Cedocard adalah obat untuk mencegah atau mengurangi kejadian serangan nyeri dada atau angina pektoris akibat penyakit jantung koroner. Obat antiangina ini mengandung bahan aktif isosorbide dinitrate.
Kandungan isosorbide dinitrate dalam Cedocard bekerja dengan melebarkan pembuluh darah arteri koroner sehingga aliran darah ke otot jantung lebih lancar dan beban kerja jantung berkurang. Cedocard hadir dalam sediaan tablet, tablet lepas lambat, dan suntik.
Cedocard tablet dan Cedocard Retard tablet lepas lambat bermanfaat untuk mencegah terjadinya angina. Dengan kata lain, obat ini tidak dapat diberikan untuk meredakan serangan angina yang sedang terjadi.
Oleh karena itu, segera ke IGD terdekat jika muncul keluhan nyeri dada yang sampai terasa seperti tertindih dan menjalar ke lengan, bahu, hingga punggung.
Produk Cedocard
Ada empat varian produk Cedocard yang tersedia di Indonesia, yaitu:
- Cedocard 5 mg 10 Tablet, dengan kandungan 5 mg isosorbide dinitrate
- Cedocard 10 mg 10 Tablet, yang mengandung 10 mg isosorbide dinitrate
- Cedocard Retard 20 mg 10 Tablet, dengan kandungan 20 mg isosorbide dinitrate
- Cedocard infus, yang mengandung 1 mg isosorbide dinitrate dalam setiap ampulnya
Apa Itu Cedocard
Bahan aktif | Isosorbide dinitrate |
Golongan | Obat resep |
Kategori | Nitrat |
Manfaat | Mencegah serangan angina pektoris |
Digunakan oleh | Dewasa |
Cedocard untuk ibu hamil | Kategori C: Studi pada binatang percobaan memperlihatkan adanya efek samping terhadap janin, tetapi belum ada studi terkontrol pada ibu hamil. |
Obat ini hanya boleh digunakan jika besarnya manfaat yang diharapkan melebihi besarnya risiko terhadap janin. | |
Cedocard untuk ibu menyusui | Ibu menyusui boleh menggunakan Cedocard selama mengikuti dosis dan aturan pakai yang ditentukan oleh dokter. |
Selama minum obat ini selama masa menyusui, awasi gejala kantuk, lesu, pola makan yang buruk, serta kenaikan berat badan pada bayi. | |
Bentuk obat | Tablet, tablet lepas lambat, dan suntik |
Peringatan sebelum Menggunakan Cedocard
Cedocard tidak boleh digunakan sembarangan. Beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum mengonsumsi obat ini adalah:
- Informasikan kepada dokter mengenai riwayat alergi yang dimiliki. Orang yang alergi terhadap isosorbide dinitrate atau golongan nitrat lain, misalnya isosorbide mononitrate, tidak boleh menggunakan Cedocard.
- Pastikan untuk memberi tahu dokter jika Anda pernah atau sedang menderita penyakit ginjal, hipotensi, hipovolemia, penyakit liver, anemia, penyakit tiroid, hipotermia, glaukoma, penyakit paru-paru, malnutrisi, atau hipoksemia.
- Beri tahu dokter jika Anda pernah atau sedang mengalami serangan jantung, gagal jantung, atau kardiomiopati hipertrofik.
- Diskusikan dengan dokter mengenai penggunaan Cedocard jika Anda sedang menggunakan obat lain, termasuk suplemen atau produk herbal tertentu. Tujuannya adalah untuk mengantisipasi interaksi obat.
- Jangan langsung mengemudi atau melakukan aktivitas lain yang memerlukan kewaspadaan setelah menggunakan Cedocard. Obat ini dapat menyebabkan pusing.
- Jangan mengonsumsi minuman beralkohol selama menjalani pengobatan dengan Cedocard. Hal ini bisa memperburuk efek samping yang muncul.
- Pastikan untuk memberi tahu dokter jika Anda sedang hamil, berencana hamil, atau sedang menyusui.
- Segera ke dokter jika Anda mengalami reaksi alergi obat atau efek samping serius setelah menggunakan Cedocard.
Dosis dan Aturan Pakai Cedocard
Dosis Cedocard yang diberikan dokter dapat berbeda pada tiap pasien, tergantung pada sediaan obat dan kondisi yang ditangani. Berikut adalah penjelasannya:
Cedocard tablet
Kondisi: Angina pektoris
- Dosis 20–120 mg per hari yang diberikan dalam dosis terbagi. Dosis dapat ditingkatkan secara bertahap sesuai dengan respons pasien. Dosis maksimal 240 mg per hari.
