Glibenclamide atau glyburide bermanfaat untuk mengendalikan kadar gula darah yang tinggi pada penderita diabetes tipe 2. Obat ini perlu dikombinasikan dengan olahraga dan pola makan yang sehat untuk mengontrol kadar gula darah dengan lebih efektif.

Glibenclamide bekerja dengan cara menstimulasi pankreas untuk meningkatkan produksi dan penggunaan hormon insulin oleh tubuh. Hormon ini bertugas untuk memasukkan gula darah ke dalam sel tubuh, sehingga kadar gula darah bisa menurun.

Glibenclamide - alodokter

Glibenclamide tidak diperuntukkan bagi penderita diabetes tipe 1 atau penderita komplikasi ketoasidosis diabetik.

Merek dagang Glibenclamide: Velacom 2, Velacom 3, Glimepiride, Versibet 3, Amadiab 1, Amadiab 2, Amadiab 3, Amadiab 4, Velacom 1 ODT, Glimetic 2, Metrix, Gluvas M, Friladar 3, Simryl 2, Glimepix 3, Glimepix 2, Glimefion, Glucoryl

Apa Itu Glibenclamide

Golongan Antidiabetes sulfonilurea
Kategori Obat resep
Manfaat Membantu menurunkan kadar gula dalam darah pada penderita diabetes tipe 2
Dikonsumsi oleh Dewasa
Glibenclamide untuk ibu hamil dan menyusui Kategori C: Studi pada binatang percobaan memperlihatkan adanya efek samping terhadap janin, tetapi belum ada studi terkontrol pada wanita hamil.Obat hanya boleh digunakan jika besarnya manfaat yang diharapkan melebihi besarnya risiko terhadap janin.Belum diketahui apakah glibenclamide dapat terserap ke dalam ASI atau tidak. Bila Anda sedang menyusui, konsultasikan penggunaan obat ini terlebih dahulu dengan dokter.
Bentuk obat Tablet, tablet salut selaput, kaplet, ODT (orally disintegrating tablet)

Peringatan Sebelum Mengonsumsi Glibenclamide

Ada beberapa hal yang harus Anda perhatikan sebelum mengonsumsi glibenclamide, yaitu:

  • Jangan mengonsumsi glibenclamide jika Anda alergi terhadap obat ini.
  • Beri tahu dokter jika Anda menderita penyakit liver, penyakit ginjal, defisiensi G6PD, penyakit tiroid, penyakit Addison, syndrome of inappropriate antidiuretic hormone (SIADH), hiponatremia, atau gangguan sistem saraf autonom.
  • Beri tahu dokter jika Anda sedang menggunakan obat lain, termasuk suplemen dan produk herbal, untuk mengantisipasi interaksi obat.
  • Beri tahu dokter bahwa Anda mengonsumsi glibenclamide jika Anda direncanakan untuk menjalani perawatan gigi atau operasi.
  • Beri tahu dokter jika Anda sedang hamil, menyusui, atau merencanakan kehamilan.
  • Jangan mengonsumsi minuman beralkohol selama menjalani pengobatan dengan glibenclamide, karena bisa meningkatkan risiko terjadinya gula darah terlalu rendah (hipoglikemia).
  • Hindari paparan sinar matahari secara berlebihan dan gunakan tabir surya jika beraktivitas di bawah sinar matahari, karena Glibenclamide dapat membuat kulit Anda lebih sensitif terhadap sinar matahari.
  • Segera ke dokter jika muncul reaksi alergi obat atau efek samping yang lebih serius sesudah menggunakan glibenclamide.

Dosis dan Aturan Pakai Glibenclamide

Dosis awal glibenclamide adalah 2,5–5 mg per hari. Dosis bisa ditingkatkan setiap minggu sebanyak 2,5 mg jika kadar gula darah masih cenderung tinggi (hiperglikemia).

Dosis maksimal adalah 20 mg per hari. Dosis yang lebih dari 10 mg per hari perlu dibagi dalam 2 jadwal konsumsi.

Cara Mengonsumsi Glibenclamide dengan Benar

Ikuti aturan pakai dan dosis yang diberikan oleh dokter dan baca petunjuk penggunaan yang ada di kemasan. Glibenclamide sebaiknya dikonsumsi saat sarapan atau segera sesudah sarapan.

