Etafenin adalah obat untuk menangani sakit kepala, nyeri otot, sakit gigi, nyeri haid, atau nyeri sesudah operasi. Obat pereda nyeri dalam bentuk kaplet ini mengandung bahan aktif 500 mg asam mefenamat.

Kandungan asam mefenamat dalam Etafenin bekerja dengan cara menghambat pembentukan prostaglandin, yaitu senyawa penyebab munculnya rasa sakit dan reaksi peradangan. Berbekal cara kerja tersebut, gejala nyeri atau bengkak akibat peradangan dapat mereda.

Etafenin

Apa Itu Etafenin

Bahan aktif Asam mefenamat
Golongan Obat resep
Kategori Obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS)
Manfaat Meredakan nyeri ringan hingga sedang
Dikonsumsi oleh Dewasa dan anak usia ≥14 tahun
Etafenin untuk ibu hamil Usia kehamilan <20 minggu
Kategori C: Studi pada binatang percobaan memperlihatkan adanya efek samping terhadap janin, tetapi belum ada studi terkontrol pada ibu hamil.
Obat ini hanya boleh digunakan jika besarnya manfaat yang diharapkan melebihi besarnya risiko terhadap janin.
Usia kehamilan ≥20 minggu
Kategori D: Ada bukti bahwa kandungan obat berisiko terhadap janin manusia. Namun, obat dalam kategori ini masih mungkin digunakan ketika manfaat yang diperoleh lebih besar daripada risikonya, misalnya untuk mengatasi situasi yang mengancam nyawa.
Etafenin untuk ibu menyusui Etafenin bisa dikonsumsi oleh ibu menyusui selama sesuai dengan anjuran dokter. Namun, sebaiknya konsultasikan dengan dokter terkait pilihan obat yang lebih aman, terutama jika bayi terlahir prematur atau usianya belum genap 1 bulan.
Bentuk obat Kaplet 

Peringatan sebelum Menggunakan Etafenin

Etafenin hanya bisa dibeli dengan resep dokter. Sebelum mengonsumsi obat ini, perhatikanlah beberapa hal berikut:

  • Beri tahu dokter mengenai riwayat alergi yang Anda miliki. Etafenin tidak boleh dikonsumsi oleh orang yang alergi terhadap asam mefenamat, aspirin, dan obat lain dari kelompok OAINS, seperti ibuprofen.
  • Sampaikan kepada dokter jika Anda pernah atau sedang mengalami gagal jantung kongestif, stroke, hipertensi, kolesterol tinggi, serangan jantung, diabetes, atau gangguan pembekuan darah.
  • Informasikan kepada dokter jika Anda pernah atau sedang menderita tukak lambung, penyakit ginjal, penyakit liver, asma, anemia, perdarahan saluran pencernaan, edema, kejang, atau lupus.
  • Pastikan untuk memberi tahu dokter bahwa Anda baru saja atau direncanakan menjalani operasi bypass jantung. Penggunaan Etafenin perlu dihentikan pada kondisi tersebut.
  • Diskusikan dengan dokter mengenai penggunaan Etafenin jika Anda sedang menyusui, hamil, atau sedang merencanakan kehamilan. 
  • Konsultasikan dengan dokter jika Anda sedang menggunakan obat lain, termasuk suplemen dan produk herbal. Tujuannya adalah untuk mengantisipasi terjadinya interaksi antarobat.
  • Jangan memberikan Etafenin kepada anak usia di bawah 14 tahun.
  • Jauhi kebiasaan merokok atau mengonsumsi minuman beralkohol selama menggunakan Etafenin. Hal ini dapat menyebabkan perdarahan saluran pencernaan.
  • Jangan langsung mengemudi atau melakukan kegiatan lain yang memerlukan kewaspadaan setelah minum Etafenin. Obat ini dapat menyebabkan pusing, kantuk, atau pandangan buram.
  • Segera ke dokter jika mengalami reaksi alergi obat atau efek samping serius setelah minum Etafenin.

Dosis dan Aturan Pakai Etafenin

Berikut ini adalah dosis umum penggunaan Etafenin berdasarkan usia pasien:

  • Dewasa dan anak usia ≥14 tahun: 500 mg, 3 kali sehari.

