Ciri-ciri kekurangan elektrolit meliputi mual, sakit kepala, mudah lelah, serta gangguan ritme jantung. Untuk mengatasinya sekaligus memenuhi kadar elektrolit dalam tubuh, Anda dapat mengonsumsi makanan atau minuman tinggi mineral.
Elektrolit adalah mineral bermuatan listrik yang terdapat pada sel, jaringan, dan cairan tubuh, seperti darah, urine, dan keringat. Mineral ini berfungsi untuk menyeimbangkan cairan tubuh, mengatur tekanan darah, menghantarkan sinyal saraf, mendukung kontraksi otot dan fungsi jantung, serta menjaga keseimbangan pH atau keasaman darah.
Karena fungsinya yang krusial, terdapat beberapa pemicu kekurangan elektrolit yang penting untuk diperhatikan. Beberapa di antaranya adalah diare, muntah, berkeringat terlalu banyak, atau demam tinggi, yang membuat tubuh kehilangan banyak cairan.
Tidak hanya itu, kekurangan elektrolit juga dapat disebabkan oleh dehidrasi, minum air yang berlebihan, malnutrisi, serta efek samping penyakit atau obat-obatan tertentu.
Selain penyebabnya, ciri-ciri kekurangan elektrolit juga penting diketahui. Pasalnya, kondisi ini dapat menimbulkan gangguan fungsi tubuh yang dapat mengganggu aktivitas sehari-hari.
Ciri-Ciri Kekurangan Elektrolit
Ada beberapa jenis elektrolit yang berperan penting bagi tubuh, yaitu kalsium, kalium, magnesium, natrium, fosfat, dan klorida. Jika asupan mineral-mineral tersebut tidak terpenuhi, ciri-ciri kekurangan elektrolit dapat muncul, di antaranya:
1. Lemas atau mudah lelah
Rendahnya kadar elektrolit menyebabkan gangguan pada berbagai sistem dalam tubuh. Kondisi ini bisa menimbulkan rasa lemas atau mudah lelah, bahkan setelah beristirahat dengan cukup.
Gejala ini dapat terjadi ketika tubuh kekurangan natrium, kalium, kalsium, fosfat, dan magnesium, yang masing-masing berfungsi untuk menjaga kadar cairan, fungsi otot, sistem saraf, dan sel tubuh. Jika kadar elektrolit terganggu, tubuh akan terasa lelah dan tidak berenergi.
2. Kebingungan
Kebingungan atau linglung juga dapat menandakan tubuh kekurangan elektrolit. Beberapa jenis elektrolit, seperti natrium, magnesium, dan fosfat, berperan penting dalam mendukung fungsi sistem saraf.
Jika tubuh kekurangan berbagai mineral tersebut, fungsi saraf untuk menyampaikan pesan ke otak dan seluruh tubuh akan terganggu. Hal inilah yang membuat tubuh terasa linglung atau kebingungan.
3. Mudah haus
Beberapa jenis elektrolit dalam tubuh, seperti natrium dan klorida berfungsi untuk mengatur jumlah cairan dan menjaga keseimbangan pH dalam tubuh. Jika kadar keduanya terganggu, tubuh akan kekurangan cairan yang menyebabkan mudah haus.
4. Sakit kepala
Sakit kepala juga termasuk ciri-ciri kekurangan elektrolit, terutama jika tubuh kekurangan magnesium atau natrium. Masing-masing mineral ini berperan untuk menjaga aliran darah dan menyeimbangkan kadar cairan dalam tubuh.
Kadar natrium yang terlalu rendah menyebabkan air masuk ke dalam sel, sehingga sel membengkak dan fungsinya terganggu. Sementara itu, kekurangan magnesium dapat mengganggu aliran atau tekanan darah. Kedua kondisi ini dapat menimbulkan sakit kepala.
Selain karena kekurangan natrium dan magnesium, dehidrasi juga merupakan salah satu penyebab tubuh kekurangan elektrolit. Kondisi ini dapat menimbulkan sakit kepala atau migrain.
