Estradiol adalah hormon estrogen buatan untuk meredakan gejala menopause dan mencegah osteoporosis pada wanita pascamenopause. Estradiol juga bisa digunakan untuk menangani gangguan hormon serta meringankan keluhan kanker prostat atau kanker payudara.

Estrogen merupakan hormon utama yang berperan penting dalam sistem reproduksi wanita. Ketika kadar estrogen menurun, berbagai keluhan bisa muncul, seperti vagina kering, atrofi vagina, sensasi panas atau gerah (hot flashes), hingga penurunan gairah seksual.

Estradiol

Penurunan kadar estrogen umumnya terjadi seiring bertambahnya usia dan mencapai titik terendah pada masa menopause. Namun, kondisi tertentu, seperti hipogonadisme, juga dapat menyebabkan kadar estrogen menjadi rendah.

Estradiol bekerja dengan menggantikan fungsi estrogen alami yang berkurang di dalam tubuh. Dengan cara ini, keluhan akibat kekurangan hormon estrogen dapat berkurang.

Estradiol tersedia dalam bentuk tablet dan suntik. Ada juga estradiol topikal yang tersedia dalam bentuk gel. Artikel ini khusus membahas estradiol sediaan tablet dan suntik.

Merek dagang estradiol: Andalan, Angeliq, Cyclofem, Cyclogeston, Cycloproginova, Diane 35, Elzsa, Gestin, Neynna, Planotab, Progynova, Qlaira, Sydnagion, Trinordiol, Yasmin, Yaz

Apa Itu Estradiol

Golongan  Obat resep
Kategori  Preparat hormon estrogen
Manfaat Meredakan gejala menopause
Mencegah terjadinya osteoporosis pada wanita menopause
Menangani hipogonadisme
Meringankan keluhan kanker prostat atau kanker payudara
Digunakan oleh Dewasa
Estradiol untuk ibu hamil Kategori X: Studi pada binatang percobaan dan manusia telah memperlihatkan adanya abnormalitas terhadap janin atau adanya risiko terhadap janin.
Obat dalam kategori ini tidak boleh digunakan oleh ibu hamil atau wanita yang mungkin sedang hamil.
Estradiol untuk ibu menyusui Estrogen dalam sediaan tablet dan suntik dapat menurunkan produksi ASI, terutama bila digunakan pada minggu-minggu awal setelah melahirkan.
Penggunaan estradiol tablet atau suntik sebaiknya menunggu hingga produksi ASI sudah lancar atau dilakukan dengan dosis serendah mungkin berdasarkan pertimbangan dokter. 
Bentuk obat Tablet dan suntik

Peringatan sebelum Menggunakan Estradiol

Estradiol merupakan obat resep sehingga penggunaannya harus sesuai petunjuk dokter. Sebelum menggunakan obat ini, penting bagi Anda untuk memperhatikan hal-hal berikut:

  • Beri tahu dokter tentang riwayat alergi Anda. Estradiol tidak boleh digunakan oleh orang yang alergi terhadap obat ini.
  • Jangan menggunakan estradiol jika Anda sedang mengalami perdarahan vagina yang belum diketahui sebabnya, penyakit liver, emboli paru, deep vein thrombosis, stroke, porfiriaangina, atau baru-baru ini mengalami serangan jantung.
  • Informasikan kepada dokter jika Anda sedang menderita penyakit ginjal, lupus, penyakit tiroid, asma, epilepsi, angioedema, diabetes, migrain, kolesterol tinggi, hipertensi, penyakit jantung, atau penyakit kandung empedu, termasuk batu empedu dan kolesistitis.
  • Bicarakan terlebih dahulu dengan dokter mengenai penggunaan estradiol jika Anda memiliki riwayat kanker payudara, kanker ovarium, kanker rahim, kanker leher rahim atau kanker serviks, endometriosis, atau telah menjalani pengangkatan rahim (histerektomi).
  • Pastikan Anda memberi tahu dokter jika sedang hamil, mungkin sedang hamil, berencana hamil, atau sedang menyusui.
  • Beri tahu dokter jika sedang menjalani tirah baring, seperti duduk atau berbaring dalam waktu lama. Hal ini juga perlu disampaikan jika akan menjalani operasi yang mengharuskan tidak banyak bergerak atau tidak dapat berjalan seperti biasa.
  • Mintalah saran dokter mengenai penggunaan estradiol jika Anda sedang menjalani terapi dengan obat lain, termasuk suplemen dan produk herbal. Ini penting untuk mengantisipasi interaksi antarobat yang tidak diinginkan.
  • Jangan merokok selama menjalani pengobatan dengan estradiol karena dapat meningkatkan risiko terjadinya hipertensi, stroke, atau serangan jantung di kemudian hari.
  • Segera ke dokter jika mengalami reaksi alergi obat atau efek samping serius setelah menggunakan estradiol.

