Erphafillin adalah obat untuk meringankan gejala sesak napas dan mengi akibat asma, bronkitis kronis, emfisema, atau penyakit paru obstruktif kronis. Erphafillin tersedia dalam bentuk tablet yang bisa dibeli tanpa resep dokter.
Dalam tiap tablet Erphafillin, terkandung 200 mg aminofilin sebagai bahan aktifnya. Aminofilin mampu melebarkan saluran pernapasan yang menyempit sehingga udara dapat mengalir lebih lancar ke dalam paru-paru. Dengan begitu, gejala mengi dan sesak napas bisa segera mereda.

Pada umumnya, Erphafillin digunakan sebagai obat tambahan jika keluhan sesak napas tidak membaik dengan obat hirup saja.
Apa Itu Erphafillin
| Bahan aktif | Aminofilin |
| Golongan | Obat bebas terbatas |
| Kategori | Bronkodilator |
| Manfaat | Mengatasi gangguan pernapasan, seperti mengi dan sesak napas, akibat asma, bronkitis kronis, atau penyakit paru obstruktif kronis. |
| Digunakan oleh | Dewasa dan anak usia ≥6 tahun |
| Erphafillin untuk ibu hamil | Kategori C: Studi pada binatang percobaan memperlihatkan adanya efek samping terhadap janin, tetapi belum ada studi terkontrol pada ibu hamil. |
| Obat ini hanya boleh digunakan jika besarnya manfaat yang diharapkan melebihi besarnya risiko terhadap janin. | |
| Erphafillin untuk ibu menyusui | Tanyakan kepada dokter mengenai pilihan obat lain yang lebih aman digunakan selama menyusui jika bayi Anda baru lahir atau prematur. |
| Bentuk obat | Tablet |
Peringatan sebelum Menggunakan Erphafillin
Erphafillin tidak boleh digunakan sembarangan. Hal penting yang perlu diperhatikan sebelum menggunakan obat sesak napas ini antara lain:
- Hindari penggunaan Erphafillin jika Anda alergi terhadap aminofilin atau teofilin. Bila ragu, berkonsultasilah ke dokter sebelum menggunakan obat ini.
- Bicarakan terlebih dahulu dengan dokter mengenai penggunaan obat bronkodilator berbahan aminofilin jika Anda sedang mengalami edema paru, epilepsi, hipertensi, atau cystic fibrosis.
- Mintalah persetujuan dokter sebelum menggunakan Erphafillin jika Anda pernah atau sedang menderita tukak lambung, penyakit tiroid, penyakit infeksi, penyakit ginjal, kekurangan kalium (hipokalemia), penyakit liver, atau porfiria.
- Berkonsultasilah ke dokter sebelum menggunakan produk aminofilin jika Anda sedang menderita aritmia, cor pulmonale (jantung kanan bengkak), atau gagal jantung.
- Mintalah saran dokter sebelum menggunakan Erphafillin jika Anda sedang hamil, berencana untuk hamil, atau sedang menyusui.
- Diskusikan mengenai penggunaan Erphafillin ke dokter jika Anda memiliki kebiasaan merokok atau kecanduan alkohol.
- Bertanyalah kepada dokter perihal konsumsi Erphafillin jika Anda sedang menggunakan obat lain, termasuk antihipertensi golongan penghambat beta, suplemen, dan produk herbal. Tujuannya adalah untuk mencegah terjadinya interaksi obat yang tidak diinginkan.
- Beri tahu dokter bahwa Anda sedang menggunakan Erphafillin jika direncanakan untuk menjalani vaksinasi dengan vaksin influenza, atau operasi, termasuk operasi gigi.
- Segera hubungi dokter jika timbul reaksi alergi obat atau efek samping yang berat setelah menggunakan Erphafillin.
Dosis dan Aturan Pakai Erphafillin
Rekomendasi dosis Erphafillin untuk dewasa adalah 1–2 tablet, 2 kali sehari. Sementara itu, dosis Erphafillin untuk anak usia ≥6 tahun ditentukan oleh dokter berdasarkan berat badan (BB) anak.
Cara Menggunakan Erphafillin dengan Benar
Pastikan Anda menggunakan Erphafillin sesuai petunjuk yang tertera pada kemasan atau ikuti anjuran dokter. Jangan mengubah dosis yang dikonsumsi tanpa persetujuan dokter.
Agar hasil pengobatan maksimal, ikutilah panduan penggunaan Erphafillin berikut ini:
- Konsumsilah Erphafillin sebelum makan.
- Telan tablet Erphafillin dengan air putih tanpa dibelah, dikunyah, atau digerus terlebih dahulu.
- Jika lupa mengonsumsi Erphafillin, segera minum obat ini apabila jeda dengan dosis yang terlewat tidak lebih dari 4 jam. Bila sudah lebih dari 4 jam, abaikan dosis yang terlewat dan jangan menggandakan dosis selanjutnya.
- Simpan Erphafillin dalam wadah tertutup di tempat sejuk dan terhindar dari sinar matahari. Jauhkan obat dari jangkauan anak.
- Jangan konsumsi Erphafillin yang sudah melewati tanggal kedaluwarsa.
Interaksi Erphafillin dengan Obat Lain
Mengingat Erphafillin mengandung aminofilin, efek interaksi yang bisa terjadi jika obat asma ini digunakan bersama obat lain adalah:
- Peningkatan efek racun aminofilin yang bersifat fatal jika digunakan dengan ephedrine atau obat turunan xanthine lain, seperti teofilin
- Peningkatan risiko terjadinya efek samping dari aminofilin jika digunakan bersama obat antibiotik golongan makrolid, antibiotik quinolone, allopurinol, cimetidine, fluconazole, isoniazid, methotrexate, tiabendazole, atau verapamil
- Peningkatan risiko terjadinya kejang jika digunakan dengan obat bius ketamine
- Penurunan efektivitas aminofilin jika digunakan bersama carbamazepine, phenytoin, rifampicin, ritonavir, obat penghambat beta, atau produk herbal yang mengandung St. John's Wort
- Penurunan efektivitas dari adenosin atau dipyridamole
Supaya terhindar dari efek interaksi yang tidak diinginkan, berkonsultasilah ke dokter jika akan menggunakan Erphafillin bersama obat, suplemen, atau produk herbal apa pun.
Efek Samping dan Bahaya Erphafillin
Berdasarkan kandungannya, efek samping yang timbul akibat konsumsi Erphafillin bisa berupa:
- Sakit kepala
- Pusing
- Susah buang air kecil
- Mual dan muntah
- Sakit perut
- Gelisah
- Tubuh gemetar
- Insomnia
Hubungi dokter jika keluhan tersebut tidak membaik atau justru makin parah. Guna memastikan kondisi dan mendapat penanganan yang cepat, Anda bisa berkonsultasi melalui Chat Bersama Dokter. Melalui layanan ini, dokter akan memberikan saran pengobatan untuk mengatasi efek samping yang muncul.
Meski jarang terjadi, penggunaan produk aminofilin, termasuk Erphafillin, dapat menimbulkan reaksi alergi obat atau gangguan irama jantung. Jika hal ini terjadi, segeralah cari pertolongan medis ke IGD rumah sakit terdekat.