Etorvel adalah obat untuk meredakan nyeri dan peradangan, terutama pada osteoartritis, nyeri muskuloskeletal kronis, serta nyeri yang muncul setelah operasi gigi. Obat yang mengandung etoricoxib ini hanya bisa dibeli dengan resep dokter.
Etoricoxib di dalam Etorvel merupakan obat golongan antiinflamasi nonsteroid (OAINS) jenis COX-2 inhibitor. Obat ini mampu menghambat cyclooxygenase-2 (COX-2), yaitu enzim yang menghasilkan prostaglandin di dalam tubuh. Dengan berkurangnya kadar prostaglandin, nyeri, bengkak, dan kaku akibat peradangan dapat membaik.
Produk Etorvel
Etorvel merupakan obat resep yang dikemas dalam bentuk tablet dengan tiga varian, yaitu:
- Etorvel 60 mg 10 Tablet, yang mengandung 60 mg etoricoxib per tablet
- Etorvel 90 mg 10 Tablet, yang tiap tabletnya berisi 90 mg etoricoxib
- Etorvel 120 mg 10 Tablet, dengan kandungan 120 mg etoricoxib tiap tabletnya
Apa Itu Etorvel
Bahan aktif | Etoricoxib |
Golongan | Obat resep |
Kategori | Obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS) jenis COX-2 inhibitor |
Manfaat | Mengatasi nyeri muskuloskeletal (nyeri pada sendi, ligamen, otot, tendon, atau tulang) yang bersifat kronis atau berkepanjangan. |
Mengurangi gejala radang sendi pada penderita osteoarthritis | |
Meredakan nyeri akut, termasuk nyeri setelah operasi gigi | |
Dikonsumsi oleh | Dewasa dan anak usia ≥16 tahun |
Etorvel untuk ibu hamil | Usia kehamilan <20 minggu |
Kategori C: Studi pada binatang percobaan memperlihatkan adanya efek samping terhadap janin, tetapi belum ada studi terkontrol pada ibu hamil. | |
Perlu diingat bahwa obat ini hanya boleh digunakan apabila besarnya manfaat yang diharapkan melebihi besarnya risiko terhadap janin. | |
Usia kehamilan ≥20 minggu | |
Kategori D: Ada bukti bahwa kandungan obat berisiko terhadap janin manusia. Namun, obat dalam kategori ini masih mungkin digunakan ketika manfaat yang diperoleh lebih besar daripada risikonya, misalnya untuk mengatasi situasi yang mengancam nyawa. | |
Etorvel untuk ibu menyusui | Belum ada data yang menjelaskan keamanan etoricoxib pada Etorvel untuk ibu menyusui. Untuk itu, diskusikan dengan dokter mengenai alternatif obat yang lebih aman, terutama jika bayi lahir prematur atau usianya belum genap 1 bulan. |
Bentuk obat | Tablet salut selaput |
Peringatan sebelum Menggunakan Etorvel
Etorvel harus digunakan sesuai aturan pakai yang tertera pada kemasan dan saran dari dokter. Perhatikan hal-hal berikut sebelum menggunakan obat ini:
- Sampaikan kepada dokter tentang riwayat yang Anda miliki. Etorvel tidak boleh diminum oleh orang yang alergi terhadap etoricoxib atau obat lain dari golongan OAINS, seperti aspirin.
- Informasikan kepada dokter jika Anda direncanakan atau baru saja menjalani operasi bypass jantung. Etorvel tidak diperuntukkan bagi orang dengan kondisi tersebut.
- Beri tahu dokter jika Anda pernah atau sedang menderita penyakit jantung, gagal jantung, penyakit arteri perifer, hipertensi, transient ischemic attack (TIA), angina pektoris, diabetes, atau stroke.
- Pastikan untuk memberi tahu dokter jika Anda pernah atau sedang menderita radang usus, tukak lambung, atau ulkus duodenum, asma, lupus, penyakit ginjal, atau penyakit liver.
- Konsultasikan dengan dokter mengenai penggunaan Etorvel jika Anda sedang hamil, berencana hamil, atau sedang menyusui.
- Diskusikan dengan dokter mengenai penggunaan Etorvel jika Anda sedang menggunakan obat lain, termasuk suplemen dan produk herbal. Tujuannya adalah untuk mengantisipasi terjadinya interaksi antarobat.
