Fluocort N adalah obat berbentuk krim yang mengandung kombinasi fluocinolone dan neomycin. Fluocort N bermanfaat untuk mengatasi peradangan kulit, seperti dermatitis atau eksim, yang disertai infeksi bakteri.
Fluocort N menggabungkan dua bahan aktif dengan fungsi berbeda. Fluocinolone acetonide merupakan kortikosteroid topikal yang bekerja untuk mengurangi peradangan, kemerahan, dan gatal pada kulit. Sementara itu, neomycin sulfate adalah antibiotik yang melawan infeksi bakteri pada permukaan kulit.

Fluocort N tersedia dalam kemasan tube 5 gr. Fluocort N krim 5 gr dapat diperoleh di apotek dengan resep dokter.
Apa Itu Fluocort N
| Bahan aktif | Kombinasi fluocinolone 0,25 mg dan neomycin 0,5 mg |
| Golongan | Obat resep |
| Kategori | Kombinasi kortikosteroid topikal (fluocinolone) dan antibiotik topikal golongan aminoglikosida (neomycin) |
| Manfaat | Mengatasi peradangan pada kulit, seperti dermatitis, yang disertai infeksi bakteri |
| Digunakan oleh | Dewasa |
| Fluocort N untuk ibu hamil | Kategori C: Studi pada binatang percobaan memperlihatkan adanya efek samping fluocinolone terhadap janin, tetapi belum ada studi terkontrol pada ibu hamil. |
| Sementara itu, belum ada cukup bukti dari studi pada binatang percobaan maupun manusia yang menjelaskan keamanan neomycin terhadap ibu hamil maupun janin. | |
| Obat oles yang mengandung fluocinolone dan neomycin, seperti Fluocort N, tidak boleh digunakan oleh ibu hamil, kecuali jika dianjurkan oleh dokter. | |
| Fluocort N untuk ibu menyusui | Fluocort N umumnya aman digunakan oleh ibu menyusui selama mengikuti petunjuk dokter. |
| Jika perlu menggunakan obat ini pada puting, oleskan setelah selesai menyusui dan jangan lupa untuk membersihkan sisa obat sebelum waktu menyusui selanjutnya. | |
| Bentuk obat | Krim |
Peringatan sebelum Menggunakan Fluocort N
Hindari pemakaian obat oles berbahan aktif fluocinolone dan neomycin untuk mengobati dermatitis perioral, jerawat, rosacea, atau ruam popok. Agar penggunaan Fluocort N tepat guna, pastikan Anda berkonsultasi dengan dokter melalui chat jika memiliki keluhan tertentu pada kulit.
Hal penting lain yang perlu diperhatikan sebelum menggunakan Fluocort N meliputi:
- Informasikan kepada dokter jika Anda pernah mengalami iritasi atau alergi terhadap obat oles. Bila memungkinkan, sebutkan juga jenis obatnya. Fluocort N tidak boleh digunakan oleh orang yang alergi terhadap kandungan produk ini.
- Beri tahu dokter jika Anda pernah mengalami reaksi alergi atau iritasi kulit setelah menggunakan obat oles berbahan aktif gentamicin, kanamycin, atau obat lain dari kelompok kortikosteroid topikal, seperti triamcinolone.
- Jangan menggunakan Fluocort N jika Anda sedang mengalami gendang telinga pecah.
- Mintalah saran dokter sebelum menggunakan Fluocort N jika Anda sedang mengalami infeksi kulit, seperti kandidiasis kulit, cacar, herpes, atau tuberkulosis kulit.
- Diskusikan dengan dokter mengenai penggunaan Fluocort N jika Anda sedang menderita diabetes, penyakit ginjal, atau gangguan kelenjar adrenal, seperti sindrom Cushing.
- Berkonsultasilah ke dokter sebelum menggunakan Fluocort N jika terdapat luka yang besar, luka tusuk, atau luka bakar yang luas di area kulit yang akan diobati.
- Mintalah persetujuan dokter sebelum menggunakan Fluocort N jika Anda sedang hamil atau menyusui.
- Beri tahu dokter jika Anda sedang menjalani terapi dengan suplemen, produk herbal, atau obat tertentu, termasuk obat oles lain. Hal ini bertujuan untuk mencegah terjadinya interaksi antarobat.
- Jangan mengoleskan obat lain pada kulit yang sedang diobati dengan Fluocort N kecuali atas saran dokter.
- Jangan menggunakan Fluocort N pada anak tanpa arahan dokter. Hal ini karena anak-anak lebih mudah mengalami efek samping dari kandungan obat ini.
- Segera temui dokter jika Anda mengalami reaksi alergi obat atau efek samping yang serius setelah memakai Fluocort N.
Dosis dan Aturan Pakai Fluocort N
Untuk mengobati radang kulit yang disertai infeksi bakteri, oleskan krim Fluocort N secara merata pada area kulit yang perlu diobati, 2–3 kali sehari. Lama pengobatan 5–7 hari atau sesuai petunjuk dokter.
