Diagnosis demam bertujuan untuk mengetahui penyebab pasti terjadinya kondisi ini sehingga pengobatan yang diberikan bisa sesuai. Rangkaian pemeriksaan yang dilakukan dokter umumnya meliputi tanya jawab terkait gejala yang dialami dan penyakit yang pernah atau sedang diderita pasien.
Selanjutnya, dokter akan memeriksa tanda-tanda vital pasien termasuk suhu tubuh dan tekanan darah. Apabila diperlukan, dokter juga bisa menjalankan pemeriksaan penunjang guna memastikan penyebab demam.
Rangkaian Pemeriksaan untuk Diagnosis Demam
Berikut adalah rangkaian pemeriksaan yang dilakukan dokter untuk mendiagnosis demam:
Tanya jawab
Pada tahap awal pemeriksaan, dokter akan mengajukan pertanyaan kepada pasien terkait hal-hal di bawah ini:
- Kapan demam mulai muncul dan seberapa tinggi suhunya
- Ciri-ciri demam, misalnya muncul terus-menerus atau hilang timbul
- Keluhan lain yang menyertai, seperti batuk, nyeri, mual, atau ruam kulit
- Penyakit yang pernah atau sedang diderita serta obat-obatan yang sedang dikonsumsi
- Riwayat perjalanan, misalnya ke daerah endemik malaria atau demam berdarah
- Vaksinasi yang pernah diterima pasien
- Kemungkinan kontak dengan orang yang sedang sakit
Pemeriksaan fisik
Setelah melakukan tanya jawab, dokter akan memeriksa kondisi fisik pasien untuk memastikan kondisi-kondisi, seperti:
- Suhu tubuh, yang diukur dengan termometer pada beberapa bagian tubuh pasien, misalnya mulut, ketiak, telinga, atau dubur
- Kondisi tenggorokan, telinga, paru-paru, dan perut
- Tanda-tanda dehidrasi, pembengkakan kelenjar getah bening, atau ruam pada kulit
Pemeriksaan penunjang
Jika diperlukan, dokter dapat menyarankan pemeriksaan tambahan sesuai dengan dugaan penyebab demam. Beberapa jenis tes yang umumnya direkomendasikan untuk pasien adalah:
- Tes darah lengkap, untuk mencari tanda-tanda infeksi, peradangan, atau kelainan darah seperti anemia atau leukemia
- Tes urine, untuk mendeteksi infeksi saluran kemih atau masalah pada ginjal
- Pemeriksaan dahak, untuk mengetahui kemungkinan infeksi di paru-paru bila demam disertai batuk yang berlangsung lama
- Pemeriksaan tinja, untuk memastikan penyebab infeksi saluran cerna, terutama jika demam disertai diare
- Pemeriksaan cairan serebrospinal (lumbal pungsi), untuk mendeteksi infeksi otak atau selaput otak (meningitis atau ensefalitis)
- Pemindaian, misalnya foto Rontgen, USG, CT scan, atau MRI, untuk mencari sumber infeksi atau kelainan pada organ paru-paru, liver, maupun ginjal
Pada beberapa kasus, penyebab demam tidak mudah ditemukan meskipun berbagai pemeriksaan telah dilakukan. Jika demam berlangsung lebih dari 3 minggu tanpa sebab yang jelas, kondisi ini disebut FUO (fever of unknown origin).
Pada kondisi tersebut, dokter dapat menyarankan pemeriksaan lebih lanjut, seperti endoskopi, PET scan, atau ekokardiografi.
Diagnosis demam yang tepat sangat penting agar pengobatan dapat diberikan sesuai dengan penyebabnya. Jika Anda ragu dengan hasil pemeriksaan kesehatan atau direncanakan untuk menjalani tes tertentu, jangan ragu untuk chat dengan dokter.
Anda juga bisa berkonsultasi lewat Chat Bersama Dokter untuk mendapatkan penjelasan lebih lanjut, panduan pemeriksaan yang sesuai, serta saran pengobatan yang aman berdasarkan kondisi Anda.