Calinda adalah antibiotik untuk mengatasi berbagai infeksi bakteri pada paru-paru, kulit, tulang, sendi, dan organ dalam. Obat ini biasanya diresepkan untuk infeksi yang cukup berat atau tidak membaik dengan antibiotik lain, dan harus digunakan sesuai resep dokter.

Calinda mengandung clindamycin, yaitu antibiotik golongan lincomycin. Bahan aktif ini bekerja dengan menghentikan pertumbuhan bakteri penyebab infeksi, seperti Streptococcus, Staphylococcus, dan Pneumococcus. Dengan begitu, tubuh bisa lebih cepat melawan infeksi dan pulih. 

Calinda

Clindamycin mulai memberikan efek kerja sekitar 45 menit setelah dikonsumsi. Meski begitu, tubuh membutuhkan beberapa hari hingga beberapa minggu untuk menunjukkan perbaikan gejala atau pulih sepenuhnya. Oleh karena itu, konsumsilah obat ini sampai habis sesuai dengan arahan dokter meski kondisi sudah membaik. 

Apa Itu Calinda

Bahan aktif  Clindamycin 300 mg
Golongan Obat resep
Kategori Antibiotik golongan lincosamide atau lincomycin
Manfaat Mengatasi infeksi bakteri
Digunakan oleh Dewasa dan anak-anak
Calinda untuk ibu hamil  Kategori B: Studi pada binatang percobaan tidak memperlihatkan adanya risiko terhadap janin, tetapi belum ada studi terkontrol pada ibu hamil.
Bila Anda sedang hamil, jangan menggunakan Calinda tanpa memberi tahu dokter.
Calinda untuk ibu menyusui Calinda terserap ke dalam ASI dan mungkin menyebabkan efek samping pada bayi.
Bila Anda sedang menyusui, jangan menggunakan obat ini tanpa berkonsultasi dengan dokter.
Bentuk obat Kapsul

Peringatan sebelum Menggunakan Calinda

Calinda biasanya diresepkan kepada pasien dengan pneumonia, empiema, abses paru, abses tuba ovarium, dan endometritis. Obat ini hanya bisa didapatkan dengan resep dokter, baik setelah konsultasi langsung maupun online. Agar efeknya bekerja maksimal, berikut hal-hal yang perlu diperhatikan sebelum menggunakan Calinda: 

  • Beri tahu dokter perihal riwayat alergi yang Anda miliki. Jangan gunakan obat ini jika Anda alergi dengan kandungan clindamycin atau lincomycin. 
  • Sampaikan kepada dokter bila Anda sedang atau pernah menderita penyakit asma, penyakit ginjal, penyakit liver, alergi, eksim, atau gangguan pencernaan, misalnya radang usus dan  kolitis.
  • Bicarakan dulu dengan dokter sebelum memberi Calinda kepada lansia. Risiko kelompok usia ini mengalami diare cenderung lebih tinggi saat minum obat ini.
  • Pastikan untuk memberitahu dokter apabila Anda sedang hamil, berencana untuk hamil, atau sedang menyusui.
  • Diskusikan dengan dokter terlebih dahulu jika ada obat, suplemen, atau produk herbal tertentu yang sedang atau akan digunakan bersama Calinda. Tujuannya untuk menghindari terjadinya interaksi obat. 
  • Bicarakan dengan dokter jika Anda akan atau baru menerima vaksin hidup, seperti vaksin tifoid. Calinda dapat mengurangi efektivitas vaksin tersebut.
  • Beri tahu dokter bahwa Anda sedang menggunakan Calinda jika berencana menjalani operasi, termasuk operasi gigi.
  • Segera hubungi dokter ketika muncul reaksi alergi obat atau efek samping serius setelah minum Calinda. 

Dosis dan Aturan Pakai Calinda

Penentuan dosis Calinda sepenuhnya berada di bawah pertimbangan dokter. Usia, tingkat keparahan infeksi, dan respons tubuh pasien menjadi faktor penentu. Meski demikian, ada dosis umum pemberian obat antibiotik ini berdasarkan usia, yaitu: 

  • Dewasa: 150–300 mg, setiap 6 jam untuk infeksi serius. Sementara untuk infeksi yang lebih berat, dosisnya bisa mencapai 300–450 mg, tiap 6 jam.
  • Anak-anak: 8–16 mg/kgBB per hari untuk infeksi berat dan membaginya dalam 3–4 kali minum.

