Fungasol adalah obat untuk mengatasi infeksi jamur sistemik, yaitu infeksi yang menyerang organ dalam tubuh. Kondisi yang dapat ditangani dengan obat ini antara lain blastomikosis, histoplasmosis, coccidioidomycosis, dan kromomikosis.
Setiap 1 tablet Fungasol mengandung 200 mg ketoconazole. Kelompok obat antijamur golongan imidazol ini bekerja dengan cara membunuh dan menghentikan pertumbuhan jamur sehingga infeksi jamur tertangani.
Fungasol umumnya digunakan kepada pasien yang menderita infeksi jamur sistemik. Namun, obat ini juga dapat digunakan untuk mengatasi sindrom Cushing, serta kutu air dan kurap yang tidak lekas sembuh setelah diobati dengan ketoconazole topikal atau griseofulvin.
Apa Itu Fungasol
Bahan aktif | Ketoconazole 200 mg |
Golongan | Obat resep |
Kategori | Obat antijamur jenis azole |
Manfaat | Mengobati infeksi jamur sistemik,seperti blastomikosis, coccidioidomycosis, histoplasmosis, atau kromomikosis. |
Mengatasi sindrom Cushing | |
Digunakan oleh | Dewasa dan anak usia di atas 2 tahun |
Fungasol untuk ibu hamil | Kategori C: Studi pada binatang percobaan memperlihatkan adanya efek samping terhadap janin, tetapi belum ada studi terkontrol pada ibu hamil. |
Obat ini hanya boleh digunakan jika dokter menilai besarnya manfaat yang diharapkan melebihi besarnya risiko terhadap janin. | |
Fungasol untuk ibu menyusui | Fungasol bisa terserap ke dalam ASI sehingga obat ini tidak direkomendasikan pada ibu menyusui. |
Diskusikan dengan dokter mengenai obat antijamur lain yang aman untuk dikonsumsi ibu menyusui. | |
Bentuk obat | Tablet |
Peringatan sebelum Menggunakan Fungasol
Fungasol hanya dapat dibeli dengan resep dokter. Resep ini bisa Anda peroleh melalui konsultasi di fitur Chat Bersama Dokter. Sebelum mengonsumsi Fungasol, perhatikan hal-hal berikut:
- Beri tahu dokter mengenai riwayat alergi yang Anda miliki. Orang yang alergi terhadap ketoconazole atau obat antijamur golongan azole lain, seperti econazole atau clotrimazole, tidak boleh menggunakan Fungasol.
- Informasikan kepada dokter jika Anda sedang atau pernah mengidap insufisiensi adrenal, hypochlorhydria, gangguan hati, gangguan irama jantung, atau kecanduan alkohol.
- Sampaikan kepada dokter bahwa Anda sedang mengonsumsi Fungasol jika dokter menjadwalkan Anda untuk menjalani operasi tertentu, misalnya operasi gigi.
- Bicarakan dengan dokter jika Anda sedang atau pernah mengalami kekurangan magnesium atau kalium. Penggunaan Fungasol pada kondisi tersebut berisiko menyebabkan gangguan irama jantung.
- Beri tahu dokter jika Anda sedang hamil, berencana untuk hamil, atau sedang menyusui.
- Diskusikan dengan dokter mengenai obat, suplemen, atau produk herbal apa pun yang sedang dikonsumsi. Tujuannya adalah untuk mencegah terjadinya interaksi obat.
- Jangan melakukan aktivitas yang memerlukan kewaspadaan, seperti mengemudi, setelah minum Fungasol. Pasalnya, obat ini bisa memicu pusing dan kantuk.
- Segera hubungi dokter ketika Anda muncul reaksi alergi obat atau efek samping serius setelah menggunakan obat ini.
Dosis dan Aturan Pakai Fungasol
Berikut ini adalah dosis umum penggunaan Fungasol berdasarkan kondisi dan usia pasien:
Kondisi: Infeksi jamur sistemik
- Dewasa: 1 tablet, sekali sehari. Jika diperlukan, dosis dapat ditingkatkan menjadi 2 tablet, 1 kali sehari.
- Anak usia 2 tahun ke atas: 3,3-6,6 Mg/kgBB, 1 kali sehari.
Kondisi: Sindrom Cushing
-
Dewasa dan anak usia di atas 12 tahun:
Dosis awal: 2–3 tablet per hari. Dosis dapat diturunkan menjadi 1 tablet sehari setelah pemakaian selama 7–28 hari.
Dosis lanjutan: 3–4 tablet per hari, dosis maksimal 6 tablet atau 1200 mg per hari. Penggunaan obat ini dapat dihentikan sesuai kondisi liver dan kelenjar adrenal pasien.