Cara Menggunakan Fluocort N dengan Benar
Gunakanlah Fluocort N sesuai anjuran dokter dan petunjuk yang tertera pada kemasannya. Jangan menggunakan krim ini terlalu banyak atau terlalu sering, tetapi secukupnya saja sesuai aturan pakai. Penggunaan krim kortikosteroid secara berlebihan dan dalam waktu yang lama bisa menimbulkan efek samping.
Berikut cara yang tepat dalam menggunakan Fluocort N agar keluhan radang kulit yang terinfeksi kuman bisa cepat sembuh:
- Pastikan untuk mencuci tangan dan mengeringkannya sebelum menggunakan Fluocort N. Bersihkan dan keringkan area kulit yang akan diobati.
- Oleskan krim Fluocort N tipis-tipis di area kulit yang perlu diobati hingga merata.
- Jangan menutup atau membalut area yang diolesi krim Fluocort N dengan perban, kecuali atas saran dokter.
- Jangan lupa untuk mencuci tangan setelah menggunakan Fluocort N, kecuali jika yang diobati area tangan.
- Simpan Fluocort N di tempat bersuhu ruangan dan terhindar dari panas serta lembap. Jauhkan obat ini dari jangkauan anak-anak.
- Jika lupa menggunakan Fluocort N, segera pakai obat ini begitu teringat. Namun, bila sudah dekat dengan jadwal pemakaian berikutnya, tidak perlu mengoleskan obat ini lebih banyak pada pemakaian selanjutnya.
- Fluocort N hanya boleh digunakan di kulit. Bila obat tidak sengaja mengenai mata, atau bagian dalam hidung, mulut, vagina, maupun anus, segera bilas area tersebut dengan air bersih.
- Lakukan konsultasi online dengan dokter jika keluhan radang kulit belum mereda meski sudah memakai Fluocort N sesuai lama pengobatan yang dianjurkan dokter. Namun, jika jika gejala makin parah meski waktu pengobatan belum tuntas, segeralah temui dokter.
- Jangan gunakan Fluocort N yang sudah melewati tanggal kedaluwarsa. Obat oles ini tidak boleh digunakan lebih dari 3 bulan setelah kemasan dibuka.
Interaksi Fluocort N dengan Obat Lain
Fluocort N dapat menimbulkan efek samping bila dipakai bersama obat oles atau produk kulit yang iritatif, misalnya sabun antiseptik, obat jerawat dengan bahan aktif kuat, atau kortikosteroid topikal lainnya. Pemakaian antibiotik oles pada area kulit yang sama juga berpotensi menyebabkan iritasi.
Supaya aman, jangan memakai Fluocort N bersamaan dengan produk perawatan kulit atau obat oles lain pada area kulit yang sama, kecuali atas persetujuan dokter.
Efek Samping dan Bahaya Fluocort N
Efek samping yang bisa timbul pada kulit yang diobati dengan Fluocort N adalah:
- Rasa panas atau perih sesaat
- Iritasi dan kemerahan pada kulit
- Kulit kering
Efek samping tersebut biasanya hanya muncul pada awal pemakaian dan bisa hilang dalam beberapa hari. Gunakan layanan Chat Bersama Dokter untuk berkonsultasi jika keluhan tersebut tidak membaik atau justru makin parah.
Meski jarang terjadi, penggunaan krim berbahan aktif fluocinolone dan neomycin, seperti Fluocort N, bisa menimbulkan reaksi alergi obat atau efek samping serius, seperti:
- Jerawat yang banyak, stretch mark, biang keringat, atau folikulitis
- Gejala infeksi kulit, seperti kemerahan, bengkak, dan benjolan berisi nanah
- Tumbuh bulu badan yang banyak atau hypertrichosis
- Telinga berdenging (tinnitus), penurunan kemampuan mendengar
- Gejala gangguan ginjal, seperti nyeri saat buang air kecil, urine keruh atau bercampur darah, urine yang keluar saat buang air kecil makin sedikit atau tidak keluar sama sekali
- Gejala gangguan fungsi kelenjar adrenal, mual, muntah, hilang nafsu makan, lemas atau lelah tanpa sebab yang jelas, atau hipotensi
- Hiperglikemia, yang gejalanya antara lain mudah haus dan lapar, buang air kecil lebih sering dari biasanya, linglung, napas bau buah
- Perubahan warna pada area kulit yang diobati
- Penumpukan lemak, terutama di bahu (buffalo hump) dan wajah (moon face)
Hentikan pemakaian Fluocort N dan segera temui dokter jika timbul gejala infeksi kulit atau efek samping yang mengganggu. Anda dapat memanfaatkan fitur buat janji temu dengan dokter di aplikasi ALODOKTER.