Forlepsi ER adalah obat untuk mengontrol kejang pada epilepsi. Selain itu, obat ini juga dapat digunakan sebagai terapi untuk mengatasi episode manik pada gangguan bipolar dan mencegah migrain agar tidak sering kambuh. Forlepsi ER tersedia dalam bentuk kaplet dan mengandung sodium divalproex.
Sodium divalproex dalam Forlepsi ER bekerja dengan cara menyeimbangkan zat kimia alami (neurotransmitter), yang mengatur aktivitas listrik di otak. Ketika aktivitas listrik yang berlebihan di otak bisa dikendalikan, serangan kejang bisa berkurang, suasana hati menjadi lebih stabil, dan frekuensi serangan migrain menurun.

Apa Itu Forlepsi ER
| Bahan aktif | 500 mg sodium divalproex |
| Golongan | Obat resep |
| Kategori | Antikonvulsan |
| Manfaat | Mengobati kejang akibat epilepsi |
| Menangani episode manik dari gangguan bipolar | |
| Mencegah migrain | |
| Digunakan oleh | Dewasa dan anak usia ≥10 tahun |
| Forlepsi ER untuk ibu hamil | Kategori D: Ada bukti bahwa kandungan obat berisiko terhadap janin manusia. Namun, obat dalam kategori ini masih mungkin digunakan ketika manfaat yang diperoleh lebih besar daripada risikonya, misalnya untuk mengatasi situasi yang mengancam nyawa. |
| Obat berbahan aktif sodium divalproex, seperti Forlepsi ER, bisa meningkatkan risiko cacat lahir, terutama kelainan pada tulang belakang dan saraf bayi (spina bifida). Obat ini juga meningkatkan risiko penyakit jantung bawaan dan gangguan perkembangan pada anak. | |
| Forlepsi ER untuk ibu menyusui | Konsultasikan dengan dokter mengenai manfaat dan efek samping yang mungkin terjadi dari penggunaan Forlepsi ER selama menyusui. |
| Bentuk obat | Kaplet lepas lambat |
Peringatan sebelum Menggunakan Forlepsi ER
Forlepsi ER tidak boleh digunakan sembarangan. Hal yang perlu Anda perhatikan sebelum menggunakan obat ini untuk diri sendiri atau memberikannya kepada anak adalah:
- Beri tahu dokter mengenai riwayat alergi yang dimiliki. Individu yang alergi terhadap sodium divalproex, asam valproat, atau natrium valproat tidak boleh menggunakan Forlepsi ER.
- Sampaikan kepada dokter jika Anda pernah atau sedang menderita penyakit liver, penyakit ginjal, gangguan metabolisme urea, Alpers-Huttenlocher syndrome, kecanduan alkohol, pankreatitis, gangguan pembekuan darah, demensia, depresi, atau malnutrisi.
- Informasikan kepada dokter jika Anda sedang menggunakan obat, suplemen, atau produk herbal lain. Tujuannya adalah untuk mengantisipasi interaksi antarobat yang tidak diinginkan.
- Bicarakan dengan dokter jika Anda sedang menggunakan Forlepsi ER bila direncanakan untuk menjalani operasi atau tes laboratorium, terutama tes urine.
- Pastikan untuk memberi tahu dokter jika Anda sedang hamil, mungkin hamil, menyusui, atau merencanakan kehamilan, sebelum menggunakan Forlepsi ER.
- Gunakan kondom atau alat kontrasepsi lain untuk mencegah kehamilan selama menjalani pengobatan dengan Forlepsi ER. Konsultasikan dengan dokter mengenai alat kontrasepsi yang paling efektif untuk Anda.
- Hindari aktivitas seperti olahraga dengan kontak fisik yang keras. Hati-hati saat melakukan aktivitas dengan benda tajam atau yang berisiko menyebabkan perdarahan, seperti menggunting kuku atau bercukur.
- Segera ke dokter jika terjadi reaksi alergi obat atau efek samping lebih serius setelah mengonsumsi Forlepsi ER.
Dosis dan Aturan Pakai Forlepsi ER
Dosis dan jangka waktu penggunaan Forlepsi ER akan ditentukan oleh dokter sesuai dengan tujuan pengobatan, usia, serta kondisi kesehatan dan berat badan (BB) pasien. Di bawah ini adalah rincian dosis umum Forlepsi ER:
Kondisi: Kejang akibat epilepsi
- Dewasa dan anak usia ≥10 tahun: Dosis awal 10–15 mg/kgBB per hari. Dosis dapat ditingkatkan sebanyak 5–10 mg/kgBB per minggu. Dosis maksimal 60 mg/kg BB per hari.
