Concor adalah obat antihipertensi untuk menurunkan tekanan darah tinggi. Concor juga digunakan dalam pengobatan gagal jantung kronis dan nyeri dada akibat penyakit jantung koroner. Concor mengandung bahan aktif bisoprolol.

Kandungan bisoprolol dalam Concor termasuk dalam kelompok obat antihipertensi jenis penghambat beta. Obat ini memblokir efek adrenalin di otot jantung dan pembuluh darah. Adrenalin adalah hormon yang memicu jantung berdetak lebih cepat dan bekerja lebih kuat sehingga tekanan darah juga meningkat.

Concor

Dengan dihambatnya efek adrenalin, detak jantung menjadi lebih lambat, tekanan darah turun, dan beban kerja jantung pun berkurang. Alhasil, hipertensi bisa terkendali, gejala gagal jantung tidak memburuk, dan risiko terjadinya nyeri dada (angina pektoris) atau serangan jantung juga berkurang.

Concor tersedia dalam bentuk obat tunggal yang hanya berisi bisoprolol. Concor hadir dalam sediaan tablet 1,25 mg, tablet 2,5 mg, tablet 5 mg, dan tablet 10 mg yang bisa diperoleh dengan resep dokter. Selain itu, ada pula varian Concor AM yang berisi kombinasi bisoprolol dan amlodipine.

Artikel ini khusus membahas Concor yang berisi bisoprolol saja.

Apa Itu Concor

Bahan aktif Bisoprolol
Golongan Obat resep
Kategori Antihipertensi jenis penghambat beta
Manfaat Mengobati hipertensi, gagal jantung kronis, dan angina pektoris
Dikonsumsi oleh Dewasa usia ≥18 tahun
Concor untuk ibu hamil Kategori C: Studi pada binatang percobaan memperlihatkan adanya risiko bisoprolol terhadap janin, tetapi belum ada studi terkontrol pada ibu hamil.
Obat ini hanya boleh digunakan jika besarnya manfaat yang diharapkan melebihi besarnya risiko terhadap janin.
Concor untuk ibu menyusui Concor tidak direkomendasikan untuk ibu menyusui. Konsultasikan dengan dokter alternatif obat yang bisa digunakan selama menyusui.
Bentuk obat Tablet

Peringatan sebelum Mengonsumsi Concor

Hal yang perlu Anda perhatikan sebelum menjalani pengobatan dengan Concor antara lain:

  • Beri tahu dokter tentang riwayat alergi yang Anda miliki. Concor tidak boleh dikonsumsi oleh orang yang alergi terhadap kandungan di dalam obat ini.
  • Informasikan kepada dokter jika Anda menderita gagal jantung kongestif. Concor tidak boleh digunakan pada gagal jantung yang sudah parah.
  • Jangan mengonsumsi Concor jika Anda memiliki bradikardia (denyut jantung lambat), atrioventricular block derajat 2 atau derajat 3, maupuan gangguan napas yang berat.
  • Beri tahu dokter jika Anda menderita asma, penyakit paru obstruktif kronis, penyakit arteri perifer, phaeochromocytoma, sindrom Raynaud, atau tekanan darah rendah (hipotensi).
  • Informasikan kepada dokter jika Anda pernah atau sedang menderita kardiomiopati, penyakit jantung bawaan, penyakit ginjal, hipertiroid, penyakit liver, myasthenia gravis, diabetes, atau depresi.
  • Beri tahu dokter jika Anda sedang hamil, berencana hamil, atau sedang menyusui.
  • Beri tahu dokter jika Anda sedang menggunakan obat lain, termasuk, suplemen dan produk herbal. Tujuannya adalah untuk mengantisipasi terjadinya interaksi obat.
  • Jangan langsung mengemudi atau melakukan aktivitas yang memerlukan kewaspadaan setelah minum Concor. Obat ini bisa menyebabkan kantuk atau pusing.
  • Jangan merokok selama menjalani terapi dengan Concor. Penggunaan obat ini bisa mengurangi aliran darah ke tangan atau kaki sehingga menyebabkan tangan dan kaki terasa dingin serta kesemutan. Merokok dapat memperparah efek samping tersebut.
  • Informasikan kepada dokter bahwa Anda sedang menggunakan Concor jika direncanakan untuk menjalani operasi, termasuk operasi gigi.
  • Segera laporkan ke dokter jika Anda mengalami reaksi alergi obat atau efek samping serius setelah minum Concor.

Dosis dan Aturan Pakai Concor

Berikut adalah dosis Concor berdasarkan kondisi yang ditangani:

  • Kondisi: Hipertensi, angina pektoris
    Dewasa: Dosis awal adalah 5 mg, 1 kali sehari. Dosis dapat ditingkatkan menjadi 10 mg, 1 kali sehari. Dosis maksimal 20 mg per hari.
  • Kondisi: Gagal jantung kronis
    Dewasa: Dosis awal adalah 1,25 mg, 1 kali sehari, selama 1 minggu. Selanjutnya, dosis bisa ditambah jika tubuh pasien menunjukkan respons yang baik terhadap pengobatan. Peningkatan dosis dilakukan secara bertahap tiap 1–4 minggu, dengan dosis maksimal 10 mg per hari.

