Daging olahan kini menjadi pilihan praktis untuk makanan sehari-hari, seperti sosis, nugget, dan kornet. Namun, sering konsumsi daging olahan dapat meningkatkan risiko terjadinya berbagai masalah kesehatan. Oleh karena itu, penting untuk memahami risiko serta cara mengonsumsinya yang aman.
Daging olahan adalah daging yang telah melalui proses, seperti penggaraman, pengasapan, dan penambahan bahan pengawet, untuk meningkatkan rasa dan memperpanjang masa simpan. Walau lebih tahan lama dan praktis, daging olahan dinilai kurang sehat dibandingkan daging segar.

Kandungan zat aditif seperti nitrit dan kadar garam yang tinggi dalam daging olahan dapat memberikan dampak negatif, jika dikonsumsi secara berlebihan dan dalam jangka panjang.
Risiko Kesehatan Konsumsi Daging Olahan
Berikut beberapa risiko kesehatan yang dapat muncul akibat mengonsumsi daging olahan secara berlebihan:
1. Gangguan pencernaan
Beberapa bahan tambahan pada daging olahan, misalnya pengawet, perasa buatan, dan pewarna, dapat mengiritasi saluran pencernaan. Bagi sebagian orang, terutama anak-anak, konsumsi daging olahan bisa menyebabkan perut kembung, mual, diare, atau sembelit.
Konsumsi daging olahan yang rutin juga berpotensi mengganggu keseimbangan bakteri baik di usus, sehingga pencernaan menjadi kurang optimal.
2. Obesitas
Daging olahan sering kali mengandung kalori yang tinggi akibat tambahan lemak dan gula, padahal porsinya terlihat kecil. Jika dikonsumsi secara berlebihan tanpa diimbangi aktivitas fisik, kalori berlebih ini akan disimpan tubuh sebagai lemak, sehingga menyebabkan kenaikan berat badan atau bahkan obesitas.
Obesitas sendiri merupakan faktor risiko dari berbagai penyakit kronis, seperti diabetes tipe 2, tekanan darah tinggi, dan gangguan jantung.
3. Peningkatan tekanan darah
Daging olahan umumnya mengandung kadar garam atau natrium yang sangat tinggi sebagai bahan pengawet dan penambah rasa. Asupan garam berlebih dapat membuat tubuh menahan lebih banyak cairan, sehingga tekanan darah meningkat.
Dalam jangka panjang, tekanan darah tinggi atau hipertensi dapat menyebabkan gangguan serius, seperti penyakit jantung, stroke, hingga kerusakan ginjal. Risiko ini biasanya lebih besar pada orang yang punya riwayat hipertensi atau usia lanjut.
4. Penyakit jantung dan stroke
Kandungan lemak jenuh dan kolesterol dalam daging olahan, seperti sosis dan kornet, bisa menyebabkan terbentuknya plak di pembuluh darah. Plak ini dapat menyumbat aliran darah ke jantung dan otak, sehingga meningkatkan risiko terjadinya serangan jantung dan stroke.
Selain itu, kadar garam dan bahan pengawet tertentu juga bisa mempercepat kerusakan pembuluh darah. Menurut berbagai penelitian, orang dengan pola makan tinggi daging olahan cenderung lebih mudah mengalami masalah jantung dibandingkan mereka yang membatasi konsumsinya.
5. Risiko kanker
Konsumsi daging olahan yang mengandung zat pengawet, seperti nitrit dan nitrat, telah dikaitkan dengan peningkatan risiko terjadinya kanker, terutama kanker usus besar. Zat pengawet digunakan untuk menjaga warna dan daya tahan daging, tetapi dapat membentuk senyawa kimia berbahaya di dalam tubuh, terutama jika daging olahan dikonsumsi dalam jumlah banyak dan rutin.
Proses pengolahan, seperti pengasapan maupun pemanggangan dengan suhu tinggi, juga bisa menghasilkan zat karsinogenik yang dapat memicu perkembangan sel kanker.
Tips Konsumsi Daging Olahan yang Aman
Mengonsumsi daging olahan sesekali dalam porsi wajar umumnya tidak menimbulkan risiko serius. Namun, konsumsi secara sering dan berlebihan dapat menimbulkan dampak jangka panjang bagi kesehatan.
Agar tetap dapat menikmati daging olahan tanpa membahayakan kesehatan, berikut ini adalah beberapa tips yang bisa diterapkan:
- Usahakan tidak mengonsumsi daging olahan setiap hari, cukup 1–2 kali dalam seminggu.
- Periksa label kemasan dan pilih produk daging olahan dengan kadar natrium serta bahan tambahan yang rendah.
- Padukan daging olahan dengan sayur dan buah yang tinggi serat untuk membantu mengurangi efek zat aditif.
- Hindari menggoreng daging olahan dengan minyak berlebih. Memasaknya dengan cara dipanggang lebih disarankan.
Dengan menjalankan pola makan sehat dan membatasi konsumsi daging olahan, Anda dapat membantu melindungi tubuh dari berbagai risiko penyakit kronis. Jangan lupa untuk selalu membaca label makanan sebelum membeli dan prioritaskan asupan sehat bagi keluarga.
Jika Anda merasa ragu tentang dampak daging olahan terhadap kesehatan, memiliki kondisi medis tertentu, atau mengalami nyeri perut, mual, atau susah buang air besar setelah mengonsumsi daging olahan, segera konsultasikan ke dokter. Fitur Chat Bersama Dokter di aplikasi ALODOKTER siap membantu Anda mendapatkan jawaban cepat dan saran kesehatan yang sesuai.