Demam berdarah adalah penyakit infeksi akibat virus yang menular melalui gigitan nyamuk. Penyakit ini menimbulkan gejala demam tinggi, sakit kepala, serta nyeri tulang dan otot. Jika tidak ditangani dengan tepat, demam berdarah berisiko mengancam nyawa.
Demam berdarah atau DBD dapat menyerang anak-anak dan orang dewasa. Penyakit ini menular ketika nyamuk pembawa virus Dengue menggigit penderita demam berdarah, kemudian menggigit orang yang sehat. Penyakit ini banyak ditemukan di daerah beriklim tropis, termasuk Indonesia, dan angka kejadian penyakit ini biasanya meningkat ketika musim hujan.
Virus Dengue dapat mengakibatkan dua kondisi, yaitu demam dengue dan demam berdarah dengue (DBD). Bedanya, demam berdarah dengue dapat menyebabkan gejala yang berat, sedangkan demam dengue biasanya hanya menimbulkan gejala ringan. Namun, tahap awal kedua kondisi ini memiliki gejala yang mirip.
Penyebab Demam Berdarah
Demam berdarah atau DBD disebabkan oleh virus Dengue. Seseorang bisa terjangkit demam berdarah jika digigit oleh nyamuk Aedes aegypti atau Aedes albopictus yang telah terinfeksi virus Dengue terlebih dahulu.
Nyamuk penyebab demam berdarah biasanya aktif dan menggigit pada pagi dan sore hari. Nyamuk ini biasanya hidup di genangan air yang tenang dan dasarnya bersih, seperti genangan air di ban mobil, sampah plastik, atau tempat minum hewan.
Demam berdarah tidak menular antarmanusia secara langsung. Namun, ibu hamil dapat menularkan demam berdarah kepada janin yang dikandungnya selama masa kehamilan atau ketika proses persalinan.
Faktor risiko demam berdarah
Demam berdarah lebih banyak terjadi saat musim hujan. Hal ini karena pada musim tersebut, nyamuk Aedes aegypti lebih banyak berkembang biak. Selain itu, seseorang lebih berisiko terkena DBD jika ia berada di daerah dengan kasus demam berdarah yang tinggi, terutama jika area tersebut padat penduduk.
Selain itu, ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko pasien mengalami demam berdarah dengan gejala lebih berat, antara lain:
- Berusia anak-anak atau lansia
- Sedang hamil
- Memiliki daya tahan tubuh yang lemah
- Pernah menderita demam berdarah sebelumnya
Gejala Demam Berdarah
Gejala utama demam berdarah adalah naiknya suhu tubuh secara mendadak. Pada anak-anak, fase demam pada DBD berbentuk seperti pelana kuda, yaitu turun selama beberapa hari, kemudian naik lagi.
Demam pada DBD umumnya berlangsung selama 3 hari. Demam bisa mencapai suhu 39−40°C dan sulit turun walaupun pasien telah mengonsumsi obat penurun panas.
Selain demam, ada beberapa gejala lain yang dapat menyertainya, yaitu:
- Lemas
- Sakit kepala hebat
- Nyeri di bagian belakang mata
- Sakit otot dan sendi
- Hilang nafsu makan
- Mual dan muntah
- Ruam kemerahan yang timbul atau tidak timbul
Selanjutnya, demam akan turun dan pasien merasa lebih baik. Namun, pada fase ini, trombosit justru sedang turun drastis dan terjadi kebocoran pada pembuluh darah. Akibatnya, pasien berisiko mengalami perdarahan dan syok karena pembuluh darah kehilangan banyak cairan.
Fase setelah demam turun merupakan fase kritis sehingga pasien harus diawasi secara ketat. Tanda bahaya yang perlu diawasi pada fase ini antara lain:
- Nyeri perut yang berat
- Muntah-muntah tidak kunjung berhenti
- Lemas setelah sudah merasa membaik
- Gelisah
- Gusi berdarah atau mimisan
- Muntah berdarah
- Buang air besar berdarah
- Jantung berdebar
- Napas cepat
- Kulit dingin, pucat, dan basah
Kapan Harus ke Dokter
Periksakan diri ke dokter jika Anda atau anak Anda mendadak demam tinggi disertai gejala awal demam berdarah lainnya. Segera ke dokter jika mengalami tanda-tanda bahaya seperti yang telah disebutkan di atas setelah demam turun.
