratur
- Pusing berat
- Tremor
- Linglung
- Halusinasi
- Sulit berkemih
- Kejang