Calinda harus dihabiskan sesuai anjuran dokter meski kondisi sudah membaik. Menghentikan obat terlalu cepat dapat membuat bakteri belum sepenuhnya mati, sehingga infeksi bisa kambuh atau menjadi lebih sulit diobati di kemudian hari. 

Cara Menggunakan Calinda dengan Benar

Untuk memastikan manfaat Calinda optimal, penting bagi Anda untuk mengikuti anjuran dokter dan aturan yang tertera pada kemasan terkait konsumsinya. Dengan menggunakannya secara benar, risiko efek samping juga bisa ditekan. 

Berikut langkah-langkah yang perlu diperhatikan ketika menggunakan Calinda: 

  • Konsumsilah obat ini bersama atau setelah makan. Hal ini dilakukan untuk menghindari terjadinya gangguan pencernaan. 
  • Jangan membuka atau mengunyah kapsul Calinda. Anda dapat menelan kapsulnya secara utuh dengan bantuan air putih.
  • Hindari langsung berbaring setelah minum obat ini. Beri jeda sekitar 30 menit.
  • Usahakan untuk mengonsumsi kapsul Calinda pada waktu sama setiap harinya. Jika diresepkan untuk diminum 4 kali sehari, konsumsilah obat ini setiap 6 jam. 
  • Apabila Anda lupa minum kapsul Calinda sesuai jadwal, segera konsumsi begitu teringat. Namun, jika jadwal minum obat berikutnya sudah dekat, abaikan dosis yang terlewat dan jangan menggandakan dosis selanjutnya.
  • Jangan menghentikan pengobatan meskipun gejala sudah hilang. Hal ini diperlukan agar infeksi tuntas dan risiko terjadinya resistensi antibiotik terhindarkan.
  • Simpan Calinda di tempat kering, sejuk, dan terhindar dari paparan sinar matahari langsung.Jauhkan obat ini dari jangkauan anak-anak. 

Interaksi Calinda dengan Obat Lain

Berikut adalah interaksi obat Calinda dengan obat lain: 

  • Peningkatan risiko terjadinya perdarahan, ketika dipakai bersama obat antagonis vitamin K, seperti warfarin
  • Peningkatan efek samping Calinda, saat digunakan dengan obat penghambat CYP3A5 atau penghambat CYP3A4, seperti itraconazole, ketoconazole, dan verapamil
  • Peningkatan efek dari agen penghambat neuromuskular, misalnya rocuronium 
  • Penurunan efektivitas pil KB, terutama yang mengandung levonorgestrel dan estradiol
  • Penurunan kadar sodium picosulfate, biotin, magnesium oksida, dan erythromycin
  • Peningkatan kadar atau efek samping  digoxin

Untuk menghindari terjadinya interaksi obat, pastikan untuk berdiskusi dengan dokter terlebih dahulu ketika ingin menggunakan obat, supelemn, atau produk herbal apa pun bersamaan dengan Calinda. 

Efek Samping dan Bahaya Calinda

Sebagian orang mungkin untuk mengalami efek samping berikut ini ketika menggunakan Calinda: 

  • Mual
  • Mulut seperti berlogam
  • Sakit perut
  • Diare ringan
  • Muntah
  • Gatal ringan
  • Ruam kulit

Efek samping tersebut biasanya akan mereda seiring tubuh beradaptasi dengan obat. Namun, Anda perlu untuk berkonsultasi dengan dokter ketika tidak juga membaik atau malah makin memburuk. 

Segera cari bantuan medis terdekat ketika timbul reaksi alergi obat atau efek samping serius, seperti:

  • Suara menjadi serak
  • Nyeri ulu hati
  • Nyeri atau kesulitan saat menelan
  • Sesak napas
  • Bengkak pada wajah, bibir, lidah, tenggorokan, atau sekitar mata
  • Nyeri atau bengkak pada sendi
  • Kulit atau mata tampak menguning
  • Frekuensi buang air kecil menjadi lebih jarang dari biasanya
  • Urine berwarna gelap