Agar lebih efektif, konsumsi obat ini pada waktu yang sama setiap harinya. Jangan mengurangi, menambah, atau menghentikan pengobatan tanpa berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu.

Jika lupa mengonsumsi glibenclamide pada pagi hari, konsumsi obat ini pada jam makan berikutnya. Namun, jika Anda lupa sampai keesokan harinya, abaikan dosis yang terlewat.

Konsumsi glibenclamide secara rutin sesuai dosis yang telah ditentukan. Jangan menambah atau mengurangi dosis. Jika ingin mengganti merek glibenclamide, konsultasikan kembali dengan dokter, karena dosis dan jenis glibenclamide yang ada di masing-masing merek bisa berbeda.

Untuk membantu mengontrol kadar gula dalam darah, Anda juga disarankan untuk mengonsumsi makanan yang bergizi secara teratur dan rutin berolahraga. Konsultasikan dengan dokter mengenai jenis olahraga yang terbaik, sesuai dengan kondisi Anda.

Pengobatan untuk diabetes perlu dilakukan secara rutin dan dipertahankan seumur hidup. Selain itu, Anda juga perlu memeriksakan kadar gula darah secara rutin untuk memantau efektivitas obat. Oleh sebab itu, patuhilah jadwal kontrol yang ditentukan dokter.

Beri tahu dokter jika Anda tengah berada dalam kondisi stres, sedang sakit, atau sedang mengalami infeksi atau cedera, karena kondisi tersebut dapat menurunkan efektivitas glibenclamide dalam menurunkan gula darah.

Simpan glibenclamide di tempat kering dan terhindar dari sinar matahari langsung. Jauhkan obat ini dari jangkauan anak-anak.

Interaksi Glibenclamide dengan Obat Lain

Berikut adalah interaksi yang dapat terjadi jika glibenclamide digunakan bersama obat-obatan tertentu:

  • Peningkatan atau penurunan efek antikoagulan dari warfarin atau peningkatan efek penurunan gula darah dari glibenclamide jika kedua obat ini digunakan bersamaan.
  • Penurunan efektivitas glibenclamide dalam menurunkan kadar gula darah jika digunakan bersama rifampicin, barbiturat, chlorpromazine, kortikosteroid, furosemid, thiazide, pil KB, estrogen, progesteron, atau hormon tiroid sintetis
  • Peningkatan risiko terjadinya efek samping obat ciclosporin
  • Peningkatan risiko terjadinya hipoglikemia jika digunakan bersama miconazole, fluconazole, chloramphenicol, ciprofloxacin, cotrimoxazole, sulfonamida, tetracycline, antikoagulan, antidepresan trisiklik, monoamine oxidase inhibitors (MAOI), alopurinol, probenecid, ACE inhibitor, testosterone, penghambat beta, atau anabolic steroid

Efek Samping dan Bahaya Glibenclamide

Efek samping yang mungkin timbul setelah mengonsumsi glibenclamide adalah:

  • Berat badan meningkat
  • Mual
  • Sensasi terbakar di dada (heartburn)
  • Perut terasa penuh

Lakukan pemeriksaan ke dokter jika efek samping tersebut tidak membaik atau justru memburuk.

Konsumsi obat penurun gula darah dapat menyebabkan gula darah terlalu rendah (hipoglikemia), terutama jika tidak diimbangi dengan asupan makanan yang cukup.

Hipoglikemia ditandai dengan tubuh gemetar, kesemutan pada tangan atau kaki, rasa lapar, pusing, penglihatan kabur, keringat yang berlebihan, atau denyut jantung yang lebih cepat.

Jika Anda mengalami hipoglikemia, segera konsumsi makanan atau camilan yang tinggi gula, seperti permen atau madu. Setelah itu, konsultasikan ke dokter mengenai hal ini. Dokter dapat menurunkan dosis glibenclamide atau membantu Anda menyusun pola makan bergizi seimbang.

Segera ke dokter jika muncul reaksi alergi obat atau efek samping yang lebih serius, seperti:

  • Infeksi,yang bisa ditandai dengan sakit tenggorokan yang tidak kunjung membaik atau demam
  • Tubuh mudah memar atau berdarah
  • Sakit perut
  • Mata dan kulit menguning, urine berwarna gelap, rasa sangat kelelahan
  • Peningkatan berat badan tanpa sebab
  • Perubahan suasana hati
  • Bengkak pada tangan atau kaki
  • Kejang