- Jangan langsung mengemudi atau melakukan aktivitas lain yang memerlukan kewaspadaan setelah menggunakan Etorvel. Obat ini dapat menyebabkan pusing dan kantuk.
- Segera ke dokter jika mengalami reaksi alergi obat atau efek samping serius setelah mengonsumsi Etorvel.
Dosis dan Aturan Pakai Etorvel
Berikut ini adalah rekomendasi dosis etoricoxib pada Etorvel berdasarkan usia pasien dan kondisi yang dialaminya:
Kondisi: Osteoarthritis dan nyeri muskuloskeletal kronis
- Dewasa dan anak usia ≥18 tahun: 60 mg, 1 kali sehari.
Kondisi: Nyeri akut pascaoperasi gigi
- Dewasa dan anak usia ≥18 tahun: 120 mg, 1 kali sehari.
Cara Menggunakan Etorvel dengan Benar
Gunakan Etorvel sesuai anjuran dokter dan bacalah informasi yang tertera pada label kemasan obat sebelum menggunakan Etorvel. Jangan menambah atau mengurangi dosis tanpa persetujuan dokter.
Berikut ini adalah cara menggunakan Etorvel tablet:
- Etorvel dapat diminum bersama makanan atau segera sesudah makan.
- Telan tablet Etorvel dalam kondisi utuh dengan bantuan air putih. Jangan membelah, menggerus, atau mengunyah tablet.
- Jika Anda lupa mengonsumsi Etorvel, segera minum obat ini begitu teringat. Namun, bila waktu minum obat berikutnya sudah dekat, abaikan dosis yang terlewat dan jangan menggandakan dosis selanjutnya.
- Konsumsi Etorvel bisa dihentikan begitu nyeri sudah membaik. Obat dengan kandungan etoricoxib tidak boleh digunakan lebih dari 8 hari.
- Periksakan tekanan darah secara rutin selama menjalani pengobatan dengan Etorvel, terutama dalam jangka panjang. Etoricoxib dapat meningkatkan tekanan darah.
- Simpan Etorvel di tempat bersuhu ruangan, kering, dan terhindar dari paparan sinar matahari langsung. Jauhkan obat ini dari jangkauan anak-anak.
Interaksi Etorvel dengan Obat Lain
Ada interaksi yang mungkin terjadi jika obat yang mengandung etoricoxib, seperti Etorvel, digunakan bersama obat lain. Efek interaksi yang dapat terjadi bisa berupa:
- Penurunan efektivitas obat diuretik atau obat antihipertensi dalam menurunkan tekanan darah
- Peningkatan risiko terjadinya tukak atau luka pada saluran pencernaan jika digunakan dengan aspirin untuk penyakit jantung
- Penurunan efektifitas Etorvel jika diminum bersama rifampicin
- Peningkatan risiko terjadinya perdarahan jika dikonsumsi bersama dengan obat antikoagulan, seperti warfarin
- Peningkatan risiko terjadinya efek samping dari lithium, methotrexate, salbutamol tablet, atau minoxidil
Untuk mencegah terjadinya efek interaksi obat, diskusikan dengan dokter jika Anda berencana menggunakan Etorvel bersama obat, suplemen, atau produk herbal apa pun.
Efek Samping dan Bahaya Etorvel
Ada beberapa efek samping yang bisa muncul setelah mengonsumsi Etorvel, yaitu:
- Sakit kepala
- Sakit perut
- Diare atau malah sembelit
- Perut kembung
- Mual dan muntah
- Sariawan
- Lelah berat
Berkonsultasilah dengan dokter melalui chat jika efek samping yang terjadi sangat mengganggu atau makin parah seiring berjalannya waktu. Dokter dapat memberikan saran dan pengobatan untuk menangani efek samping tersebut.
Segera periksakan diri ke dokter bila muncul reaksi alergi obat atau efek samping yang lebih serius, seperti:
- Gejala perdarahan saluran cerna, seperti muntah darah atau ampas serupa kopi bubuk, BAB berdarah, atau BAB hitam seperti aspal
- Ruam yang menyebar dengan cepat atau mengelupas, dan disertai demam
- Bengkak di kelopak mata, bibir, lidah, wajah, dan tenggorokan
- Gangguan fungsi hati, yang gejalanya bisa berupa sakit pada bagian kanan atas perut, tubuh terasa lemas, urine berwarna gelap, atau penyakit kuning