Diagnosis Demam Berdarah
Diagnosis demam berdarah dilakukan dengan menanyakan gejala yang dialami pasien, riwayat perjalanannya, dan kejadian DBD di wilayah tempat tinggal pasien.
Setelah itu, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik secara menyeluruh. Pada pemeriksaan awal, dokter akan melakukan tourniquet test dengan alat pengukur tekanan darah. Tujuannya adalah untuk memeriksa risiko terjadinya kebocoran pembuluh darah.
Guna memastikan diagnosis, dokter juga dapat melakukan rangkaian tes darah berikut ini:
- Pemeriksaan antigen NS1, untuk mendeteksi virus Dengue
- Pemeriksaan serologi IgG dan IgM dengue, untuk mendeteksi antibodi yang melawan virus Dengue
- Hitung darah lengkap, untuk melihat kadar trombosit dan sel darah putih
- Hematokrit, untuk melihat kebocoran pembuluh darah
- Tes fungsi hati, untuk melihat kadar enzim hati
Pengobatan Demam Berdarah
Tidak ada obat khusus yang dapat membunuh virus Dengue. Perawatan pasien demam berdarah berfokus untuk mengatasi gejala, menjaga energi pasien, dan meningkatkan kekebalan tubuhnya. Dengan demikian, diharapkan virus dapat terbasmi oleh daya tahan tubuh pasien.
Penanganan demam berdarah tahap awal bisa dilakukan di rumah selama tidak terdapat tanda bahaya. Namun, selama perawatan mandiri, pasien harus diawasi secara ketat. Selain itu, untuk mempercepat pemulihan, pasien perlu:
- Mencukupi kebutuhan cairan dengan minuman selain air putih, seperti susu, jus buah, cairan isotonik, oralit, atau air beras
- Mengonsumsi makanan dengan gizi lengkap dan seimbang
- Beristirahat yang cukup
- Menjaga suhu tubuh di bawah 39°C dengan menggunakan kompres hangat, mandi atau berendam air hangat (tidak panas), mengatur suhu ruangan yang sejuk, dan tidak memakai baju yang tidak terlalu tebal
- Minum paracetamol jika demam naik melebihi 390C atau jika sakit kepala dan nyeri otot terasa mengganggu
Jika terjadi tanda bahaya DBD, pasien harus segera dibawa ke IGD rumah sakit. Pengobatan yang diberikan di rumah sakit berupa:
- Infus cairan
- Pemantauan tekanan darah, kadar trombosit, kadar gula, kadar elektrolit darah, dan fungsi hati
- Transfusi darah jika terjadi komplikasi perdarahan yang parah
Komplikasi Demam Berdarah
Jika tidak tertangani dengan cepat, kebocoran pembuluh darah pada DBD dapat menyebabkan komplikasi yang berbahaya, antara lain:
- Penumpukan cairan pada rongga dada atau perut
- Perdarahan hebat
- Organ vital tubuh tidak mendapatkan aliran darah (syok) atau dengue shock syndrome
Sementara jika terjadi pada ibu hamil, demam berdarah dapat menyebabkan komplikasi berupa:
- Keguguran
- Berat badan lahir rendah
- Bayi lahir prematur
- Bayi meninggal di dalam kandungan
- Perdarahan pascapersalinan
Pencegahan Demam Berdarah
Pencegahan demam berdarah bisa dilakukan dengan menjalankan program pemberantasan sarang nyamuk (PSN) dengan 3M Plus, yaitu:
- Menguras atau membersihkan penampungan air
- Menutup rapat penampungan air
- Menguras atau membersihkan penampungan air
- Plus pencegahan tambahan, seperti fogging atau memperbaiki parit yang tidak lancar
PSN 3M Plus ini harus dilakukan secara berkala untuk menciptakan lingkungan yang bersih dan terbebas dari nyamuk penyebab demam berdarah.
DBD juga bisa dicegah dengan menjalani vaksin dengue. Vaksin ini bisa diberikan sejak usia 6 tahun, tetapi jika sudah terkena infeksi virus Dengue sebelumnya. Oleh karena itu, sebelum pemberian vaksin perlu dilakukan pemeriksaan dan konsultasi dengan dokter.