Cara Mengonsumsi Concor dengan Benar

Gunakan Concor sesuai anjuran dokter dan aturan pakai yang tertera pada kemasan. Jangan menambah atau mengurangi dosis yang dikonsumsi tanpa sepengetahuan dokter.

Berikut adalah cara menggunakan Concor dengan benar:

  • Konsumsilah Concor pada pagi hari. Concor bisa dikonsumsi sebelum atau sesudah makan.
  • Telan tablet Concor secara utuh dengan air putih, tanpa dikunyah atau dihancurkan terlebih dahulu.
  • Minumlah Concor secara rutin sesuai instruksi dokter. Pengobatan dengan Concor biasanya berlangsung dalam jangka panjang atau seumur hidup.
  • Selama menggunakan Concor, jangan terburu-buru berdiri saat beranjak dari duduk atau saat bangkit dari posisi berbaring. Hal ini dapat menyebabkan pusing berat hingga pingsan.
  • Jangan melewatkan dosis dan jangan menghentikan terapi tanpa persetujuan dokter. Berhenti mengonsumsi Concor secara mendadak bisa memperparah hipertensi, angina, atau gagal jantung. Dokter akan mengurangi dosis secara bertahap jika memang pengobatan perlu dihentikan.
  • Jika Anda lupa mengonsumsi Concor, segera minum obat ini begitu teringat. Namun, bila jadwal minum obat berikutnya sudah dekat, abaikan dan jangan menggandakan dosis.
  • Terapkan pola hidup sehat secara konsisten agar efek pengobatan maksimal. Caranya adalah dengan mengonsumsi makanan bergizi seimbang dan rendah garam, tidak merokok, serta berolahraga teratur sesuai saran dokter.
  • Jika memungkinkan, periksalah tekanan darah Anda setiap hari dengan menggunakan tensimeter di rumah. Laporkan kepada dokter jika tekanan darah terlalu tinggi atau terlalu rendah.
  • Lakukan kontrol rutin sesuai jadwal yang ditentukan oleh dokter. Tujuannya adalah agar kondisi dan hasil terapi Anda terpantau dengan baik.
  • Simpan Concor di tempat bersuhu ruangan. Jangan menyimpannya di tempat yang lembap dan panas. Jauhkan obat ini dari jangkauan anak-anak.

Interaksi Concor dengan Obat Lain

Mengingat Concor mengandung bisoprolol, interaksi yang bisa terjadi jika produk ini digunakan secara bersamaan dengan obat lain meliputi:

  • Peningkatan risiko terjadinya bradikardia (denyut jantung lambat) jika dikonsumsi bersama digoxin
  • Peningkatan risiko terjadinya hipotensi berat dan gangguan irama jantung jika digunakan bersama obat antagonis kalsium, seperti nifedipine atau verapamil, maupun obat antiaritmia, seperti amiodarone
  • Peningkatan risiko bertambah parahnya gagal jantung jika digunakan bersama obat metildopa atau klonidin
  • Penurunan efektivitas bisoprolol jika digunakan bersama rifampicin atau obat antiinflamasi nonsteroid, seperti ibuprofen atau aspirin

Agar terhindar dari efek interaksi yang tidak diinginkan, selalu beri tahu dokter jika hendak menggunakan obat apa pun bersama Concor.

Pada penderita diabetes, penggunaan bisoprolol dapat menutupi gejala awal hipoglikemia yang merupakan efek samping umum dari obat antidiabetes. Hal ini dapat membuat hipoglikemia terlambat ditangani dan menimbulkan komplikasi.

Guna mencegah hal tersebut, penderita diabetes yang mengonsumsi Concor disarankan untuk mengecek kadar gula darah rutin secara mandiri maupun oleh dokter.

Efek Samping dan Bahaya Concor

Efek samping yang bisa muncul setelah minum obat yang mengandung bisoprolol, seperti Concor, meliputi:

  • Gejala gangguan pencernaan, seperti mual, muntah, diare, atau justru sembelit
  • Pusing
  • Sakit kepala
  • Kelelahan
  • Insomnia atau sulit tidur
  • Nyeri otot atau nyeri sendi
  • Mulut kering
  • Hidung meler, batuk, sakit tenggorokan

Hubungi dokter jika efek samping tersebut tidak kunjung membaik atau makin parah. Segera cari pertolongan medis jika setelah minum Concor Anda mengalami reaksi alergi obat atau efek samping serius berikut ini:

  • Tangan dan kaki dingin, kesemutan, mati rasa, atau tampak kebiruan
  • Denyut jantung sangat lambat
  • Pusing berat seperti akan pingsan
  • Gangguan penglihatan, nyeri mata
  • Bronkospasme, yang gejalanya antara lain mengi, dada terasa sesak, atau sulit bernapas lega
  • Perubahan mental, seperti linglung, mood swing, atau depresi
  • Gagal jantung yang baru muncul atau bertambah parah, yang gejalanya bisa berupa sesak napas, bengkak di tungkai atau pergelangan kaki, tubuh terasa sangat lelah, berat badan naik mendadak