Cara Menggunakan Etafenin dengan Benar

Ikuti anjuran dokter dan bacalah informasi yang tertera pada label kemasan obat sebelum mengonsumsi Etafenin. Jangan mengurangi atau menambah dosis tanpa persetujuan dokter.

Agar hasil pengobatan maksimal, ikutilah cara menggunakan Etafenin berikut ini:

  • Konsumsilah Etafenin bersama makanan atau segera setelah makan. Telan kaplet secara utuh dengan bantuan air putih.
  • Etafenin akan lebih efektif jika digunakan begitu gejala muncul. Oleh karena itu, jangan menunda pengobatan agar keluhan bisa cepat teratasi.
  • Minumlah Etafenin setiap harinya selama masih ada keluhan. Jika Anda lupa, segera konsumsi obat ini begitu teringat. Namun, bila waktu minum obat berikutnya sudah dekat, abaikan dosis yang terlewat dan jangan menggandakan dosis selanjutnya.
  • Jika memungkinkan, periksalah tekanan darah Anda menggunakan tensimeter di rumah. Penggunaan obat berisi asam mefenamat dapat meningkatkan tekanan darah. Hubungi dokter jika tekanan darah meningkat.
  • Hentikan penggunaan Etafenin begitu nyeri sudah membaik. Obat yang mengandung asam mefenamat tidak boleh digunakan lebih dari 7 hari tanpa anjuran dokter.
  • Simpan Etafenin di tempat bersuhu ruangan, kering, dan terhindar dari paparan sinar matahari langsung. Jauhkan obat ini dari jangkauan anak-anak.

Interaksi Etafenin dengan Obat Lain

Ada efek interaksi yang bisa terjadi jika obat dengan kandungan asam mefenamat digunakan bersama obat lain. Interaksi tersebut bisa berupa:

  • Peningkatan risiko terjadinya kerusakan ginjal bila dikonsumsi dengan ciclosporin atau tacrolimus
  • Peningkatan risiko terjadinya perdarahan jika digunakan bersama kortikosteroid, obat antidepresan SSRI, obat OAINS lain, serta obat pengencer darah, seperti warfarin
  • Penurunan efektivitas dari obat diuretik, ACE inhibitor, ARB, atau penghambat beta
  • Peningkatan risiko timbulnya hipoglikemia jika digunakan bersama antidiabetes bentuk minum, seperti glimepiride
  • Peningkatan risiko terjadinya kelainan darah jika diminum bersama zidovudine
  • Peningkatan risiko timbulnya efek samping Etafenin jika digunakan dengan probenecid
  • Peningkatan risiko terjadinya efek samping dari lithium, methotrexate, atau digoxin

Untuk mencegah terjadinya interaksi obat, diskusikan dengan dokter apabila Anda berencana menggunakan Etafenin bersama obat, suplemen, atau produk herbal apa pun.

Efek Samping dan Bahaya Etafenin

Mengingat Etafenin mengandung asam mefenamat, ada efek samping yang mungkin terjadi setelah mengonsumsi obat ini, antara lain:

  • Kantuk 
  • Sakit kepala
  • Pusing 
  • Perut kembung
  • Mual atau muntah
  • Penglihatan kabur
  • Diare atau malah sembelit
  • Nafsu makan hilang
  • Sulit tidur
  • Telinga berdenging

Konsultasikan dengan dokter melalui chat jika efek samping di atas terjadi dan tidak kunjung membaik. Dokter akan memberikan saran dan pengobatan untuk mengatasi keluhan tersebut. 

Periksakan diri ke dokter jika muncul reaksi alergi obat atau efek samping serius, seperti:

  • Sesak napas, bahkan ketika sedang beraktivitas ringan
  • Gejala mirip flu, seperti nyeri otot, demam, atau lemas
  • Berat badan naik secara drastis
  • Gejala anemia, seperti pusing atau sesak napas, kulit pucat, lelah berat, serta tangan dan kaki terasa dingin
  • Perdarahan saluran cerna, dengan gejala tinja berdarah atau berwarna hitam, batuk berdarah, muntah darah, atau muntah dengan ampas seperti bubuk kopi
  • Keluhan akibat gangguan ginjal, seperti buang air kecil sedikit atau bahkan tidak kencing sama sekali, serta bengkak di kaki atau pergelangan kaki
  • Gejala gangguan fungsi hati, seperti sakit di perut sebelah kanan atas, nafsu makan hilang, urine berwarna gelap, atau penyakit kuning