5. Kesemutan hingga kebas
Ciri-ciri kekurangan elektrolit yang berikutnya adalah timbulnya kesemutan hingga kebas. Kondisi ini dapat terjadi ketika tubuh kekurangan magnesium yang berperan penting dalam menjaga fungsi saraf.
Kadar magnesium yang terlalu rendah menyebabkan sinyal antar saraf terganggu sehingga memicu kesemutan atau kebas, terutama di area tangan dan kaki.
6. Kejang otot atau kram
Kejang otot atau kram juga dapat menandakan tubuh kekurangan elektrolit. Tubuh membutuhkan kalsium, kalium, dan magnesium, agar otot dapat berfungsi dengan optimal. Jika kadar mineral tersebut terganggu, otot dapat mengalami nyeri, kejang, hingga kram.
7. Tidak nafsu makan
Elektrolit berperan penting untuk melancarkan sistem pencernaan. Jika kadarnya terlalu rendah, kondisi ini dapat menurunkan selera makan. Tubuh yang tidak mendapatkan asupan akan mengalami penurunan kadar elektrolit secara signifikan, sehingga kondisi tubuh dapat memburuk.
8. Mual hingga muntah
Ciri-ciri kekurangan elektrolit juga dapat ditandai dengan mual hingga muntah. Kondisi ini dapat terjadi ketika tubuh kekurangan kadar natrium yang berperan untuk menjaga fungsi sistem saraf dan keseimbangan cairan dalam tubuh.
Jika kadarnya menurun, kondisi ini dapat menyebabkan muntah atau mual. Muntah yang terlalu banyak dapat menyebabkan dehidrasi, sehingga kondisi tubuh yang sedang kekurangan elektrolit akan semakin memburuk.
9. Konstipasi
Selain mual dan muntah, kekurangan elektrolit juga dapat ditandai dengan konstipasi. Hal ini disebabkan oleh kekurangan kalsium, kalium, dan magnesium, sehingga dapat memperlambat otot di saluran pencernaan yang mengakibatkan susah buang air besar atau sembelit.
10. Gangguan ritme jantung
Gangguan ritme jantung juga termasuk ciri-ciri kekurangan elektrolit, seperti kalsium, kalium, dan magnesium. Ketika kadar mineral tersebut menurun, jantung tidak dapat memompa darah dengan efisien, sehingga detak jantung menjadi terlalu cepat, terlalu lambat, atau tidak teratur (aritmia).
Kekurangan Elektrolit dan Cara Mengatasinya
Untuk dapat mengatasi kekurangan elektrolit, Anda perlu memenuhi asupan berbagai mineral penting agar kadarnya dalam tubuh dapat terpenuhi. Berikut adalah langkah yang dapat dilakukan:
- Penuhi kebutuhan tubuh akan kalium dengan mengonsumsi pisang, alpukat, bayam. Sementara asupan magnesium, kalsium, dan fosfat dapat dicukupi dengan mengonsumsi sayuran hijau, susu, yogurt, kacang, dan biji-bijian.
- Konsumsi makanan yang mengandung garam secukupnya agar tubuh tidak kekurangan natrium dan klorida.
- Minum air kelapa atau minuman elektrolit bila perlu.
- Minum air mineral sebanyak 6–8 gelas per hari.
Apabila setelah melakukan berbagai langkah di atas, ciri-ciri kekurangan elektrolit tidak kunjung membaik, konsultasikan dengan dokter secara online melalui Chat Bersama Dokter guna mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang sesuai.
Dokter dapat melakukan pemeriksaan darah untuk memastikan kadar mineral apa yang kurang dalam tubuh Anda. Selain itu, dokter juga dapat memberikan penanganan berupa suplemen elektrolit.
Jika kondisi ini disebabkan oleh masalah kesehatan tertentu, dokter akan memberikan penanganan untuk mengatasi penyakit tersebut, sehingga kadar elektrolit dalam tubuh kembali normal.