Dosis dan Aturan Pakai Estradiol

Berikut adalah dosis estradiol untuk pasien dewasa berdasarkan bentuk obat dan tujuan penggunaannya:

Estradiol tablet

Tujuan: Mengatasi gejala menopause, vaginitis atrofi akibat menopause, dan kondisi kekurangan hormon estrogen (seperti hipogonadisme atau kegagalan ovarium primer)

  • Dosisnya 1–2 mg per hari. Obat diminum dengan siklus 3 minggu minum obat, diikuti dengan 1 minggu tanpa minum obat, kemudian diulang.

Tujuan: Pencegahan osteoporosis pascamenopause

  • Dosisnya 2 mg per hari, dengan siklus 3 minggu mengonsumsi obat dan 1 minggu tidak, secara berulang.

Tujuan: Perawatan paliatif (meredakan keluhan) kanker prostat tahap lanjut

  • Dosisnya 1–2 mg, 3 kali sehari, dikonsumsi selama 3 bulan.

Tujuan: Perawatan paliatif kanker payudara tingkat lanjut

  • Dosisnya 10 mg, 3 kali sehari, dikonsumsi selama 3 bulan.

Estradiol suntik

Estradiol suntik digunakan untuk menangani gejala menopause, hipogonadisme, dan kanker prostat (sebagai terapi paliatif). Dosis estradiol akan ditentukan oleh dokter sesuai dengan kondisi dan respons pasien terhadap pengobatan.

Cara Menggunakan Estradiol dengan Benar

Gunakan estradiol tablet sesuai dengan anjuran dokter dan petunjuk yang tertera pada kemasannya. Jangan menambah atau mengurangi dosis tanpa sepengetahuan dokter.

Berikut tata cara penggunaan estradiol yang perlu Anda perhatikan:

  • Estradiol tablet bisa dikonsumsi sebelum atau sesudah makan. Namun, untuk mencegah timbulnya sakit perut, konsumsilah estradiol tablet pada waktu makan atau segera setelah makan.
  • Telan tablet estradiol dengan air putih secukupnya.
  • Jangan membelah, mengunyah, atau menggerus tablet estradiol, kecuali disarankan dokter.
  • Jika Anda lupa menggunakan estradiol, minumlah obat ini begitu teringat. Namun, bila jadwal konsumsi berikutnya sudah dekat, lanjutkan penggunaannya sesuai jadwal tanpa menggandakan dosis.
  • Gunakan tabir surya dan pakaian tertutup jika hendak beraktivitas di luar ruangan pada siang hari. Hindari pula menggunakan lampu UV atau melakukan tanning kulit. Penggunaan estradiol dapat menyebabkan timbulnya noda gelap di wajah atau kulit, dan paparan sinar matahari dapat memperburuk efek tersebut.
  • Simpan estradiol tablet di tempat bersuhu ruangan dan terhindar dari paparan sinar matahari langsung. Jauhkan obat ini dari jangkauan anak-anak.
  • Jangan konsumsi estradiol tablet yang sudah melewati tanggal kedaluwarsa.