Kondisi: Episode manik dari gangguan bipolar
- Dewasa: 25 mg/kgBB, 1 kali sehari. Dosis maksimal 60 mg/kgBB per hari.
Kondisi: Migrain
- Dewasa: Dosis awal 500 mg 1 kali sehari, selama 1 minggu. Dosis dapat ditingkatkan hingga 1.000 mg, 1 kali sehari.
Cara Menggunakan Forlepsi ER dengan Benar
Gunakan Forlepsi ER sesuai anjuran dokter dan bacalah aturan pakai yang tertera dalam kemasan. Jangan menambah atau mengurangi dosis tanpa persetujuan dokter.
Agar efektif, ikutilah cara mengonsumsi Forlepsi ER berikut ini:
- Forlepsi ER sebaiknya dikonsumsi pada waktu makan untuk mencegah sakit perut. Telan obat dalam keadaan utuh tanpa dibelah atau dikunyah terlebih dahulu.
- Bila Anda lupa mengonsumsi Forlepsi ER, segera minum obat ini begitu teringat. Namun, bila sudah dekat waktu minum berikutnya, abaikan dosis yang terlewat dan jangan menggandakan dosis selanjutnya.
- Jangan berhenti menggunakan atau mengubah dosis Forlepsi ER tanpa berkonsultasi dahulu dengan dokter. Berhenti menggunakan obat secara mendadak dapat meningkatkan risiko terjadinya kejang yang parah.
- Patuhi jadwal kontrol yang ditentukan oleh dokter. Anda mungkin akan diminta untuk menjalani tes darah atau tes urine selama menggunakan Forlepsi ER.
- Simpan Forlepsi ER di tempat bersuhu ruangan, kering, dan terhindar dari paparan sinar matahari langsung. Jauhkan obat ini dari jangkauan anak-anak.
- Jangan menggunakan Forlepsi ER yang sudah melewati tanggal kedaluwarsa.
Interaksi Forlepsi ER dengan Obat Lain
Ada beberapa interaksi yang dapat terjadi jika Forlepsi ER digunakan bersamaan dengan obat-obatan tertentu, yaitu:
- Peningkatan risiko terjadinya pusing, kantuk, linglung, dan sulit berkonsentrasi, jika digunakan dengan aripiprazole, pregabalin, atau quetiapine
- Peningkatan risiko terjadinya demam, tubuh lemas, kantuk, mual, muntah, atau sakit perut jika digunakan bersama aspirin yang sudah dikonsumsi dalam jangka panjang
- Peningkatan risiko terjadinya kejang, rasa gelisah, tremor, atau pingsan jika digunakan dengan clarithromycin atau erythromycin
- Peningkatan risiko terjadinya kadar natrium dalam darah terlalu rendah (hiponatremia) atau kejang jika digunakan dengan sertraline, duloxetine, atau escitalopram
Untuk mencegah terjadinya interaksi obat, beri tahu dokter tentang obat, suplemen, atau produk herbal yang sedang Anda konsumsi sebelum minum Forlepsi ER.
Efek Samping dan Bahaya Forlepsi ER
Penggunaan Forlepsi ER mungkin dapat menimbulkan efek samping seperti:
- Diare
- Kantuk
- Pusing
- Rambut rontok
- Penglihatan buram atau ganda
- Telinga berdenging (tinnitus)
- Kesulitan menjaga keseimbangan
- Tubuh gemetar (tremor)
- Penurunan atau peningkatan berat badan
- Perubahan siklus menstruasi
Konsultasikan ke dokter lewat chat jika efek samping tersebut tidak kunjung mereda atau makin memburuk. Segera ke dokter jika Anda mengalami reaksi alergi obat atau efek samping lebih serius yang jarang terjadi, seperti:
- Gangguan otak (ensefalopati), yang bisa ditandai dengan tubuh yang terasa lemas, muntah, atau linglung
- Tubuh mudah memar, gusi berdarah, buang air kecil atau air besar berdarah
- Perubahan suasana hati, depresi, atau timbul keinginan bunuh diri
- Aritmia dan nyeri dada
- Bengkak di tangan dan kaki
- Gerakan mata yang tidak terkontrol (nistagmus)
- Gangguan pernapasan
- Tubuh mengigigil
- Pingsan