Bleomycin adalah obat untuk menangani kanker kelenjar getah bening (limfoma) dan karsinoma sel skuamosa di serviks, penis, serta kepala dan leher. Obat ini juga dapat digunakan untuk mengatasi efusi pleura akibat kanker.

Bleomycin merupakan jenis antibiotik yang memiliki efek antitumor. Oleh sebab itu, obat ini bisa digunakan untuk mengatasi kanker. Bleomycin bekerja membentuk radikal bebas yang dapat merusak DNA sel kanker. Dengan begitu, penyebaran sel kanker dalam tubuh dapat terhambat.

Bleomycin

Merek dagang bleomycin: Bleocin, Bleomycin Sulfate, Sanbelat

Apa Itu Bleomycin

Golongan Obat resep
Kategori Antikanker
Manfaat Menangani karsinoma sel skuamosa, limfoma, atau efusi pleura akibat kanker
Digunakan oleh Dewasa
Bleomycin untuk ibu hamil Kategori D: Ada bukti bahwa kandungan obat berisiko terhadap janin manusia. Namun, obat dalam kategori ini masih mungkin digunakan ketika manfaat yang diperoleh lebih besar daripada risikonya, misalnya untuk mengatasi situasi yang mengancam nyawa.
Bleomycin untuk ibu menyusui Bleomycin tidak dianjurkan untuk digunakan oleh ibu menyusui. Jangan menyusui selama menjalani terapi dengan obat ini.
Bentuk obat Suntik

Peringatan Sebelum Menggunakan Bleomycin

Ada hal-hal yang harus Anda perhatikan terkait penggunaan bleomycin, antara lain:

  • Beri tahu dokter tentang riwayat alergi yang Anda miliki. Bleomycin tidak boleh digunakan oleh pasien yang alergi terhadap obat ini.
  • Beri tahu dokter jika Anda pernah atau sedang menderita penyakit paru, penyakit pada sumsum tulang, penyakit ginjal, atau penyakit hati.
  • Informasikan kepada dokter jika Anda berencana untuk menjalani tindakan medis apa pun selama menjalani pengobatan dengan bleomycin.
  • Informasikan kepada dokter jika Anda sedang menggunakan obat, suplemen, produk herbal, atau sedang menjalani terapi tertentu.
  • Beri tahu dokter jika Anda sedang hamil, menyusui, atau merencanakan kehamilan. Gunakan alat kontrasepsi yang efektif selama menjalani pengobatan dengan bleomycin.
  • Segera ke dokter jika terjadi reaksi alergi obat, efek samping yang serius, atau overdosis setelah menggunakan bleomycin.

Dosis dan Aturan Pakai Bleomycin

Dosis bleomycin akan disesuaikan oleh dokter dengan kondisi kesehatan dan respons tubuh pasien. Secara umum, dosis bleomycin untuk orang dewasa berdasarkan kondisi yang akan ditangani adalah:

  • Kondisi: Karsinoma sel skuamosa, kanker testis
    Dosis 000 IU 3 kali seminggu, atau 30.000 IU 2 kali seminggu. Dosis bisa diulang dengan jarak 3–4 minggu. Total dosis maksimal adalah 360.000 IU.
  • Kondisi: Limfoma
    Dosis000 IU, 1–2 kali seminggu, hingga mencapai total dosis 225.000 IU.
  • Kondisi: Efusi pleura
    Dosis000 IU sekali pemberian. Jika perlu, dosis dapat diulang hingga mencapai total 360.000 IU.

Cara Menggunakan Bleomycin dengan Benar

Bleomycin hanya diberikan oleh dokter atau petugas medis di bawah pengawasan dokter. Umumnya, bleomycin disuntikkan ke dalam otot. Namun, untuk mengatasi efusi pleura, obat akan diberikan melalui selang (chest tube) yang langsung menuju ke rongga pleura.

Berikut adalah hal-hal yang perlu diperhatikan terkait cara penggunaan bleomycin:

  • Gunakan baju yang longgar untuk memudahkan akses petugas medis ke lokasi penyuntikan atau pemasangan chest tube.
  • Suntikan bleomycin dapat diberikan di lengan atas, paha, atau bokong. Pada beberapa kasus, bleomycin juga dapat diberikan lewat suntikan ke pembuluh darah (di lengan) atau melalui infus.
  • Untuk pemasangan selang ke rongga dada, pasien akan diberikan obat bius. Ikuti instruksi dokter selama pemasangan selang.
  • Ikuti jadwal pemberian obat dan kontrol rutin yang ditentukan oleh dokter. Selama menjalani pengobatan dengan bleomycin, Anda perlu menjalani tes, seperti foto Rontgen dada atau tes fungsi paru, untuk mengetahui respons tubuh terhadap bleomycin.
  • Segera ke dokter jika Anda lupa atau melewatkan jadwal suntik bleomycin. Dokter akan mengatur jadwal pemberian obat selanjutnya.

Interaksi Bleomycin dengan Obat Lain

Berikut ini adalah sejumlah efek interaksi yang dapat terjadi jika bleomycin digunakan bersama obat lain:

  • Peningkatan risiko terjadinya agranulositosis jika digunakan dengan clozapine
  • Peningkatan risiko terjadinya sindrom Raynaud jika digunakan dengan vinca alkaloid, seperti vincristine dan vinblastine
  • Peningkatan risiko terjadinya penggumpalan darah yang dapat menyumbat aliran darah jika digunakan dengan thalidomide
  • Peningkatan risiko terjadinya infeksi yang fatal dan berbahaya jika digunakan dengan etanercept
  • Penurunan penyerapan dan efektivitas obat phenytoin
  • Penurunan efektivitas vaksin hidup, seperti vaksin BCG atau vaksin campak
  • Peningkatan risiko terjadinya kerusakan paru-paru jika digunakan dengan cisplatin, bretuximab, atau jika terapi dilakukan bersamaan dengan radioterapi pada dada maupun terapi oksigen

Agar aman, konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter jika hendak menggunakan bleomycin bersama obat lain.

Efek Samping dan Bahaya Bleomycin

Beri tahu dokter jika mengalami efek samping di bawah ini, terutama bila tidak kunjung mereda atau malah memberat:

  • Mual dan muntah
  • Rambut rontok
  • Hilang nafsu makan atau berat badan turun
  • Sariawan atau luka di mulut, lidah, dan tenggorokan
  • Warna kulit yang berubah menjadi lebih gelap
  • Demam atau rasa tidak enak badan
  • Merah, gatal, atau bengkak, di area bekas suntikan

Segera cari pertolongan medis jika Anda mengalami reaksi alergi obat atau efek samping yang lebih serius, seperti:

  • Pusing berat seperti akan pingsan
  • Jantung berdebar atau denyut jantung cepat
  • Kesemutan atau mati rasa
  • Kaki terasa dingin
  • Mudah memar, pucat, batuk berdarah, muntah hitam
  • Sakit perut, urine gelap, penyakit kuning, mual dan muntah yang berat
  • Jarang berkemih atau jumlah urine sangat sedikit
  • Hilang keseimbangan dan koordinasi
  • Lemah pada satu sisi tubuh

Penggunaan bleomycin juga bisa meningkatkan risiko terjadinya penyakit paru yang berbahaya dan mengancam nyawa. Anda harus melapor ke dokter atau petugas medis yang bertugas jika mengalami sesak napas, sulit bernapas, maupun mengi.