Estradiol suntik hanya boleh diberikan oleh dokter atau petugas medis di bawah pengawasan dokter. Pemberian obat ini dilakukan di rumah sakit atau fasilitas kesehatan lainnya. Selama menjalani pengobatan, ikuti semua instruksi dokter agar penggunaan obat aman dan efektif.

Interaksi Estradiol dengan Obat Lain

Penggunaan estradiol bersamaan dengan obat tertentu dapat menimbulkan efek interaksi di bawah ini:

  • Peningkatan risiko terjadinya efek samping estradiol jika digunakan bersama fluconazole, clarithromycin, verapamil, atau diltiazem
  • Peningkatan risiko terjadinya efek samping dari obat tacrolimus, ciclosporin, teofilin, atau fentanyl
  • Penurunan efektivitas estradiol jika digunakan dengan carbamazepine, phenobarbital, phenytoin, atau rifampicin
  • Penurunan efektivitas asam folat

Mengonsumsi estradiol bersama buah grapefruit maupun olahannya dapat meningkatkan risiko terjadinya efek samping. Sementara itu, jika digunakan bersama bahan herbal St. John’s Wort, efektivitas estradiol akan berkurang.

Efek samping dan Bahaya Estradiol

Secara umum, efek samping yang dapat terjadi akibat penggunaan estradiol adalah:

  • Mual atau muntah
  • Kram perut
  • Diare
  • Perut kembung
  • Sakit kepala
  • Nyeri punggung
  • Payudara bengkak dan sensitif terhadap sentuhan
  • Melasma (bercak gelap di wajah)
  • Perubahan suasana hati
  • Insomnia
  • Gejala yang menyerupai pilek, seperti hidung tersumbat dan sakit tenggorokan
  • Berat badan naik
  • Rambut rontok

Jika keluhan akibat efek samping tidak mereda atau sangat mengganggu, Anda bisa berdiskusi langsung dengan dokter lewat chat. Dengan begitu, Anda bisa mendapatkan penanganan yang cepat dan tepat.

Segera lapor ke dokter bila penggunaan estradiol menimbulkan reaksi alergi obat atau efek samping yang lebih serius, seperti:

  • Depresi
  • Perdarahan dari vagina tanpa sebab yang jelas
  • Benjolan pada payudara, perubahan ukuran, bentuk, atau tekstur payudara
  • Keputihan bau disertai gatal dan iritasi vagina
  • Urine berwarna gelap, tinja pucat seperti dempul, kulit dan mata menguning (penyakit kuning)
  • Pembengkakan pada perut, kaki, atau pergelangan kaki
  • Gejala pembekuan darah, seperti kehilangan penglihatan secara tiba-tiba, nyeri tajam di dada, sesak napas, batuk berdarah, serta nyeri atau rasa hangat pada satu atau kedua kaki
  • Lumpuh sebelah badan, sakit kepala yang parah dan muncul tiba-tiba, bicara cadel dan tidak beraturan, penglihatan ganda, mimisan, telinga berdenging
  • Nyeri dada seperti tertekan atau tertindih, yang dapat menjalar ke daerah leher, rahang, lengan, atau punggung; keringat dingin; penurunan kesadaran, dan sesak napas
  • Pusing berat seperti akan pingsan

Untuk menurunkan risiko terjadinya efek samping, estradiol biasanya diberikan bersama progesteron. Selain itu, risiko terjadinya efek samping berupa serangan jantung dan stroke dapat diturunkan dengan penggunaan estradiol topikal.

Jika masih memiliki pertanyaan atau ingin berkonsultasi lebih lanjut, kini membuat janji dengan dokter bisa dilakukan secara lebih praktis melalui fitur Buat Janji di aplikasi ALODOKTER. Fitur ini memudahkan untuk melihat jadwal praktik, membaca ulasan pasien, dan memesan janji temu hanya dalam beberapa langkah.