Program vaksinasi COVID-19 kini telah memasuki tahap pemberian dosis kedua. Namun, muncul pertanyaan apakah dosis kedua vaksin COVID-19 boleh berbeda jenis dari dosis pertama? Mari ketahui jawabannya dalam artikel berikut.

Pemberian vaksin COVID-19 merupakan salah satu upaya yang dinilai efektif untuk memutus rantai penularan virus Corona. Sebagian besar jenis vaksin COVID-19 yang digunakan saat ini memerlukan dua kali dosis penyuntikan.

Dosis Pertama Vaksin COVID-19 Berbeda Jenis dengan Dosis Kedua, Apakah Boleh? - Alodokter

Hal tersebut bertujuan untuk mengoptimalkan antibodi yang dibentuk oleh tubuh. Dengan demikian, tubuh akan memiliki respons kekebalan yang lebih kuat dalam melawan virus Corona.

Apa Saja Jenis Vaksin COVID-19 yang Beredar di Indonesia?

Pemerintah Indonesia telah menetapkan empat jenis vaksin COVID-19 untuk Program Vaksinasi Nasional, yaitu Sinovac, Oxford-AstraZeneca, Pfizer-BioNTech, dan Novavax.

Selain itu, ada tiga jenis vaksin COVID-19 lain yang sudah disetujui penggunaannya untuk program vaksin mandiri atau vaksin gotong royong. Ketiga vaksin tersebut adalah Sinopharm, Moderna, dan CanSino.

Sebagian besar jenis vaksin COVID-19 tersebut harus disuntikkan sebanyak dua kali. Namun, vaksin CanSino yang dikenal juga dengan nama Convidecia akan diberikan dalam dosis tunggal.

Hingga saat ini, baru ada dua jenis vaksin COVID-19 yang telah digunakan di Indonesia, yaitu Sinovac yang berbahan dasar inactivated virus atau virus Corona yang telah dimatikan dan AstraZeneca yang terbuat dari virus hasil rekayasa genetika.

Bolehkah Vaksin COVID-19 Dosis Pertama dan Kedua Berbeda Jenis?

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) merekomendasikan agar setiap orang menerima dua dosis vaksin COVID-19 dari jenis atau merek vaksin yang sama. Hal ini karena data terkait efektivitas dan tingkat keamanan penggunaan vaksin COVID-19 dari jenis yang berbeda masih sangat terbatas.

Sebuah studi menunjukkan adanya peningkatan kekebalan tubuh pada penerima vaksin Pfizer empat minggu setelah menerima vaksin AstraZeneca. Meski demikian, hasil studi ini masih perlu diteliti lebih lanjut.

Di sisi lain, Centers for Disease Control and Prevention (CDC) menyatakan bahwa penggunaan dua jenis vaksin yang berbeda boleh saja dilakukan dalam kondisi darurat, misalnya ketika persediaan jenis vaksin COVID-19 dosis pertama sudah tidak ditemukan lagi.

Namun, CDC juga menekankan bahwa penggantian jenis vaksin ini hanya boleh dilakukan dengan vaksin yang berbahan dasar sama. Contohnya, penerima vaksin Pfizer untuk dosis pertama, diperbolehkan untuk menggunakan jenis vaksin mRNA lain seperti Moderna.

Sementara itu, vaksin Sinovac dan AstraZeneca yang digunakan di Indonesia terbuat dari bahan dasar yang berbeda. Terlebih lagi, belum ada penelitian yang membahas penggunaan kedua jenis vaksin ini secara bersamaan atau bergantian.

Oleh karena itu, disarankan untuk menerima dua dosis vaksin COVID-19 dari jenis vaksin yang sama. Ini berarti Anda sebaiknya tetap menerima vaksin Sinovac untuk dosis kedua bila dosis pertama yang Anda terima adalah vaksin tersebut. Hal yang sama juga berlaku jika Anda memperoleh vaksin AstraZeneca sebagai vaksin dosis pertama.

Namun, jika memang tidak tersedia dosis kedua dengan jenis vaksin yang sama, sebaiknya tetap menerima vaksin yang tersedia. Ini lebih baik dibandingkan tidak mendapatkan booster vaksin sama sekali. Selama pemberiannya dilakukan dalam pengawasan dokter, maka pemberian vaksin dengan jenis berbeda masih tergolong aman.

Menerima dua dosis vaksin COVID-19 akan memberikan tubuh perlindungan yang maksimal terhadap kemungkinan infeksi dan komplikasi akibat virus Corona. Tak hanya itu, partisipasi Anda dalam program vaksinasi ini juga akan mempercepat pembentukan herd immunity guna mengakhiri pandemi COVID-19.

Namun, perlu diingat bahwa menerima vaksin bukan berarti Anda sepenuhnya terlindungi dari virus Corona. Anda tetap perlu menerapkan protokol kesehatan dengan rajin mencuci tangan, selalu mengenakan masker saat berada di luar rumah, menjaga jarak aman, dan menghindari keramaian.

Jika Anda masih memiliki pertanyaan terkait penerimaan vaksin COVID-19, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter. Anda juga bisa langsung menghubungi layanan medis terdekat dari rumah atau hotline vaksinasi COVID-19 di nomor 119 ext 9.