Kondisi: Gagal jantung
- Dosis 40–160 mg per hari yang diberikan dalam dosis terbagi. Dosis maksimal 240 mg per hari.
Cedocard Retard tablet lepas lambat
Kondisi: Angina pektoris
- 20 mg (1 tablet), 2 kali sehari.
Cedocard suntik
Cedocard suntik diberikan untuk menangani angina pektoris berat atau yang tidak juga membaik, serta gagal jantung akibat serangan jantung. Obat ini juga bisa digunakan sebagai bagian dari prosedur angioplasti.
Dosis Cedocard suntik ditentukan oleh dokter sesuai dengan kondisi dan respons pasien.
Cara Menggunakan Cedocard dengan Benar
Ikuti anjuran dokter dan bacalah informasi yang tertera pada label kemasan obat sebelum mengonsumsi Cedocard. Jangan menambah atau mengurangi dosis tanpa persetujuan dokter.
Jika diresepkan Cedocard tablet atau Cedocard Retard tablet lepas lambat, perhatikan cara minum obat ini dengan benar:
- Cedocard tablet maupun Cedocard Retard tablet lepas lambat disarankan untuk diminum saat perut kosong, setidaknya 30 menit sebelum atau 2 jam sesudah makan. Telan obat ini dengan air putih.
- Apabila Anda lupa minum Cedocard atau Cedocard Retard, segera minum obat ini begitu teringat. Namun, jika sudah dekat dengan dosis selanjutnya, abaikan dan jangan menggandakan dosis selanjutnya.
- Jangan terburu-buru berdiri saat beranjak dari duduk atau ketika bangkit dari posisi berbaring. Hal ini bisa menyebabkan pusing berat hingga seperti akan pingsan.
- Jangan menghentikan pengobatan secara tiba-tiba karena dapat memperburuk gejala. Dokter akan mengurangi dosis secara bertahap apabila penggunaan Cedocard maupun Cedocard Retard perlu dihentikan.
- Simpan Cedocard atau Cedocard Retard di tempat kering dan sejuk yang terhindar dari sinar matahari langsung. Jauhkan obat ini dari jangkauan anak-anak.
Cedocard bentuk suntik akan diberikan langsung oleh dokter atau petugas medis di bawah pengawasan dokter. Pemberian obat dilakukan melalui suntik ke dalam pembuluh darah. Ikuti anjuran dokter selama penyuntikan Cedocard agar efek terapi maksimal.
Interaksi Cedocard dengan Obat Lain
Ada beberapa efek interaksi obat yang dapat terjadi bila Cedocard digunakan secara bersamaan dengan obat-obat lain, yaitu:
- Peningkatan risiko terjadinya hipotensi dan denyut jantung lebih lambat daripada normalnya (bradikardia) jika digunakan dengan obat antihipertensi, seperti lisinopril
- Peningkatan risiko terjadinya hipotensi ortostatik bila digunakan dengan obat fenotiazin, monoamine oxidase inhibitors (MAOI), atau antidepresan trisiklik
- Peningkatan risiko terjadinya efek samping yang fatal, seperti hipotensi berat dan serangan jantung, bila digunakan bersama obat impotensi golongan inhibitor fosfodiesterase tipe 5 (PDE5), seperti sildenafil atau tadalafil
Untuk mencegah terjadinya efek interaksi obat, diskusikan dengan dokter jika Anda berencana menggunakan Cedocard bersama obat, suplemen, atau produk herbal apa pun.
Efek Samping dan Bahaya Cedocard
Kandungan isosorbide dinitrate dalam Cedocard dapat menyebabkan efek samping berikut ini:
- Ruam
- Sakit kepala
- Mual atau muntah
- Pusing
- Kantuk
- Rasa hangat di leher atau wajah (flushing)
Konsultasikan kepada dokter lewat chat jika keluhan di atas tidak kunjung mereda atau malah memburuk. Segera temui dokter bila mengalami reaksi alergi obat atau efek samping yang lebih serius, seperti:
- Nyeri dada yang bertambah parah
- Jantung berdebar-debar
- Denyut jantung terlalu cepat, lambat, atau tidak beraturan
- Pusing berat seperti akan pingsan