Cara Menggunakan Fungasol dengan Benar
Pastikan untuk mengikuti anjuran dokter dan membaca aturan penggunaan yang tertera pada kemasan Fungasol sebelum mulai mengonsumsi obat ini. Jangan menambah, mengurangi, atau menghentikan penggunaan obat ini tanpa seizin dokter.
Agar manfaat ketoconazole dalam Fungasol bekerja maksimal, konsumsilah obat ini dengan benar. Berikut adalah panduannya:
- Minumlah Fungasol sesudah makan dan telan obat ini dengan bantuan air putih.
- Apabila Anda lupa mengonsumsi Fungasol, segera minum obat ini begitu teringat. Jika jadwal konsumsi obat berikutnya sudah dekat, abaikan dosis yang terlewat dan jangan menggandakan dosis selanjutnya.
- Jika dokter menyarankan Anda untuk mengonsumsi antasida selama menjalani pengobatan dengan Fungasol, minumlah antasida 1 jam sebelum atau 2 jam sesudah menggunakan Fungasol.
- Pastikan untuk tidak berhenti minum Fungasol secara tiba-tiba tanpa seizin dokter. Berhenti mengonsumsi obat ini secara mendadak bisa menyebabkan infeksi jamur sulit sembuh.
- Lakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin sesuai anjuran dokter. Dokter mungkin akan menganjurkan Anda untuk menjalani tes darah secara rutin untuk mengetahui fungsi hati.
- Simpan Fungasol di tempat yang kering, sejuk, dan terhindar dari paparan sinar matahari langsung. Jauhkan obat ini dari jangkauan anak-anak.
Interaksi Fungasol dengan Obat Lain
Interaksi obat bisa terjadi ketika Fungasol digunakan bersama dengan obat lain atau suplemen tertentu tanpa seizin dokter. Efek interaksi yang dimaksud meliputi:
- Peningkatan risiko terjadinya gangguan pernapasan saat digunakan bersama obat pereda nyeri, contohnya fentanyl dan oxycodone
- Penurunan penyerapan Fungasol jika dipakai bersama antasida tanpa ada jeda
- Peningkatan risiko perdarahan, saat dikonsumsi dengan obat antikoagulan, seperti warfarin dan dabigatran
- Peningkatan risiko terjadinya efek samping Fungasol apabila dipakai bersama ritonavir atau atorvastatin
- Peningkatan risiko pembengkakan kaki atau lengan, serta gagal jantung, ketika digunakan bersama felodipine atau nisoldipine
- Peningkatan risiko timbulnya keluhan mual, sakit perut, dan sakit kepala, bila dipakai bersama dengan obat antivirus, misalmya indinavir atau saquinavir
- Peningkatan risiko terjadinya gangguan otot, saat digunakan bersama simvastatin atau lovastatin
- Peningkatan risiko tekanan darah rendah atau kalium rendah bila dikonsumsi bersama eplerenon
- Peningkatan risiko terjadinya kantuk parah, jika dikonsumsi bersama dengan alprazolam atau triazolam
- Peningkatan risiko terjadinya sakit kepala, pusing, dan sakit perut, bila digunakan bersama digoxin
- Peningkatan risiko terjadinya pusing, sakit kepala, dan hipotensi ortostatik, ketika dikonsumsi bersama tamsulosin
- Peningkatan risiko terjadinya aritmia, saat digunakan bersama cisapride, dronedarone, quinidine, ritonavir, methadone, atau ranolazine
Agar terhindar dari efek interaksi yang tidak diinginkan, konsultasikan ke dokter sebelum menggunakan Fungasol bersama obat atau suplemen apa pun. Konsultasi dapat dilakukan melalui chat tanpa perlu bertatap muka.
Efek Samping dan Bahaya Fungasol
Berikut adalah beberapa efek samping dari Fungasol:
- Diare
- Sakit kepala
- Mual
- Sakit perut
Konsultasikan kepada dokter jika efek samping di atas tidak kunjung mereda atau makin parah. Segera kunjungi IGD rumah sakit terdekat ketika timbul reaksi alergi obat atau efek samping serius berikut ini:
- Fungsi adrenal menurun, dengan gejala berupa mual, muntah, pusing, nafsu makan berkurang, tekanan darah rendah, hingga kurang berenergi
- Gangguan irama jantung, dengan gejala pusing seperti akan pingsan, detak jantung tidak teratur atau meningkat, nyeri dada, atau sulit bernapas
- Gejala gangguan hati, seperti hilang nafsu makan, mual, demam, nyeri perut kanan atas, urine berwarna kuning tua atau cokelat, BAB berwarna terang, kulit atau mata menguning, lemas atau lelah berat